Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Korsel Klaim Temukan Data Intelijen Kim Jong Un Utus Teroris Untuk Serang Kedutaan Seoul

Korsel mengklaim punya informasi agen Korut akan menyerang kantor kedutaan besar Korea Selatan di China, Asia Tenggara dan Timur Tengah.

Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Korsel Klaim Temukan Data Intelijen Kim Jong Un Utus Teroris Untuk Serang Kedutaan Seoul
Yonhap/Korea Joong Ang Daily
Badan intelijen Korea Selatan (NIS) mengklaim memiliki informasi intelijen tentang rencana Korea Utara (Korut) menyerang kantor kedutaan besar Korea Selatan di beberapa negara seperti China, Asia Tenggara dan Timur Tengah. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti

TRIBUNNEWS.COM, SEOUL – Badan intelijen Korea Selatan (NIS) mengklaim memiliki informasi intelijen tentang rencana Korea Utara (Korut) menyerang kantor kedutaan besar Korea Selatan di beberapa negara seperti China, Asia Tenggara dan Timur Tengah.

“Sejumlah indikasi bahwa Korea Utara sedang bersiap melakukan serangan teroris terhadap pejabat diplomatik dan warga negara Korea Selatan,” jelas NIS dikutip dari The Hindu.

"Saat ini Korea Utara telah mengirimkan agen ke negara-negara itu untuk memperluas pengawasan terhadap Kedutaan Korsel dan juga terlibat dengan kegiatan spesifik seperti mencari warga negara Korsel potensial menjadi target aksi teroris," imbuh NIS.

Pasca isu penyerangan ini mencuat, pemerintah Korsel menaikkan level kewaspadaan pada misi diplomatiknya di sebanyak lima negara mencakup Kamboja, Laos, Vietnam, Vladivostok di Rusia, dan Shenyang di China.

Korsel menduga, rencana aksi teroris terkait gelombang pembelotan elite Korut yang terjebak di luar negeri sejak pandemi.

Sejak Perang Dingin pecah, Korea Utara dituduh melakukan beberapa serangan terhadap sasaran sipil, termasuk pemboman di bandara Seoul dan sebuah pesawat Korea Selatan pada tahun 1980an.

Berita Rekomendasi

Serangan tersebut mendorong Amerika Serikat untuk memasukkan Korea Utara ke dalam daftar hitam terorisme. 

Baca juga: Sambangi Akademi Militer Elit Korut, Kim Jong-un Kasih Kode: Waktunya Mempersiapkan Perang

Namun Washington menghapus Pyongyang dari daftar tersebut pada 2008 untuk memfasilitasi pembicaraan mengenai penghentian program senjata nuklir Korea Utara.

Baca juga: Korut Sukses Ujicoba Jet Darat untuk Rudal Hipersonik Menengah Jenis Baru

Tak berselang lama, AS kembali memasukkan Korea Utara ke dalam daftar negara sponsor terorisme pada 2017, dengan alasan pembunuhan Kim Jong Nam, kakak tiri pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, yang dilakukan dengan agen saraf VX di sebuah bandara di Malaysia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas