Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Israel Siap Hadapi Serangan, Kepala Staf Angkatan Bersenjata Iran: Kami yang Tentukan Metode Balasan

Kepala Staf Angkatan Bersenjata Iran mengatakan kalau negaranya lah yang akan menentukan metode pembalasan terhadap Israel

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Israel Siap Hadapi Serangan, Kepala Staf Angkatan Bersenjata Iran: Kami yang Tentukan Metode Balasan
KHAMENEI.IR / AFP
Gambar selebaran yang disediakan oleh kantor Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei pada tanggal 4 April 2024, menunjukkan pemimpin tertinggi tersebut berdoa di atas peti mati tujuh anggota Korps Garda Revolusi yang tewas dalam serangan terhadap gedung konsulat negara itu di Damaskus, yang mana Teheran menyalahkannya. Israel, menjelang prosesi pemakaman mereka. Para Pengawal, termasuk dua jenderal, tewas dalam serangan udara pada tanggal 1 April, yang meratakan gedung konsuler kedutaan Iran. 

Israel Klaim Siap Hadapi Serangan, Kepala Staf Angkatan Bersenjata Iran: Kami yang Tentukan Metode Pembalasan

TRIBUNNEWS.COM - Kepala Staf Angkatan Bersenjata Iran, Mayor Jenderal Mohammad Bagheri, mengatakan kalau negaranya lah yang akan menentukan metode pembalasan terhadap Israel pasca-pengeboman konsulat Iran di Damaskus, Suriah, Senin (1/4/2024).

Atas serangannya ke konsulat Iran, Israel, menurut beberapa laporan, menyatakan kalau negara pendudukan itu telah melakukan persiapan menghadapi serangan Iran.

Baca juga: Israel Menanti Balasan Iran: Libur Tentara Dibatalkan, Aktifkan Sistem Jamming GPS di Seluruh Area




Saat menghadiri pemakaman Brigadir Jenderal Mohammad Reza Zahedi yang diadakan di Isfahan, Kepala Staf Angkatan Bersenjata Iran Mohammad Bagheri pada Sabtu (6/4/2024) menyatakan, “musuh akan menyesali tindakannya, dan kamilah yang menentukan metode pembalasan.”

Bagheri menekankan kalau Israel tahu bahwa negara pendudukan tersebut tidak akan bertahan lama, dan hampir hancur.

Ia lebih lanjut menggarisbawahi bahwa Operasi Banjir Al-Aqsa oleh Hamas adalah sebuah operasi yang mengubah keadaan dimana Israel tidak dapat memperbaikinya, terutama setelah Perlawanan menimbulkan kerugian besar dan kembali dengan begitu banyak tawanan.

Baca juga: Hari Al-Quds, Sekjen Hizbullah Sindir Negara Arab: Harusnya Malu Normalisasi Hubungan dengan Israel

Bagheri lebih lanjut menjelaskan kalau entitas pendudukan sedang tenggelam dalam rawa perang di Gaza, yang mana ia tidak dapat mundur atau melanjutkan.

BERITA TERKAIT

Pernyataan tersebut disampaikan Bagheri saat prosesi pemakaman yang diadakan di Isfahan untuk Brigadir Jenderal Mohammad Reza Zahedi, Komandan Pasukan Quds di Suriah dan Lebanon, bersama enam penasihat Korps Garda Revolusi Islam lainnya.

Mereka semua menjadi korban tewas dalam agresi Israel yang menargetkan konsulat Iran di Damaskus.

Baca juga: Media Israel: Kematian Jenderal IRGC Tandai Berakhirnya Era Komandan Iran, Tersisa Sekjen Hizbullah

RUSAK PARAH - Rumah duta besar Isran untuk Suriah di Damaskus tampak rusak parah setelah dibom Israel dalam sebuah serangan, Senin (1/4/2024). Komandan Pasukan Al Quds IRGC Iran dilaporkan menjadi satu di antara korban tewas akibat serangan tersebut.
RUSAK PARAH - Rumah duta besar Isran untuk Suriah di Damaskus tampak rusak parah setelah dibom Israel dalam sebuah serangan, Senin (1/4/2024). Komandan Pasukan Al Quds IRGC Iran dilaporkan menjadi satu di antara korban tewas akibat serangan tersebut. (tangkap layar)

AS-Israel Sudah Siap-siap

Seperti diketahui, Amerika Serikat (AS) dan Israel saat ini dalam keadaan siaga tinggi dan secara aktif bersiap menghadapi potensi serangan "signifikan" yang mungkin dilakukan Iran dalam minggu depan.

Serangan Iran diprediksi menargetkan aset-aset Israel atau Amerika di wilayah tersebut, sebagai respons terhadap agresi Israel yang menargetkan konsulat Iran di wilayah tersebut. ibu kota Suriah, Damaskus, pada hari Senin, CNN melaporkan pada  Jumat, mengutip seorang pejabat senior pemerintahan Biden.

Pejabat tersebut menyebutkan bahwa para pejabat senior Amerika dan Israel percaya kalau serangan Iran “tidak dapat dihindari”.

Menurut CNN, kedua pemerintah secara intens mengoordinasikan upaya mereka untuk mempersiapkan diri menghadapi serangan Iran yang diperkirakan akan terjadi.

Mereka mengantisipasi bahwa respons Iran dapat terwujud dalam berbagai bentuk, sehingga membahayakan aset dan personel AS dan Israel.

Pejabat senior pemerintahan Biden menunjukkan bahwa, pada hari Jumat, tidak ada pemerintah yang memiliki informasi pasti tentang kapan atau bagaimana Iran bermaksud membalas.

Baca juga: Israel yang Ngebom, AS Prihatin Kena Getahnya: Pangkalan AS Bakal Diguyur Serangan Proksi Iran

(oln/almydn/*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas