Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Salah Sasaran, 2 Tentara Israel Tewas Ditembak Rekannya Pakai Tank di Gaza Tengah

Dua tentara Israel jadi korban salah sasaran karena diduga anggota Hamas. Mereka ditembak mati oleh rekannya pakai tank Brigade Yiftah di Gaza Tengah.

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Garudea Prabawati
zoom-in Salah Sasaran, 2 Tentara Israel Tewas Ditembak Rekannya Pakai Tank di Gaza Tengah
IDF
Sersan Utama. (res.) Ido Aviv (Kiri) dan Sersan Utama. (res.) Kalkidan Meharim (Kanan), yang tewas ditembak rekannya pakai tank di Jalur Gaza tengah pada 28 April 2024. 

TRIBUNNEWS.COM - Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengakui anggotanya tidak sengaja membunuh dua tentara cadangan Israel di Jalur Gaza tengah pada Minggu (28/4/2024) lalu.

Keduanya tewas setelah terkena tembakan tank Brigade Yiftah, yang juga melukai dua tentara lainnya.

Kedua tentara yang tewas diidentifikasi sebagai Ido Aviv (28) dari Kiryat Bialik dan Kalkidan Meharim (37) dari Ethiopia.

Setelah pengumuman itu, IDF meluncurkan penyelidikan terkait insiden tersebut.

IDF mengatakan insiden itu adalah 'tembakan ramah' yang mana tentara Israel tidak sengaja melukai atau membunuh rekannya.

Insiden itu terjadi setelah gerakan Palestina, Hamas, menyergap pasukan Israel di daerah itu.

"Menjelang penembakan mematikan tersebut, satu detasemen pasukan Israel telah disergap oleh Hamas di sepanjang salah satu rute utama yang melintasi daerah Jalur Gaza," menurut laporan The Times of Israel.

BERITA REKOMENDASI

"Dalam baku tembak berikutnya, sebuah tank Israel melepaskan tembakan ke area yang telah ditetapkan sebagai area terlarang oleh komandan IDF," lanjutnya.

Tembakan tersebut menghantam sebuah bangunan di mana pasukan Israel lainnya sedang berlindung pada saat itu, berdasarkan penyelidikan yang dikutip oleh The Times of Israel.

"Penyelidikan menunjukkan bahwa selama pertemuan dengan Hamas yang menyebabkan baku tembak, seorang awak tank secara keliru mengidentifikasi kedua tentara tersebut sebagai musuh dan menembaki mereka," kata IDF dalam pernyataannya, Selasa (30/4/2024).

Tentara Israel yang mengoperasikan tank menembak mereka meskipun keduanya berada di luar batas yang ditentukan.

Baca juga: Diduga Targetkan Kelompok Pro-Iran, Israel Serang Suriah dari Dataran Tinggi Golan

Militer mengatakan pihaknya sedang menyelidiki lebih lanjut perilaku tentara tersebut, yang dikerahkan ke Koridor Netzarim di Gaza tengah kurang dari seminggu yang lalu.

Koridor itu dibangun di sekitar jalan sepanjang 6,8 kilometer di selatan Kota Gaza, yang memungkinkan IDF melakukan serangan di Gaza utara dan tengah.

Israel juga mengontrol akses ke utara bagi warga Palestina yang ingin kembali setelah melarikan diri ke selatan, termasuk mengoordinasikan pengiriman bantuan kemanusiaan langsung ke Gaza utara.

43 Tentara Israel Ditembak Rekan Sendiri Sejak 7 Oktober 2023

Menurut perkiraan IDF, mereka mencatat bahwa dari 263 korban jiwa militer Israel yang dikonfirmasi sejak dimulainya agresi di Jalur Gaza pada 7 Oktober 2023, setidaknya 43 tentara menjadi korban 'tembakan ramah' dan berbagai kecelakaan.

Laporan tersebut menyebutkan komunikasi yang buruk, kelelahan personel, dan kurangnya perhatian sebagai alasan terjadinya tembakan ramah.

Israel berulang kali menargetkan gedung-gedung di Jalur Gaza, termasuk kawasan pemukiman, rumah sakit dan universitas, serta menyerang pekerja bantuan internasional.

Pada 1 April 2024, Israel menyerang staf kelompok bantuan World Central Kitchen (WCK), menewaskan tujuh pekerja bantuan, termasuk warga negara Inggris, Australia, Polandia, Palestina, dan dua warga negara Amerika-Kanada.

IDF mengakui para petugasnya telah melanggar aturan keterlibatan, kemudian memecat dua orang dan tiga lainnya mendapat teguran, dikutip dari New Arab.

Jumlah Korban

Israel masih melancarkan agresinya di Jalur Gaza, jumlah kematian warga Palestina meningkat menjadi 34.596 jiwa dan 77.815 lainnya terluka sejak Sabtu (7/10/2023) hingga Kamis (2/5/2024), dan 1.147 kematian di wilayah Israel, seperti dilaporkan Anadolu.

Sebelumnya, Israel mulai membombardir Jalur Gaza setelah gerakan perlawanan Palestina, Hamas, meluncurkan Operasi Banjir Al-Aqsa untuk melawan pendudukan Israel dan kekerasan di Al-Aqsa pada Sabtu (7/10/2023).

Israel memperkirakan, kurang lebih ada 136 sandera yang masih ditahan Hamas di Jalur Gaza, setelah pertukaran 105 sandera dengan 240 tahanan Palestina pada akhir November 2023.

Sementara itu, lebih dari 8.000 warga Palestina yang masih berada di penjara-penjara Israel, menurut laporan The Guardian pada Desember 2023 lalu.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas