Populer Internasional: Profil Jenderal Senior Iran Tewas di Suriah - Demo Besar-besaran di Tel Aviv
Rangkuman berita populer internasional, di antaranya profil jenderal senior Iran yang tewas dalam serangan Israel di Damaskus.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Febri Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM - Rangkuman berita populer Tribunnews di kanal Internasional dapat disimak di sini.
Seorang jenderal senior Iran tewas dalam serangan udara Israel di Damaskus, Suriah.
Di Malaysia, pria Israel yang diduga sebagai mata-mata, sempat hidup mewah sebelum akhirnya ditangkap.
Sementara itu, protes besar-besaran terjadi di Tel Aviv, warga minta PM Netanyahu untuk mundur.
Selengkapnya, berikut berita populer internasional dalam 24 jam terakhir.
1. PROFIL Brigjen Reza Zahedi, Jenderal Senior Iran yang Tewas dalam Serangan Udara Israel di Damaskus
Serangan udara Israel menghancurkan bangunan Konsulat Iran di Ibu Kota Suriah, Damaskus, Senin (1/4/2024) waktu setempat.
Serangan terhadap gedung Konsulat Iran mendorong konflik Israel dengan negara tersebut ke titik nadir ambang perang terbuka, mengingat seperti halnya bangunan kedutaan, gedung konsulat juga merupakan ektrateritorial sebuah negara.
Artinya ini bisa dikatakan serangan terbuka Israel ke wilayah kedaulatan Iran.
Dikutip dari berbagai pemberitaan media internasional, di antara korban tewas dalam serangan ini adalah Jenderal Mohammad Reza Zahedi.
Berikut ini adalah sosok Mohammad Reza Zahedi dan peran pentingnya di kawasan tersebut.
Mohammad Reza Zahedi adalah perwira tinggi Garda Revolusi Iran atau IRGC.
Baca juga: Sebelum Operasi Hernia, Netanyahu Setuju Israel Invasi Rafah: Siap Beraksi setelah Pulih
Ia disebut memaikan peran penting dalam dukungan Republik Islam terhadap Hizbullah, sebuah organisasi pejuang muslim Syiah yang berpusat di Lebanon.
2. Terduga Mata-mata Israel yang Ditangkap di Malaysia, Dilaporkan Hidup Mewah di Hotel Bintang Lima
Pria Israel yang dicurigai sebagai mata-mata, yang ditangkap dengan membawa senjata api dan peluru, rupanya sempat menjalani kehidupan mewah di Kuala Lumpur, klaim sumber dilansir The Straits Times.
Tersangka, yang diidentifikasi bernama Shalom Avitan, 36 tahun, diketahui telah memasuki Malaysia pada 12 Maret lalu.
Avitan kemudian menginap di hotel bintang lima di sepanjang Jalan Ampang sebelum ditangkap pada 27 Maret.
Saat ditangkap, Avitan memiliki enam pistol dan 200 peluru.
Pistol-pistol itu di antaranya sebuah Sig Sauer, dua Glock dan sebuah Smith & Wesson.
“Selama berada di sana, tersangka berbelanja di toko-toko mewah di ibu kota. Dia terlihat hidup mewah, makan di restoran bintang lima juga,” kata sumber tersebut.
Ia juga diyakini mengadakan pertemuan dengan beberapa orang di hotel.
Kemudian pada tanggal 30 Maret, Inspektur Jenderal Polisi (IGP) Razarudin Husain mengatakan bahwa sepasang suami istri, berusia 40 dan 42 tahun, ditangkap di bazar Ramadhan di Kuala Selangor sehari sebelumnya.
3. Chaos di Israel, Puluhan Ribu Warga Israel Demo Besar-besaran di Tel Aviv, Terbesar Sejak 7 Oktober
Israel berada dalam kekacauan ketika protes terbesar sejak 7 Oktober meletus.
Keluarga tahanan Israel baru-baru ini menunjukkan rasa frustrasi yang luar biasa atas sabotase Netanyahu terhadap perjanjian pertukaran dengan Hamas.
Puluhan ribu warga Israel berkumpul di Tel Aviv dan kota-kota lain yang diduduki pada malam tanggal 30 Maret untuk melakukan protes terhadap Perdana Menteri mereka, Benjamin Netanyahu.
Baca juga: Demo Besar-besaran di Yerusalem, Puluhan Ribu Warga Israel Tuntut Netanyahu Mundur
Untuk pertama kalinya, keluarga para tahanan Israel yang ditahan oleh kelompok perlawanan di Gaza, yang biasanya mengadakan demonstrasi terpisah, bergabung dengan kerumunan besar pengunjuk rasa anti-pemerintah – yang gerakannya awalnya dimulai dengan inisiatif perombakan kontroversial yang dilakukan perdana menteri tahun lalu.
“Unjuk rasa telah berakhir, protes baru saja dimulai,” kata juru bicara Forum Sandera dan Keluarga Hilang, Haim Rubinstein.
Polisi Israel menahan lebih dari selusin orang dan menggunakan meriam air terhadap para pengunjuk rasa – yang memblokir jalan-jalan utama di Tel Aviv.
4. Rusia Minta Ukraina Mengekstradisi 'Teroris', Ini Salah Satunya
Kementerian Luar Negeri Rusia menuntuk Ukraina untuk menangkap dan mengekstradisi warganya yang terlibat aksi teroris di Rusia.
Para penyidik Moskow mengklaim telah menemukan bukti jejak Ukraina dalam aksi terorisme baru-baru ini di Rusia, termasuk serangan teror di Balai Kota Crocus Moskow.
Serangan teror berdarah pada 22 Maret di Crocus Moskow, yang mengejutkan seluruh dunia, bukanlah serangan teroris pertama di Rusia dalam beberapa waktu terakhir.
"Investigasi yang dilakukan oleh badan-badan kompeten Rusia mengungkap jejak Ukraina dalam kejahatan ini,” demikian klaim Kemenlu Rusia.
Kemenlu juga menyebutkan salah satu 'buruan besar' Rusia yang dituduh melakukan sejumlah aksi sabotase di Rusia. Orang itu adalah Vasily Malyuk kepala Dinas Keamanan Ukraina (SBU).
Malyuk dituding mengetahui rencana sejumlah sabotase. Ia juga disebut mengakui UKraina telah mengorganisir serangan di Jembatan Krimea pada bulan Oktober 2022 dan mengungkapkan rincian serangan teror lainnya di Rusia.
BACA SELENGKAPNYA >>>
(Tribunnews.com)