Arab Saudi akan Bangun Taman Hiburan Bertema Dragon Ball, Pertama di Dunia
Arab Saudi akan membangun taman hiburan bertema Dragon Ball, pertama dan terbesar di dunia.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
TRIBUNNEWS.COM - Arab Saudi akan membangun taman hiburan bertema Dragon Ball pertama di dunia.
Taman bermain ini akan dibangun di Qiddiya, megaproyek hiburan dan pariwisata terencana di Riyadh.
Dilansir DEADLINE, taman hiburan Dragon Ball akan memiliki lebih dari 30 atraksi di atas lahan seluas lebih dari 500.000 meter persegi.
Taman ini akan menampilkan tujuh area berbeda yang menciptakan kembali lokasi ikonik dari seri Dragon Ball, seperti Kame House, Capsule Corporation, dan Beerus’ Planet.
Tidak disebutkan kapan target pembangunan taman bermain ini.
Perusahaan Investasi Qiddiya (QIC) dan Toei Animation membuat pengumuman tersebut, hanya beberapa minggu setelah kematian pencipta Dragon Ball, Akira Toriyama.
Toriyama meninggal dunia pada tanggal 1 Maret pada usia 68 tahun.
Ia meninggalkan banyak karya, terutama serial anime Dragon Ball dan Dragon Ball Z yang dicintai banyak penggemar.
Dragon Ball pertama kali diterbitkan pada tahun 1984.
Seniman manga top lainnya seperti pencipta One Piece Eiichiro Oda dan pencipta Naruto Masashi Kishimoto merujuk pada elemen Dragon Ball sebagai inspirasi untuk karya mereka sendiri.
Qiddiya
Mengutip CNBC News, Qiddiya adalah sebuah “kota” bernilai miliaran dolar yang direncanakan di Riyadh.
Baca juga: Perjalanan Karier Akira Toriyama, Pencipta Dragon Ball, Bermula dari Ikut Kompetisi Manga Amatir
Para perencananya mengatakan bahwa kawasan ini akan memiliki luas lebih dari 360 kilometer persegi dan akan memiliki lebih dari 400 atraksi spesifik termasuk lapangan golf, taman hiburan, dan hotel.
Kawasan ini juga direncanakan memiliki Six Flags dan taman air.
Sebuah proyek PIF Saudi, yang mengelola aset senilai $925 miliar, Kota Qiddiya bertujuan untuk menjadi rumah bagi 600.000 penduduk, serta menampung jutaan pengunjung setiap tahunnya.
Kota Qiddiya telah menggelontorkan miliaran dolar selama beberapa tahun terakhir untuk olahraga, acara musik, e-gaming, dan atraksi budaya.
Pembangunan kota ini merupakan upaya mengubah kerajaan Arab Saudi menjadi pusat wisata dan mendiversifikasi perekonomiannya agar tidak bergantung pada minyak.
Vision 2030, nama proyek ini, merupakan gagasan Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman.
Ia telah menetapkan target 150 juta wisatawan mengunjungi kerajaan tersebut setiap tahun pada tahun 2030.
Pariwisata Arab Saudi mencapai rekor negara pada tahun 2023 yaitu 106 juta pengunjung, menurut kementerian pariwisatanya, meningkat 56 persen dari tahun 2019.
Sejumlah Fans Tidak Begitu Antusias
Di media sosial, banyak penggemar Dragon Ball menyambut baik adanya pembangunan taman hiburan ini, tetapi langsung kecewa setelah mengetahui lokasinya.
Di salah satu subreddit penggemar Dragon Ball, berita tersebut disambut dengan komentar seperti: "Saya memilih untuk tidak memberikan uang saya kepada Saudi."
"Pengumuman yang sangat menggetarkan...sampai kamu membaca di mana tempatnya," tulis yang lain.
Arab Saudi diperintah berdasarkan hukum Islam ultra-konservatif, di mana perempuan hanya mempunyai sedikit hak dan homoseksualitas adalah ilegal, meskipun Putra Mahkota Mohammed bin Salman telah berupaya untuk meliberalisasi citra kerajaan, Business Insider melaporakan.
Arab Saudi juga telah dikritik atas pembunuhan brutal terhadap pembangkang Jamal Khashoggi, yang menurut AS dibunuh oleh pejabat di konsulat Saudi di Turki pada tahun 2018.
Ada pula laporan penganiayaan terhadap para kritikus, baik yang berbasis di dalam maupun luar negeri.
Baca juga: PUBG Mobile Jalin Kerja Sama Dengan Serial Anime Ikonik Dragon Ball
Business Insider tahun lalu melaporkan hukuman penjara 30 tahun yang dijatuhkan oleh Arab Saudi kepada seorang pengkritik kota besar Neom, inti dari proyek Vision 2030.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)