85 Anggota Partai LDP Jepang Terima Suap 579,49 Juta Yen
Tanggapan terhadap skandal uang ruang belakang (uragane) itu kemungkinan akan berdampak besar pada masa depan pemerintahan PM Kishida
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Sebanyak 85 anggota partai demokrat liberal (LDP) yang berkuasa saat ini positif menerima uang suap sebesar 579,49 Juta Yen selama lima tahun sampai dengan tahun 2022.
"Partai Demokrat Liberal (LDP) telah merilis laporan pada malam tanggal 15 Februari hasil wawancara yang dilakukan dengan 91 anggota parlemen, termasuk anggota faksi Abe dan faksi Nikai.
Jumlah total pembayaran yang diterima mereka dari hasil penjualan tiket pesta politik sebesar 579,49 juta yen dalam lima tahun hingga 2022," ungkap sumber Tribunnews.com kemarin (16/2/2024).
Delapan puluh lima orang di antaranya diduga telah menerima pengembalian uang, yang disebut suap. Dari mereka, 32 orang menyadari suap, dan 53 orang sisanya tidak menyadari pada saat menerima uang itu.
Baca juga: Ketua Dewan Riset LDP Jepang Akui Kurang Komunikasi, Opini Terbagi Dua Mengenai Pemakaman Kenegaraan
Lima puluh tiga responden mengatakan mereka telah menggunakan uang itu, sementara 31 mengatakan mereka tidak.
Selain itu, 15 item terdaftar untuk cara menggunakan uang, termasuk biaya perawatan, biaya pembelian kendaraan, biaya buku, dan biaya suvenir.
Di sisi lain, banyak suara yang termasuk dalam laporan kali ini adalah mereka yang mempertanyakan tanggung jawab pejabat faksi Abe, seperti "Saya pikir orang-orang yang berdiri sebagai pimpinan faksi harus bertanggung jawab."
Apa yang menyebabkan reaksi lebih lanjut adalah pernyataan Perdana Menteri Kishida pada tanggal 14 Februari ketika ia ditanyai oleh partai-partai oposisi tentang masalah suap itu sehubungan dengan pengembalian pajak.
"Saya ingin meminta semua wajib pajak untuk mengajukan dan membayar pajak dengan tepat sesuai dengan peraturan perundang-undangan," ungkap PM Fumio Kishida.
Menanggapi komentar PM Kishida pun beberapa warga Jepang mengeluh.
Laki-laki berusia 70-an mengatakan, "Mereka harus menyadari bahwa mereka tidak memenuhi syarat untuk meminta hal seperti itu untuk mengajukan pengembalian pajak. Dirinya sendiri terima suap tidak lapor pajak."
Wanita berusia 50-an mengatakan, "Ada perbedaan antara apa yang Anda katakan dan apa yang Anda lakukan."
Wanita berusia 40-an, "Saya jadi tidak yakin untuk bayar pajak. Aku benci karena aku merasa seperti ditipu oleh para politisi itu."
Tanggapan terhadap skandal uang ruang belakang (uragane) itu kemungkinan akan berdampak besar pada masa depan pemerintahan PM Kishida.
Sementara itu bagi para UKM Handicraft dan pecinta Jepang yang mau berpameran di Tokyo dapat bergabung gratis ke dalam whatsapp group Pecinta Jepang dengan mengirimkan email ke: info@sekolah.biz Subject: WAG Pecinta Jepang. Tuliskan Nama dan alamat serta nomor whatsappnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.