Selain Amerika Serikat, Negara Mana yang Memasok Senjata ke Israel?
Selain Amerika, Israel juga menerima impor militer dari negara lain. Negara mana saja yang memasok senjata ke Israel sejauh ini?
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Suci BangunDS
TRIBUNNEWS.COM - Selain Amerika Serikat (AS), berikut ini sejumlah negara yang memasok senjata ke Israel.
Perang Israel dengan kelompok militan Hamas di Gaza, Palestina telah berlangsung lebih dari 130 hari.
Korban sipil terus bertambah di Gaza, saat ini lebih dari 28.000 orang tewas, ribuan lainnya terjebak di bawah reruntuhan.
Meningkatnya jumlah korban tewas memicu kecaman internasional dari kelompok kemanusiaan dan masyarakat sipil.
Serangkaian protes dan tuntutan hukum diajukan terhadap negara-negara yang diduga memberikan dukungan militer kepada Israel.
Beberapa negara merespons tekanan ini, lapor Al Jazeera.
Berdasarkan data dari database tranfer senjata Stockholm International Peace Research Institute, 68 persen impor senjata Israel antara tahun 2013 dan 2022 berasal dari AS.
Militer Amerika juga menimbun senjata di Israel, mungkin untuk digunakan oleh tentara AS sendiri.
Namun, Gedung Putih telah mengizinkan Israel untuk menggunakan sebagian dari pasokan ini selama perang Gaza.
Selain Amerika, Israel juga menerima impor militer dari negara lain.
Negara Mana yang Memasok Senjata ke Israel?
Baca juga: Abaikan Perintah Joe Biden, Parlemen Gedung Putih Nekat Kirim Bom dan Senjata Perang ke Israel
Jerman
Senjata yang diimpor dari Jerman mencakup 28 persen impor militer Israel.
Ekspor militer Jerman meningkat hampir 10 kali lipat pada tahun 2023 dibandingkan dengan tahun 2022, setelah negara tersebut meningkatkan penjualan ke Israel pada bulan November, menurut angka dari Kementerian Ekonomi Jerman.
Jerman memasok Israel dengan komponen untuk sistem pertahanan udara dan peralatan komunikasi, menurut kantor pers Jerman dpa.
Inggris
Inggris telah memberikan izin setidaknya 474 juta pound ($594 juta) ekspor militer ke Israel sejak tahun 2015, Human Rights Watch melaporkan pada bulan Desember 2023.
Ekspor ini mencakup pesawat terbang, rudal, tank, teknologi dan amunisi, termasuk komponen untuk F-35 pembom siluman yang digunakan di Gaza.
Kanada
Di Kanada, belum lama ini puluhan kelompok masyarakat sipil mendesak Perdana Menteri Justin Trudeau untuk mengakhiri ekspor senjata ke Israel.
Pemerintah mengaku mereka tidak mengirimkan sistem persenjataan lengkap ke Israel.
Namun kelompok masyarakat sipil ini mengeklaim bahwa penerubtag "meremehkan" jumlah dukungan militer yang diberikan.
“Perusahaan-perusahaan Kanada telah mengekspor lebih dari $84 juta (114 juta dolar Kanada) barang-barang militer ke Israel sejak tahun 2015,” kata Wakil Presiden Kanada untuk Keadilan dan Perdamaian di Timur Tengah, Michael Bueckert, sebuah kelompok advokasi.
Australia
Menteri Luar Negeri Australia mengaku bahwa negaranya belum memberikan senjata kepada Israel sejak awal perang.
Namun, Juru bicara pertahanan Partai Hijau Australia, David Shoebridge, telah meminta pemerintah untuk lebih transparan mengenai barang apa saja yang telah diekspor ke Israel.
Shoebridge menambahkan bahwa negara tersebut memiliki salah satu sistem ekspor senjata paling rahasia di dunia.
Amnesty International juga meminta Australia untuk menghentikan penjualan senjata ke Israel dan mengklaim negara tersebut telah menyetujui 322 ekspor peralatan pertahanan ke Israel selama enam tahun terakhir.
Prancis
Di Prancis, demonstrasi pro-Palestina pada tanggal 7 Februari meminta perusahaan-perusahaan Prancis, termasuk Dassault Aviation, untuk berhenti menjual senjata ke Israel.
Para pengunjuk rasa mengatakan, menurut kantor berita Anadolu, “semua perusahaan Prancis yang menjual senjata kepada pemerintahan Tel Aviv terlibat dalam genosida Israel di Gaza”.
(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)