Perang Rusia-Ukraina Hari ke-733: Kyiv Tuduh Rusia Tembak 7 Tentara Ukraina yang Menyerah
Perang Rusia-Ukraina hari ke-733: Kyiv tuduh Rusia tembak 7 tentara Ukraina yang menyerah di Bakhmut menurut video yang beredar secara online.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Nuryanti
Menurutnya, rotasi pasukan sangat penting dalam upaya perang dan Ukraina perlu mempersiapkan pasukan cadangannya dengan lebih baik, dikutip dari The Guardian.
Uni Eropa Yakin Ukraina akan Menang
Para pemimpin Eropa akan berkumpul di Paris pada hari ini untuk menyampaikan pesan kepada Vladimir Putin tentang tekad Eropa terhadap Ukraina.
Presiden Prancis, Emmanuel Macron, mengatakan mereka akan melawan narasi Kremlin bahwa Rusia pasti akan menang.
Ia juga mengundang rekan-rekannya dari Eropa ke Istana Élysée di Prancis untuk rapat kerja dalam waktu singkat karena ada peningkatan agresi Rusia di Ukraina.
Joe Biden Masih Nekat Bantu Ukraina, Israel, dan Taiwan
Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden, kembali menggaungkan dukungannya untuk tiga negara yang didukungnya, Ukraina, Israel dan Taiwan.
Joe Biden berencana bertemu dengan para pemimpin Kongres pada Selasa (27/2/2024) untuk berdiskusi termasuk rancangan undang-undang keamanan nasional yang terhenti yang memberikan bantuan kepada ketiga negara itu.
Ukraina Tuduh Rusia Tembak 7 Tentaranya
Ombudsman Ukraina, Dmytro Lubinets, mengatakan tentara Rusia menembak mati tentara Ukraina yang menyerah di distrik Bakhmut.
Ia memperkirakan kejadian itu mungkin terjadi pada Sabtu (24/2/2024), menurut sebuah video yang beredar secara online.
"Video menunjukkan bahwa prajurit Ukraina menyerah: tangan mereka terangkat ke atas, mereka menunjukkan bahwa mereka tidak bersenjata dan tidak menimbulkan ancaman. Militer Rusia seharusnya menahan mereka, tetapi malah menembak mereka,” jelas Lubinets.
Video tersebut menunjukkan bagaimana tentara Rusia selama penyerbuan posisi kami antara desa Ivanivske dan Khromov di wilayah Donetsk menembak 7 tentara Ukraina yang ditangkap, menurut Kantor Kejaksaan Ukraina.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Rusia dan Ukraina