Tujuh Perwira Tewas Oleh Israel, Iran Siap Balas Dendam
Iran menyiapkan langkah-langkah untuk membalaskan kematian tujuh orang perwira senior mereka.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM -- Iran menyiapkan langkah-langkah untuk membalaskan kematian tujuh orang perwira senior mereka.
Tujuh perwira militer Iran, termasuk pejabat penting brigadir jenderal Mohammad Reza Zahedi dan Mohammad Hadi Haji Rahimi, tewas dalam serangan udara di gedung konsulat Iran di Damaskus, Suriah pada hari Senin (1/4/2024).
Ketujuh perwira tersebut adalah anggota Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC).
Zahedi adalah komandan senior Pasukan Quds – unit IRGC yang bertugas melakukan operasi di luar negeri – dan Rahimi adalah wakilnya.
Baca juga: Presiden Kuba Menyerukan Setop Genosida oleh Israel di Gaza, Tidak Bosan Mengecam Kejahatan Israel
Para pejabat di Suriah dan Iran menyalahkan Israel atas serangan itu.
“Republik Islam Iran, meskipun mempunyai hak untuk mengambil tindakan balasan, memutuskan jenis reaksi dan hukuman terhadap agresor,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Nasser Kanaani dalam sebuah pernyataan yang dikutip oleh kantor berita IRNA.
Menteri Luar Negeri Hossein Amir-Abdollahian memperingatkan di X (sebelumnya Twitter) bahwa sekutu dekat Israel, AS, “harus bertanggung jawab.”
Pemerintah Israel jarang secara terbuka mengakui serangan udara di Suriah, yang telah berulang kali dikecam oleh Damaskus sebagai pelanggaran kedaulatannya.
Banyak Pejabat Iran yang Tewas
Al Mayadeen memberitakan, sejumlah penasihat Iran juga dilaporkan tewas dalam agresi Israel terhadap konsulat tersebut.
Dalam konteks ini, media Israel mengatakan tentara IDF meningkatkan status siaga di utara karena kekhawatiran akan adanya aksi balasan terhadap "pembunuhan dramatis" di Damaskus.
Sumber militer Suriah mengatakan bahwa agresi Israel di Suriah menyebabkan kehancuran total konsulat Iran, serta kematian dan cederanya semua orang di dalamnya.
"Sumber tersebut menjelaskan, serangan Israel tersebut dilakukan dari sisi Dataran Tinggi Golan Suriah yang diduduki Israel, seiring dengan keberhasilan pertahanan udara Tentara Arab Suriah yang berhasil menjatuhkan beberapa rudal yang diluncurkan," tulis laporan tersebut.
Baca juga: Tentara Israel Mundur, RS Al-Shifa Terbesar di Gaza Hancur, 6 Mayat Tergeletak di Halaman
Pada Senin malam, Menteri Luar Negeri Suriah, Faisal al-Mekdad, melakukan panggilan telepon dengan mitranya dari Iran, Hossein Amir-Abdollahian, di mana ia mengutuk agresi Israel yang menargetkan konsulat Iran di Damaskus.
Sang Menteri kemudian dilaporkan mengunjungi lokasi serangan.
Meningkatnya serangan Israel baru-baru ini di wilayah Suriah bertepatan dengan serangan yang dilakukan oleh Israel di lebih dari satu wilayah Suriah.
Israel mengklaim serangan sebagai respons atas serangan lintas-teritorial milisi perlawanan, termasuk Hizbullah Lebanon yang menyasar wilayah pendudukan dengan klaim sebagai dukungan terhadap perlawanan rakyat Palestina atas agresi militer Israel di Gaza.
Zahedi Target Israel
Sementara itu Otoritas Penyiaran Israel mengatakan kalau serangan dilakukan tentara IDF dengan menunggu konsul Iran pergi.
Serangan dilaporkan memang menargetkan Mohammad Reza Zahedi, seorang pemimpin Pasukan Quds dari Garda Revolusi Iran.
Laporan menambahkan kalau pemboman di Suriah hari ini adalah pesan dari tentara Israel kepada Hizbullah.
Israel menuding Iran adalah serangan mematikan pada 7 Oktober terhadap warga Israel, yang memicu perang yang sedang berlangsung dengan kelompok militan Palestina Hamas.
Bulan lalu, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) menyerang apa yang mereka katakan sebagai militan yang memiliki hubungan dengan Iran di Lebanon.
Teheran telah berjanji untuk melanjutkan dukungannya terhadap Hamas dan kelompok Palestina lainnya, namun bersikeras bahwa Hamas telah memutuskan untuk menyerang wilayah Israel sendiri.