Panasnya Hubungan Israel-Brasil Akibat Komentar Presiden Lula da Silva soal Genosida di Gaza
Hubungan antara Israel dengan Brasil semakin panas setelah Presiden Lula da Silva menyamakan perang di Gaza dengan genosida Nazi.
Penulis: Whiesa Daniswara
Editor: Garudea Prabawati
Sumber yang mengetahui diskusi internal kemudian mengatakan Brasil tidak bermaksud menarik kembali pernyataan Lula.
Buat Netanyahu Marah
Komentar Presiden Lula ternyata membuat marah Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu.
Netanyahu mengecam Lula dengan menuduhnya antisemit dan meremehkan genosida Nazi terhadap orang-orang Yahudi Eropa selama Perang Dunia II.
Bahkan, Netanyahu menganggap komentar Lula "memalukan" dan menyebut pemimpin Brasil itu telah "melewati garis merah".
Baca juga: Pakar PBB Sebut Israel Lecehkan Anak-anak dan Perempuan Palestina, Desak Penyelidikan Independen
Mengutip Arab News, kemarahan Netanyahu ini semakin memperburuk hubungan antar negara sejak Presiden Luiz Inacio Lula da Silva kembali menjabat tahun lalu.
Lula telah menggambarkan dirinya sebagai pemimpin "Global South", sebuah kelompok negara berkembang yang didefinisikan secara longgar.
Komentar-komentar seperti itu sangat mengejutkan Israel, sebuah negara yang didirikan sebagai surga bagi orang-orang Yahudi setelah Holocaust.
Israel menolak membandingkan tindakannya dalam perang di Gaza dengan Holocaust.
Lula sebelumnya mengatakan Israel melakukan genosida di Gaza dan mendukung kasus Afrika Selatan yang menuduh Israel melakukan genosida di Mahkamah Internasional PBB.
Baca juga: Al-Qassam Kerja Sama dengan Mujahidin, Sukses Targetkan Pesawat Pengintai Israel Pakai Rudal SAM-7
Pada bulan Januari, dalam pertemuan dengan duta besar Palestina, Lula mengutuk serangan Hamas pada 7 Oktober.
Namun, Lula mengatakan tidak ada pembenaran atas pembunuhan tanpa pandang bulu terhadap warga sipil dan mendorong gencatan senjata.
Perang dimulai ketika para pejuang dari kelompok militan Hamas yang menguasai Gaza menyerang Israel pada 7 Oktober, menewaskan 1.200 orang dan menyandera 253 orang, menurut penghitungan Israel.
Sebagai pembalasan, Israel melancarkan serangan militer ke Gaza yang menurut otoritas kesehatan telah menewaskan hampir 29.000 warga Palestina dan ribuan mayat lainnya dikhawatirkan hilang di tengah reruntuhan.
(Tribunnews.com/Whiesa)