Pengiriman Pakan Ternak Tak Kunjung Sampai Gaza, Badan Pangan PBB: Diblokir selama Berbulan-bulan
Badan pangan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan pengiriman pakan untuk ternak tak kunjung sampai Gaza.
Penulis: Farrah Putri Affifah
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
TRIBUNNEWS.COM - Badan pangan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan pengiriman pakan untuk ternak tak kunjung sampai Gaza.
Asisten Direktur Jenderal Organisasi Pangan dan Pertanian, AbdulHakim Elwaer menjelaskan pakan ternak untuk memenuhi kebutuhan sapi penghasil susu diblokir di perbatasan Gaza selama berbulan-bulan.
"Jelai yang diperuntukkan bagi para petani dan penggembala yang sebagian besar berada di Gaza utara akan cukup untuk menghasilkan susu bagi semua anak di Gaza selama lebih dari sebulan," kata AbdulHakim Elwaer, dikutip dari Asharq Al-Aswat.
Elwaer menjelaskan truk tersebut telah diberangkatkan sejak bulan Desember.
“Kami memiliki truk pakan ternak mulai bulan Desember dan kami mengalami kesulitan,” kata Elwaer.
Meskipun sudah tidak ada blokade, bantuan pakan tersebut tidak kunjung sampai Gaza hingga saat ini.
"Blokade kini telah dicabut tetapi kiriman tersebut belum masuk ke Gaza," jelasnya.
Meski tidak disebutkan otoritas mana yang menolak bantuan tersebut memasuki Gaza, inspeksi di penyeberangan Rafah ke Gaza hanya dilakukan oleh COGAT Israel.
COGAT Israel adalah sebuah badan kementerian pertahanan yang bertugas mengoordinasikan bantuan ke Gaza
Biasanya, setelah mendapat persetujuan awal dari Israel, bantuan akan disimpan di dekat perbatasan selama dua bulan terlebih dahulu sebelum memasuki Gaza.
Alasan Israel menolak bantuan tersebut di perbatasan karena bantuan yang diprioritaskan saat ini hanyalah makanan dan air.
Pihak Israel mengatakan pengiriman akan diperbolehkan masuk Gaza pada akhir Maret.
Baca juga: Muncul Sinyal Israel Bakal Serang Rafah di Gaza setelah Lebaran, AS-Israel Kembali Berembuk
Saat ini, pengiriman tersebut harus melalui banyak proses untuk sampai ke Gaza.
“Kami harus melalui proses fumigasi dan persiapan yang panjang sebelum mengirim mereka lagi ke Rafah. Dan kalau sampai ke Rafah pun kami belum yakin bisa mengirim mereka ke utara Gaza,” ujarnya.