TRIBUNNEWS.COM - India akan menggelar pemilu terbesar di dunia pada hari Jumat, (19/4/2024).

Pemilu ini dihadiri 969 juta pemilih untuk memilih 543 anggota Lok Sabha, majelis rendah parlemen India.

Nantinya, pemilu ini akan dilakukan dalam tujuh tahap.

Al Jazeera melaporkan India memiliki lebih dari 2.500 partai politik.

Namun hanya 10 partai yang saat ini menguasai 86 persen kursi di Lok Sabha.

Berikut 5 Partai Utama yang Bersaing Memperebutkan Kursi di Lok Sabha:

1. Partai Bharatiya Janata (BJP)

BJP merupakan partai yang dipimpin oleh Perdana Menteri Narendra Modi.

Modi mengklaim partai yang ia pimpin merupakan organisasi politik terbesar di dunia.

Partai yang memiliki hampir 180 juta anggota ini pertama kali dibentuk pada tahun 1980 dari partai Bharatiya Jana Sangh.

Partai Bharatiya Jana Sangh adalah sebuah cabang dari organisasi nasionalis Hindu sayap kanan, Rashtriya Swayamsevak Sangh (RSS).Partai BJP berdiri tidak lama setelah pemberlakuan keadaan darurat yang kontroversial oleh Perdana Menteri Indira Gandhi dari Kongres pada tahun 1975.

Keadaan darurat tersebut ditentang oleh seorang pemimpin terkemuka Bharatiya Jana Sangh.

Baca juga: Perbandingan Kekayaan Orang Paling Tajir di India dan China, Siapa Unggul?

Hingga akhirnya ia membuat sebuah papan yang menghasilkan koalisi anti Partai Kongres.

Koalisi ini berkuasa pada tahun 1977.

Namun koalisi ini tidak bertahan lama.

Dua tahun setelah itu, koalisi ini runtuh dan Vajpayee membentuk BJP pada tahun 1980 dengan pembantu dekatnya, Lal Krishna Advani.

2. Kongres Nasional India

Kongres Nasional India ini telah berdiri sejak tahun 1885.

Oleh karena itu, partai ini menjadi partai politik tertua di India.

Sejak tahun kemerdekaannya pada tahun 1947, partai ini telah memimpin India selama lebih dari dua pertiga tahun.

Perdana Menteri Jawaharlal Nehru yang berpendidikan Barat berjasa meletakkan dasar-dasar liberal dan sekulernya.

Kemudian partai ini sempat dipimpin oleh putri Nehru bernama Indira Gandhi.

Ia satu-satunya perdana menteri perempuan di India.

Namun sayangnya, setelah Modi berkuasa, partai ini mulai mengalami kesulitan.

Rahul Gandhi, lawan terberat Modi dan bintang kampanye Kongres, mengundurkan diri sebagai ketua partai setelah kinerja buruk dalam pemilihan parlemen terakhir pada tahun 2019. 

Sebagai keturunan dinasti Gandhi-Nehru, ayahnya Rajiv Gandhi, nenek Indira, dan kakek buyut Nehru semuanya adalah perdana menteri dan memimpin negara selama lebih dari 37 tahun.

Gandhi adalah wajah utama dari aliansi oposisi beranggotakan 26 orang yang dipimpin Kongres, bernama Aliansi Pembangunan Inklusif Nasional India (INDIA).

Dalam pemilu tahun ini, Gandhi ikut serta mewakii Wayand di negara bagian Kerala di bagian selatan.

3. Partai Aam Aadmi (AAP)

Partai AAP atau Partai Rakyat Biasa bangkit dari gerakan antikorupsi yang kuat pada tahun 2011 di tengah protes yang dipimpin oleh Anna Hazare, seorang pejuang salib yang didukung oleh ajudan dekatnya Arvind Kejriwal .

Dalam pemilu tahun ini, AAP menjadi bagian dari aliansi INDIA.

AAP didirikan oleh seorang kritikus setia Modi pada tahun 2012.

Saat awal didirikan, partai ini memiliki tujuan untuk membentuk pemerintahan negara bagian di wilayah ibu kota negara Delhi pada tahun 2015.

Di mana ini menimbulkan kekacauan politik.

Namun, prospek AAP tahun ini tertutupi oleh penangkapan beberapa pemimpin penting mereka, termasuk Kejriwal, dalam kasus dugaan korupsi sebelum pemilu.

4. Dravida Munnetra Kazhagam (DMK)

DMK merupakan partai terbesar ketiga di India.

Dikatakan seperti itu karena saat ini, DMK memiliki jumlah kursi yang cukup banyak di majelis rendah parlemen.

Sebagai sekutu Kongres, DMK juga menjalankan negara bagian Tamil Nadu di bagian selatan.

5. Kongres Trinamool Seluruh India (TMC)

TMC merupakan partai terbesar keempat di India.

Kongres Trinamool memegang kekuasaan di Benggala Barat, negara bagian lain di mana BJP kesulitan mengkonsolidasikan kekuasaannya.

Salah satu kandidat TMC untuk pemilu ini adalah Mahua Moitra, seorang pengkritik keras Modi, yang dikeluarkan dari parlemen tahun lalu karena tuduhan suap.

(Tribunnews.com/Farrah Putri)

Artikel Lain Terkait Pemilu di India