Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Arab Saudi Siapkan Miliaran Dolar Investasi di Pakistan, Meningkatkan Kolaborasi di Berbagai Sektor

Negara-negara Teluk itu telah banyak berinvestasi di Pakistan yang kekurangan uang karena Amerika berupaya menggagalkan proyek pipa gas dengan Iran.

Penulis: Muhammad Barir
zoom-in Arab Saudi Siapkan Miliaran Dolar Investasi di Pakistan, Meningkatkan Kolaborasi di Berbagai Sektor
Sergei SAVOSTYANOV / KOLAM RENANG / AFP
Foto yang didistribusikan oleh lembaga negara Rusia Sputnik menunjukkan Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman menghadiri pertemuan dengan Presiden Rusia di Riyadh pada 6 Desember 2023. 

Arab Saudi Siapkan Miliaran Dolar Investasi di Pakistan, Percepat Paket Investasi 5 Miliar Dolar

TRIBUNNEWS.COM- Arab Saudi menyiapkan lebih banyak miliaran investasi ke Pakistan.

Negara-negara Teluk itu telah banyak berinvestasi di Pakistan yang kekurangan uang karena Amerika berupaya menggagalkan proyek pipa gas dengan Iran.

Putra Mahkota Saudi Mohammed Bin Salman (MbS) dan Perdana Menteri Pakistan Shehbaz Sharif telah sepakat untuk mempercepat paket investasi Saudi untuk Pakistan dalam pertemuan pada 8 April.

Pernyataan bersama mengenai pertemuan tersebut berbunyi, “Diskusi berpusat pada memperkuat hubungan persaudaraan antara kedua negara bersaudara dan menjajaki jalan untuk meningkatkan kolaborasi di berbagai sektor.”

Dialog antara kedua pemimpin berkisar pada peran Riyadh dalam mendukung perekonomian Pakistan dan ambisi bersama mereka untuk meningkatkan hubungan perdagangan dan investasi.

Baca juga: Melanggar Hukum Internasional, Israel akan Dihukum, Begini Kata Menlu Iran Hossein Amir-Abdollahian

Baik Bin Salman maupun Sharif menegaskan janji mereka untuk mempercepat gelombang pertama paket investasi Saudi senilai $5 miliar yang telah dibahas sebelumnya.

Berita Rekomendasi

Keduanya juga membahas kepentingan bersama dalam perkembangan regional dan global, termasuk situasi di Gaza.

“Mereka mendesak upaya internasional untuk menghentikan operasi militer Israel di Gaza, mengurangi dampak kemanusiaan dan menggarisbawahi pentingnya komunitas internasional untuk menekan Israel agar menghentikan permusuhan, mematuhi hukum internasional, dan memfasilitasi akses bantuan kemanusiaan tanpa hambatan ke Gaza,” pernyataan bersama tersebut membaca.

MbS dan Sharif juga mencatat pentingnya dialog antara Pakistan dan India dan menyelesaikan masalah-masalah yang belum terselesaikan antara kedua negara, khususnya sengketa Jammu dan Kashmir, untuk menjamin perdamaian dan stabilitas regional.

Pakistan menyambut baik gelombang investasi Teluk selama beberapa bulan terakhir.

“Promosi investasi asing adalah prioritas pertama kami untuk mengubah tantangan menjadi peluang. Pembentukan Dewan Fasilitasi Investasi Khusus telah membantu memulihkan kepercayaan investor,” kata Sharif saat meninjau proyek-proyek investasi di negara tersebut.

“Studi kelayakan harus dilakukan terhadap proyek-proyek yang berpotensi menarik investor dan ahli dengan reputasi internasional harus direkrut dalam hal ini. Tidak boleh ada kompromi mengenai kualitas proyek yang diajukan untuk investasi [asing],” lanjut perdana menteri.

Di Davos pada bulan Januari, Pakistan dan UEA menandatangani kesepakatan investasi senilai $3 miliar di berbagai sektor, termasuk kerja sama di bidang perkeretaapian, zona ekonomi, dan infrastruktur.

Dengan adanya Dewan Fasilitasi Investasi Khusus (Special Investment Facilitation Council/SIFC) yang baru di Pakistan, investasi dari negara-negara seperti Qatar, Arab Saudi, UEA, dan Bahrain bisa mencapai angka lebih besar dari $28 miliar di bawah Koridor Ekonomi Tiongkok-Pakistan (CPEC).

Namun, mengenai Iran, Pakistan khawatir akan potensi sanksi AS dan telah menangguhkan jaringan pipa gas yang awalnya akan dibangun antara kedua negara.

AS sedang berupaya mencapai “tujuan” untuk mencegah lebih jauh lagi proyek pipa yang tertunda satu dekade ini.

Asisten Sekretaris Biro Urusan Asia Selatan dan Tengah AS, Donald Lu, mengatakan ia sepenuhnya [mendukung] upaya pemerintah AS untuk mencegah dibangunnya pipa ini.

“Kami sedang menelusuri rencana jalur pipa antara Iran dan Pakistan… Sejujurnya, saya tidak tahu dari mana pendanaan untuk proyek semacam itu akan berasal" katanya.

"Saya rasa tidak banyak donor internasional yang tertarik untuk mendanai upaya semacam itu,” kata pejabat tersebut, sambil menyoroti bahwa Washington akan menjunjung tinggi semua undang-undang sanksi yang terkait dengan Iran.

(Sumber: The Cradle)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas