Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

AS: Ancaman Perang Iran-Israel Semakin Nyata

Negara Yahudi itu bersiap menghadapi kemungkinan serangan Iran menyusul serangan mematikan terhadap konsulat Iran di Suriah

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in AS: Ancaman Perang Iran-Israel Semakin Nyata
Wired
Salah satu rudal jarak jauh Iran yang bisa dipasang hulu ledak nuklir. 

TRIBUNNEWS.COM -- Amerika Serikat (AS) menyatakan ancaman perang Iran melawan Israel semakin nyata.

Hal ini menyusul serangan udara mematikan terhadap konsulat Iran di Suriah.

Juru bicara Pentagon, John Kirby mengatakan, AS menyatakan keprihatinan mereka.

Baca juga: Israel dan Iran Saling Ancam Lancarkan Serangan, Netanyahu Percaya Diri karena Didukung Amerika

"Faktanya, salah satu hal yang dibicarakan oleh Perdana Menteri dan Presiden hari ini adalah ancaman publik yang sangat nyata dari Iran terhadap Negara Israel,” katanya dikutip dari CNN.

“Saya pikir penting untuk diingat bahwa bantuan keamanan yang kami berikan kepada Israel tidak hanya untuk Gaza. Amerika Serikat akan mendukung Anda, kami akan terus membantu Anda mempertahankan diri dari berbagai ancaman ini,” tambah Kirby.

Sebelumnya, i24News Israel melaporkan bahwa negara Yahudi itu bersiap menghadapi kemungkinan serangan Iran menyusul serangan mematikan terhadap konsulat Iran di Suriah.

Pada tanggal 1 April, kantor berita Suriah SANA melaporkan bahwa Angkatan Udara Israel telah melakukan serangan terhadap sebuah bangunan di Damaskus.

BERITA REKOMENDASI

Media Iran mengatakan bahwa konsulat Iran menjadi sasaran serangan yang menyebabkan 13 orang tewas.

Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) Iran mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa serangan itu telah menewaskan tujuh penasihat militer, termasuk Jenderal Mohammad Reza Zahedi dan Jenderal Mohammad Hadi Haji-Rahimi.

Personel darurat dan keamanan berkumpul di lokasi kejadian setelah serangan terhadap komplek kedutaan Iran di ibu kota Suriah, Damaskus, pada hari Senin (1/4/2024).
Personel darurat dan keamanan berkumpul di lokasi kejadian setelah serangan terhadap komplek kedutaan Iran di ibu kota Suriah, Damaskus, pada hari Senin (1/4/2024). (AFP)

Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei bersumpah bahwa Teheran akan membuat Israel menyesali serangannya dan Presiden Ebrahim Raisi berjanji bahwa serangan itu tidak akan berlangsung tanpa tanggapan.

Juru Bicara Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Daniel Hagari mengatakan Israel telah menyerang sasaran militer milik IRGC, namun bukan misi diplomatik. Menurut Hagari, fasilitas tersebut disamarkan sebagai bangunan sipil.

Baca juga: Takut Dibom Iran, Israel Larang Tentara Cuti, Minta IDF Siaga dan Matikan GPS

Israel Siap Perang

Israel mengatakan kepada AS jika Iran melancarkan serangan terhadap Israel dari wilayahnya, sebagai pembalasan atas serangannya di Suriah, maka Israel akan merespons dengan keras, kata para pejabat Israel kepada Axios.

Sebelumnya, para pejabat Iran secara terbuka mengancam akan melakukan pembalasan terhadap Israel atas serangan yang menewaskan komandan tinggi Iran.

Pemerintahan AS dan pemerintah Israel sangat khawatir Iran sedang mempersiapkan serangan yang pembalasan tersebut.

Proksi-proksi Iran di Lebanon, Suriah, Irak dan Gaza telah beberapa kali menyerang Israel, tapi belum ada serangan dari wilayah Iran secara langsung.

Serangan langsung Iran terhadap Israel yang belum pernah terjadi sebelumnya dapat menyebabkan perang regional di Timur Tengah.

AS Cuci Tangan

Meski mengkhawatirkan terjadinya peperangan besar, namun AS tetap terkesan cuci tangan terhadap pengeboman yang menewaskan dua jenderal dan sejumlah tentara Iran tersebut.

AS bersama sekutunya Inggris dan Prancis menolak pembicaraan serangan Israel di Damaskus dalam pembahasan di Dewan Keamanan PBB.

Wakil Perwakilan Tetap Pertama Rusia untuk PBB Dmitry Polyansky mengatakan, setelah sesi Dewan Keamanan PBB tanggal 2 April tentang serangan Israel terhadap departemen konsuler Kedutaan Besar Iran di Damaskus, Rusia menyiapkan rancangan pernyataan media Dewan Keamanan PBB dengan teks standar untuk kasus-kasus tersebut.

"Namun demikian, Amerika Serikat dan Amerika Kerajaan bahkan enggan membahasnya, dengan alasan kurangnya pendekatan terpadu terhadap insiden tersebut selama sesi tersebut,” tulis diplomat Rusia itu di Telegram dikutip dari TASS, Kamis (4/4/2024).

Polyansky mengatakan bahwa selama sesi hari Selasa, Washington dan London, bersama dengan rekan-rekan mereka dari Perancis “tidak mengutuk pelanggaran terang-terangan terhadap hukum internasional” dan malah “terlibat dalam akrobat verbal yang mengarah pada kesimpulan bahwa ini adalah kesalahan Iran sendiri."

“Ini merupakan pertunjukan luar biasa dari standar ganda trio Barat, dan sikap mereka yang sebenarnya terhadap hukum dan ketertiban dalam konteks internasional,” tambahnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas