Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

AS Mulai Kirim Bantuan Kemanusiaan ke Gaza Melalui Dermaga Apung, Ini 3 Hal yang Perlu Diketahui

Militer AS mulai mengirimkan bantuan ke Gaza melalui dermaga terapung. Inilah yang perlu diketahui

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Pravitri Retno W
zoom-in AS Mulai Kirim Bantuan Kemanusiaan ke Gaza Melalui Dermaga Apung, Ini 3 Hal yang Perlu Diketahui
X/manniefabian
Dermaga terapung yang dibangun AS 

TRIBUNNEWS.COM - Truk-truk yang membawa bantuan kemanusiaan ke Gaza mulai bergerak ke darat.

Bantuan itu tiba lewat dermaga terapung yang dibangun oleh militer Amerika Serikat (AS).

Menurut US Central Command (CENTCOM), dermaga apung itu berlabuh di sebuah pantai di Gaza pada hari Kamis (16/5/2024).

Nantinya, dermaga itu akan digunakan untuk menyalurkan bantuan dari berbagai negara ke Jalur Gaza.

Saat ini, sebagian besar penyeberangan perbatasan ke daerah kantong tersebut diblokade oleh Israel.

Target AS adalah untuk mengirimkan sekitar 500 ton bantuan kemanusiaan ke Gaza melalui dermaga itu setiap harinya, menurut Laksamana Brad Cooper, komandan CENTCOM.

Itu berarti, bantuan yang diberikan berjumlah sekitar 90 truk setiap hari, dan targetnya adalah untuk menambah hingga 150 truk setiap hari.

Proses pembangunan dermaga apung Gaza
Proses pembangunan dermaga apung Gaza (Twitter U.S. Central Command)
Berita Rekomendasi

Satu kapal diperkirakan mulai menurunkan bantuan di dermaga pada hari Jumat, kata seorang pejabat PBB kepada CNN.

Bantuan tersebut akan disalurkan ke bagian utara Gaza pada satu hari dan ke selatan pada hari berikutnya.

Dikutip egyptindependent.com, berikut tiga hal yang perlu diketahui mengenai rute baru ini.

1. Bagaimana dermaga itu dibangun dan bagaimana cara kerjanya?

AS mulai membangun dermaga terapung pada akhir April dengan biaya $320 juta, dengan mengerahkan sekitar 1.000 tentara dan pelaut AS.

Baca juga: Kirim Pasukan Tambahan, Brigade ke-89 Israel Memasuki Rafah Saat AS Umumkan Dermaga Apung Selesai

AS mengatakan tindakan tersebut hanyalah tindakan sementara yang "sepenuhnya bersifat kemanusiaan."

Bagian-bagian dermaga awalnya dimuat ke kapal di Pantai Timur AS dan kemudian diangkut sejauh 6.000 mil melintasi lautan menuju Gaza, menurut Cooper dari CENTCOM.

Bagian-bagian dermaga tersebut dirakit di lepas pantai Gaza, dan perakitan terakhir dilakukan di pelabuhan Ashdod, Israel.

Bantuan yang disalurkan melalui dermaga tersebut melewati beberapa tahapan sebelum sampai ke Gaza.

Pertama-tama, bantuan tiba di Siprus melalui udara atau laut.

Di Siprus, bantuan tersebut akan diperiksa oleh AS dan Israel, lalu dikemas lagi sebelum dibawa dengan kapal ke dermaga terapung di dekat pantai Gaza.

Bantuan kemudian diangkut ke dermaga terapung dan dimuat ke truk-truk untuk didistribusikan di darat.

AS mengatakan dermaga tersebut tidak dimaksudkan untuk menggantikan bantuan yang masuk melalui jalur darat.

"Rute maritim ini bersifat tambahan dan tidak dimaksudkan untuk menggantikan jalur darat ke Gaza," kata Cooper.

Program Pangan Dunia PBB akan bertanggung jawab menerima dan mendistribusikan bantuan di Gaza.

2. Mengapa bantuan disalurkan dengan cara seperti ini?

Sebagian besar penyeberangan darat ke Gaza ditutup atau penuh sesak karena pemeriksaan panjang yang dilakukan oleh Israel.

Hal ini menyebabkan AS dan negara-negara lain terpaksa mengirimkan bantuan dengan menjatuhkannya dari pesawat (air drop).

Tetapi pengiriman melalui udara dikritik oleh organisasi hak asasi manusia karena dianggap tidak cukup.

PBB telah memperingatkan akan terjadinya bencana kelaparan di beberapa bagian Gaza.

Baca juga: Dermaga Apung Gaza Sudah Selesai Dibangun tapi Rencana Pemindahannya Terpaksa Ditunda

PBB menyerukan Israel untuk membuka lebih banyak jalur penyeberangan darat untuk mendapatkan bantuan.

Pada bulan Maret, gelombang pertama bantuan kemanusiaan melalui laut dikirimkan, tetapi dalam operasi yang terpisah dari proyek dermaga AS ini.

Saat ini, hanya penyeberangan Kerem Shalom yang dikuasai Israel dan penyeberangan Erez Barat di Gaza utara yang dibuka.

Meski begitu, jumlah bantuan yang mengalir melalui kedua penyeberangan tersebut tidak sesuai yang dibutuhkan Gaza.

Program Pangan Dunia PBB mengatakan bahwa sejak 6 Mei, ketika Israel meluncurkan operasi Rafah, organisasi tersebut tidak dapat mengakses dan menerima bantuan dari penyeberangan Kerem Shalom.

Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) mengatakan penyeberangan itu ditutup antara 6-10 Mei.

Perbatasan Rafah dengan Mesir, yang merupakan pintu masuk bagi hampir seperempat dari seluruh bantuan ke Gaza, juga ditutup pekan lalu.

Israel merebut perbatasan tersebut dan belum membukanya kembali.

3. Berapa banyak bantuan yang masuk ke Gaza sekarang?

Bantuan kemanusiaan dari EUA
Bantuan kemanusiaan dari EUA (x/manniefabian)

Departemen Luar Negeri AS mengatakan bahwa truk yang masuk ke Gaza saat ini masih belum cukup.

PBB memperkirakan dibutuhkan 500 truk setiap harinya untuk meringankan penderitaan warga Gaza.

Tetapi pada 11 Mei, angka PBB menunjukkan bahwa hanya enam truk yang masuk.

Tidak ada data yang tersedia setelah tanggal tersebut.

Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB (OCHA) pada hari Kamis (16/5/2024) mengatakan bahwa penyeberangan ke Gaza telah ditutup, tidak aman untuk diakses atau tidak layak secara logistik.

"Distribusi bantuan hampir tidak mungkin dilakukan jika tidak ada impor bahan bakar secara teratur, telekomunikasi yang tidak stabil, dan pertempuran yang terus berlanjut," kata OCHA di X.

Baca juga: Federasi Palestina Tabuh Genderang Perang di Sepak Bola, FIFA Pertimbangkan Coret Israel

"Dampaknya sangat menghancurkan bagi lebih dari 2 juta orang di sana."

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas