Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Nisan Diganti Pakai Nomor, Israel Tahan 500 Jenazah Warga Palestina di Kulkas: Dokter Bedah Disiksa

kuburan diidentifikasi dengan nomor, yang menandai file tersimpan oleh otoritas pendudukan Israel atas jasad para korban warga Palestina

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Nisan Diganti Pakai Nomor, Israel Tahan 500 Jenazah Warga Palestina di Kulkas: Dokter Bedah Disiksa
khaberni/ho
Petugas medis Palestina membongkar kuburan berisi jasad warga Palestina yang dibunuh Israel. 

Nisan Diganti Pakai Nomor, Israel Tahan 500 Jenazah Warga Palestina  di Kulkas

TRIBUNNEWS.COM - Organisasi “Kampanye Nasional Palestina untuk Memulihkan Jenazah Para Martir yang Ditahan dan Mengungkap Nasib Orang Hilang” mengungkapkan,  otoritas pendudukan Israel sudah menahan sekitar 500 jenazah warga Palestina yang menjadi korban agresi mereka di Jalur Gaza sejak pecah perang per 7 Oktober 2023.

Jenazah-jenazah itu termasuk sebanyak 58 jasad yang ditahan Israel sejak awal tahun 2024.

Terbaru, adalah jasad seorang dokter bedah terkemuka Palestina, dr Adnan Al-Bursh yang dilaporkan tewas di penjara Israel karena dugaan penyiksaan.

Baca juga: Sama-sama Sengsara di Penjara Israel, Hamas dan Fatah Sepakat Akhiri Perpecahan, China Senyum 

Baca juga: PBB: Puluhan Warga Palestina Dikubur Hidup-Hidup di RS Al-Nasser, Ratusan Tak Bisa Diidentifikasi

Dalam sebuah pernyataan, Kamis (2/5/2024), organisasi tersebut menjelaskan bahwa “otoritas pendudukan Israel terus menahan jenazah 500 syuhada di sejumlah kuburan dan lemari es, termasuk jenazah 58 syuhada sejak awal tahun ini.”

Badan itu menunjukkan, angka-angka ini tidak termasuk data jenazah para korban di Jalur Gaza yang ditahan setelah tanggal 7 Oktober lalu, menurut lembaga tersebut dilansir Khaberni.

“Kejahatan otoritas pendudukan yang terus menahan jenazah para martir Palestina di kuburan dan lemari es merupakan pelanggaran terhadap prinsip-prinsip hukum kemanusiaan internasional dan norma-norma internasional yang relevan.”

BERITA TERKAIT

“Pintu peradilan di negara pendudukan hampir tertutup di hadapan keluarga para martir, setelah kita menyaksikan dalam beberapa tahun terakhir kolusi peradilan dengan tingkat keamanan dan politik dalam menyetujui diperbolehkannya hukuman mati, menyandera mayat, dan sebagai alat tawar-menawar dalam (negoisasi pertukaran sandera) tentara Israel yang ditahan di Jalur Gaza,” tulis pernyataan badan tersebut.

Badan tersebut mengatakan, “Menahan (menyimpan) jenazah di kuburan dan lemari es pendudukan merupakan pelanggaran terhadap martabat manusia.”

Mereka mencatat Israel memiliki “kuburan nomor”, kuburan yang didirikan oleh otoritas pendudukan Israel, untuk menguburkan para korban, warga Palestina dan Lebanon, yang meninggal selama tahun-tahun pendudukan di Palestina dan Lebanon selatan.

"Setiap kuburan diidentifikasi dengan nomor, yang menandai file tersimpan oleh otoritas pendudukan mengenai jenazah syahid yang dikuburkan di dalamnya," tulis Khaberni.

Kendaraan polisi terlihat di luar penjara militer Ofer yang terletak antara Ramallah dan Beitunia di Tepi Barat yang diduduki pada tanggal 29 November 2023
Kendaraan polisi terlihat di luar penjara militer Ofer yang terletak antara Ramallah dan Beitunia di Tepi Barat yang diduduki pada tanggal 29 November 2023 (FADEL SENNA / AFP)

Disiksa di Penjara

Adapun soal kematian dr Adnan Al-Bursh meninggal di penjara Ofer Israel, Komite Tinggi Urusan Tahanan dan Klub Tahanan Palestina mengumumkan kalau hingga saat ini, jenazah sang dokter asih ditahan oleh IDF.

Adnan Al-Bursh yang merupakan kepala ortopedi di RS Al-Shifa diketahui telah ditahan oleh IDF selama 4 bulan.

Ia ditangkap paksa saat bertugas di RS Al-Awada di Gaza utara pada Januari 2024, dikutip dari Al-Arabiya.

Menurut informasi yang diperoleh urusan sipil Palestina, Adnan Al-Bursh meninggal di penjara Ofer pada 19 April 2024, dikutip dari Al Mayadeen.

Sementara itu, Al Bursh diketahui mengalami luka-luka saat berada di rumah sakit Indonesia sebelum kematiannya.

Kemudian terungkap bahwa kematian Al Bursh ternyata dibunuh akibat penyiksaan oleh IDF selama di penjara.

Kabar kematian Bursh dikonfirmasi oleh juru bicara militer Israel.

Ia mengatakan bahwa Bursh ditahan karena alasan keamanan nasional di penjara Ofer.

Namun juru bicara tersebut tidak menginformasikan penyebab kematian Bursh.

Kementerian Kesehatan Gaza pada hari Kamis mengatakan dengan terungkapnya kematian Al-Bursh dan Khudair, jumlah total korban tewas petugas kesehatan di Gaza karena serangan Israel telah mencapai 496 orang.

“Pembunuhan Dr. Adnan al-Bursh di penjara Israel telah meningkatkan jumlah korban tewas di sektor kesehatan di Jalur Gaza sejak 7 Oktober menjadi 496,” kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Anadolu Ajansi.

Baca juga: Kekhawatiran Israel Makin Menjadi, Takut ICC Benar-benar Keluarkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu

Ratusan warga Palestina diyakini telah ditahan oleh tentara Israel di tengah serangan mematikan di Jalur Gaza.

Namun banyak warga Palestina yang disiksa hingga tewas oleh Israel di penjara Ofer.

Saat ini, jumlah tahanan yang meninggal di penjara akibat penyiksaan, kelalaian medis dan kelaparan telah mencapai 18 orang.

Ini termasuk mereka yang kematiannya telah diumumkan secara resmi dan identitas mereka terungkap, kecuali satu orang dari Gaza yang kematiannya diumumkan tanpa mengungkapkan identitasnya.

Namun Klub dan Komite mengatakan bahwa angka tersebut jauh lebih tinggi dari yang dilaporkan.

Konflik Palestina vs Israel

Israel telah melancarkan serangan mematikan di Jalur Gaza pada 7 Oktober 2023.

Lebih dari 35.000 warga Palestina telah terbunuh akibat agresi Israel.

Sebagian besar korban merupakan perempuan dan anak-anak.

Lebih dari enam bulan setelah perang Israel, sebagian besar wilayah Gaza hancur.

Sekitar 85 persen penduduk Gaza harus mengungsi akibat serangan Israel.

(oln/khbrn/*)

 
 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas