Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sambut Ramadhan, Raja Salman Beri Pesan: Hentikan Kejahatan Brutal di Gaza

Raja Salman dari Arab Saudi menyerukan penghentian 'kejahatan keji' di Jalur Gaza di tengah serangan mematikan Israel selama lima bulan.

Penulis: Farrah Putri Affifah
Editor: Wahyu Gilang Putranto
zoom-in Sambut Ramadhan, Raja Salman Beri Pesan: Hentikan Kejahatan Brutal di Gaza
ALEX BRANDON / POOL / AFP
Raja Arab Saudi, Salman bin Abdul Aziz menyerukan penghentian 'kejahatan keji' di Jalur Gaza di tengah serangan mematikan Israel selama lima bulan di wilayah kantong Palestina. 

TRIBUNNEWS.COM - Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud dari Arab Saudi pada hari Minggu menyerukan penghentian 'kejahatan keji' di Jalur Gaza di tengah serangan mematikan Israel selama lima bulan di wilayah kantong Palestina.

Dalam pidato yang disampaikan Menteri Media Salman Al-Dosari menjelang Ramadhan, Raja Salman mengatakan seharusnya penderitaan rakyat Palestina segera berakhir pda bulan Ramadhan ini.

“Sangat menyedihkan bagi kami bahwa datangnya bulan Ramadhan tahun ini bertepatan dengan serangan yang sedang berlangsung yang dialami oleh saudara-saudara kami di Palestina," kata Salman Al-Dosari, mengutip perkataan Raja Salman pada hari Minggu (10/3/2024), dikutip dari Al-Arabiya.

Ia juga mendesak komunitas Internasional untuk membantu menghentikan kejahatan brutal di Gaza.

"Dan kami menekankan perlunya komunitas internasional memikul tanggung jawab untuk menghentikan kejahatan brutal ini dan memberikan bantuan kemanusiaan dan bantuan yang aman," jelasnya.

Permintaan Raja Salman ini merupakan pengingat akan kebutuhan mendesak untuk mengatasi krisis kemanusiaan di Gaza.

Menjelang bulan suci Ramadhan, kata-katanya bergema menyerukan komunitas global untuk bersatu dalam solidaritas dan mengambil tindakan tegas untuk mencapai perdamaian, dikutip dari Madhyamam.

Berita Rekomendasi

Saudi Press Agency sebelumnya melaporkan Ramadhan akan dimulai pada 11 Maret 2024.

Hamas Masih Buka Perundingan gencatan Senjata selama Ramadhan

Ketua Hamas, Ismail Haniyeh mengatakan pada hari Minggu bahwa pihaknya masih membuka pembicaraan gencatan senjata di Gaza dengan Israel selama Ramadhan.

“Saya katakan dengan jelas bahwa pihak yang memikul tanggung jawab atas tidak tercapainya kesepakatan adalah pendudukan (Israel). Namun, saya katakan bahwa kami terbuka untuk melanjutkan perundingan,” kata Haniyeh dalam pidatonya, dikutip dari Al-Arabiya.

Baca juga: Raja Salman Tawarkan Naik Haji Gratis kepada 1.000 Orang Palestina

Perundingan yang ditengahi AS, Qatar dan Mesir hingga saat ini belum menemui kesepakatan.

Hamas mengatakan kesepakatan gencatan senjata tidak segera tercapai karena Israel tidak memenuhi persyaratan.

Di antaranya, gencatan senjata yang komprehensif, penarikan penuh tentara Israel dari semua wilayah di Jalur Gaza, pemulangan total pengungsi tanpa syarat, dan penanganan masalah kemanusiaan termasuk bantuan, perlindungan dan rekonstruksi, mengakhiri pengepungan, dan kemudian mencapai kesepakatan dimana tahanan ditukar.

Sekjen PBB sebut Bulan Suci Ramadhan Bisa jadi Kesempatan Baik Gencatan Senjata

Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guetteres mengatakan masyarakat Gaza saat ini menanggung akibat dari agresi Israel.

"Cara perang yang dilancarkan di Gaza menunjukkan bahwa warga sipil menanggung akibat yang paling besar,” kata Antonio Guterres dalam wawancara dengan stasiun penyiaran Italia Nove pada hari Minggu, dikutip dari Anadolu Ajansi.

Oleh karena itu, Antonio Guterres menegaskan kembali perlunya gencatan senjata dan mengatakan bahwa Ramadhan bisa menjadi 'peluang bagus' untuk melakukan gencatan senjata.

Konflik Palestina vs Israel

Israel telah melancarkan serangan militer mematikan di Jalur Gaza sejak 7 Oktober 2023.

Lebih dari 31.000 warga Palestina telah terbunuh dan lebih dari 73.000 lainnya terluka akibat kehancuran massal dan kekurangan kebutuhan pokok.

Israel juga memberlakukan blokade yang melumpuhkan Jalur Gaza.

Pemblokadean ini menyebabkan warga sipil kelaparan.

Hingga saat ini, agresi Israel juga telah menyebabkan 85 persen penduduk mengungsi.

Sementara 60 persen infrastruktur di Gaza telah rusak dan hancur.

(Tribunnews.com/Farrah Putri)

Artikel Lain Terkait Raja Salman, Konflik Palestina vs Israel

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas