Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Israel Sandera 14 Staf Bulan Sabit Merah Palestina, Keluarga Khawatir Mereka Disiksa IDF

Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina (PRCS) mengatakan 14 staf mereka di Jalur Gaza telah diculik oleh tentara Israel (IDF).

Penulis: Farrah Putri Affifah
Editor: Bobby Wiratama
zoom-in Israel Sandera 14 Staf Bulan Sabit Merah Palestina, Keluarga Khawatir Mereka Disiksa IDF
Twitter
Staf Bulan Sabit Merah Palestina (PRCS) 

TRIBUNNEWS.COM - Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina (PRCS) mengatakan 14 staf mereka di Jalur Gaza telah diculik oleh tentara Israel (IDF).

Melalui postingan PRCS di X, mereka mengatakan hingga saat ini keberadaan keempat belas stafnya belum diketahui.

"Pendudukan Israel terus menahan 14 anggota PRCS, yang keberadaannya masih belum diketahui,' tulis PRCS di X, dikutip dari Al Mayadeen.

Tindakan Israel ini membuat anggota keluarga para staf khawatir.

Pasalnya, keluarga mendapatkan laporan dari rekan-rekan yang dibabaskan bahwa IDF melakukan penyiksaan kepada para sandera.

"Keluarga dan kolega mereka sangat prihatin atas keselamatan mereka, karena ada laporan penyiksaan dan penghinaan berdasarkan kesaksian dari rekan-rekan mereka yang dibebaskan," jelasnya.

Oleh karena itu, PRCS mendesak komunitas Internasional untuk menekan pemerinthahan Israel agar segera membaskan para tahanan.

Berita Rekomendasi

"PRCS segera menyerukan kepada komunitas internasional untuk campur tangan dan menekan pihak berwenang Israel untuk segera membebaskan tim kami yang ditahan," tegasnya.

Sebelumnya, Israel mengklaim telah menangkap 20 staf yang diduga memiliki hubungan dengan kelompok Hamas di Rumah Sakit Al-Amal, Khan Younis, Jalur Gaza Selatan.

Namun hal tersebut telah dibantah oleh pihak PRCS.

Dalam sebuah pernyataan, PRCS menyebut klaim Israel sebagai fitnah.

Baca juga: Hari ke-159 Perang Israel-Hamas: Kapal Bantuan Berlayar dari Siprus, Tinggal Sejengkal Sampai Gaza

"Ini merupakan fitnah yang bertujuan untuk membenarkan pengepungan dan penggerebekan Israel terhadap rumah sakit dan staf medis," kata PRCS, dikutip dari Anadolu Ajansi.

Tidak hanya itu, PRCS juga mengatakan jika Israel sengaja menghancurkan rumah sakit untuk membunuh para staf medis.

"Israel berusaha mati-matian untuk membenarkan kejahatan perangnya dengan membunuh staf medis dan mengebom serta menghancurkan rumah sakit,” tambahnya.

Konflik Palestina vs Israel

Israel telah melancarkan serangan di Jalur Gaza sejak 7 Oktober 2023.

Serangan ini telah menewaskan lebih dari 31.000 warga Palestina.

Hingga saat ini, serangan Israel juga telah melukai 72.600 warga Palestina.

Israel juga menerapkan blokade yang melumpuhkan Jalur Gaza yang menyebabkan penduduknya, khususnya penduduk Gaza utara, berada di ambang kelaparan.

Sekitar 85 persen warga Gaza terpaksa mengungsi akibat serangan Israel.

Sementara 60 persen infrastruktur di wilayah Gaza hancur.

(Tribunnews.com/Farrah Putri)

Artikel Lain Terkait PRCS, Konflik Palestina vs Israel

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas