Dubes Desra: Masjid Indonesian Islamic Centre di London Terwujud Setelah 30 Tahun
Duta Besar Indonesia untuk Inggris Raya, Desra Percaya keberadaan Masjid Indonesia di London bisa terwujud setelah 30 tahun.
Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Duta Besar Indonesia untuk Inggris Raya, Desra Percaya keberadaan Masjid Indonesia di London bisa terwujud setelah 30 tahun.
Disampaikan Desra saat Indonesian Islamic Centre (IIC) London mengadakan silaturahim dan makan siang bersama tetangga menjelang Ramadan di kawasan Neasden, London Utara.
Desra mengatakan keberadaan Masjid Indonesia di Neasden adalah simbol ikhtiar panjang selama kurang lebih tiga dekade.
Masjid IIC bisa terwujud berkat kerja sama erat semua pihak baik di Inggris, di Indonesia dan di banyak negara lain.
Donatur berasal dari banyak kalangan, termasuk dari warga yang menyumbangkan dana ke Masjid Indonesia dari hasil menjual makanan.
“Ikhtiar selama kurang lebih 30 tahun ini sekarang menjadi kenyataan. Jadi tempat ini punya makna yang dalam,” ujar Desra, dalam keterangannya, Kamis (14/3/2024).
Dia mengatakan bahwa masjid, selain sebagai tempat ibadah, adalah pusat kegiatan komunitas.
"Di sinilah kita saling belajar, tumbuh berkembang, dan saling mendukung satu sama lain,” katanya.
“Saya berharap IIC bisa menyediakan ruang untuk dialog antaragama, pertukaran budaya, dan program pendidikan bagi siapa saja. Dengan begitu, keberadaan IIC bisa mendatangkan manfaat bagi komunitas di sekitarnya,” ujar Desra.
Ketua Yayasan IIC Djamal Djamalullail mengatakan acara ini dimaksudkan untuk mengenalkan keberadaan IIC kepada tetangga di sekitar Masjid Indonesia di kawasan Neasden.
“Kami beberapa waktu lalu sudah membeli gedung yang diperuntukkan sebagai Islamic Centre. Sekarang saatnya untuk mengenalkannya kepada tetangga di sekitar,” kata Djamal.
Ia menegaskan bahwa nantinya keberadaan Masjid IIC tak hanya bermanfaat bagi warga Indonesia di Inggris tetapi juga aset bagi komunitas lokal di Neasden.
“Rumah kami adalah rumah Anda semua,” kata Djamal.
Setelah mendengarkan sambutan dari Dubes Desra dan Djamal, para hadirin mendapat suguhan aneka masakan Indonesia seperti nasi kuning, ayam goreng, tahu tempe, sambal goreng kental, balado ikan, dan mi goreng. Disediakan pula kudapan lapis Surabaya, lumpia, dan aneka kue.
Banyak dari tetangga Masjid IIC yang baru pertama kali mencicipi makanan Indonesia dan mereka sangat terkesan. “Sangat lezat … enak sekali,” kata mereka.
Altaf, yang tinggal hanya beberapa meter dari Masjid IIC mengatakan berterima kasih sudah diundang dan dikenalkan dengan komunitas Muslim Indonesia. “Kapan saja membutuhkan bantuan, ketuk rumah saya. Saya siap membantu,” kata Altaf.
Dia mengatakan banyak warga Muslim tinggal di sekitar IIC. “Makanya keberadaan masjid di sini sangat dibutuhkan. Selain itu, kami berharap nantinya akan ada kegiatan yang khusus ditujukan kepada warga di sekitar sini yang berusia lanjut,” imbuhnya.
Sejak resmi dibeli pada Februari 2023, gedung Masjid IIC mengalami sejumlah pembenahan internal, mulai dari memperbaiki sistem penghangat ruangan dan menambah jumlah WC serta fasilitas wudu. Beberapa bagian di dalam gedung juga dibongkar karena dulunya gedung ini adalah sinagog dan gereja.
Baca juga: Ketika Dubes Desra Percaya Meriahkan Gowes Minggu Pagi Pertama WNI di London
Pengurus juga berencana untuk melakukan renovasi internal dalam skala yang lebih besar seperti mengganti pintu, jendela, dan menutup secara permanen ruang terbuka antara lantai bawah dan lantai atas, dengan harapan memaksimalkan kapasitas di lantai atas tersebut.
Di luar perbaikan fisik, pengurus masjid juga tengah memastikan semua dokumen benar-benar sesuai regulasi untuk menjadikan gedung sebagai tempat ibadah dalam skala penuh.