Hamas Sambut Spanyol, Irlandia, Norwegia yang akan Akui Negara Palestina
Hamas menyambut baik Spanyol, Irlandia, Norwegia yang akan mengakui Negara Palestina secara bersamaan pada 28 Mei 2024.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - Gerakan perlawanan Palestina, Hamas, menyambut baik keputusan Norwegia, Irlandia, dan Spanyol yang akan mengakui negara Palestina secara resmi pada 28 Mei 2024.
"Ini adalah sebuah langkah penting dalam upaya menegakkan hak kami atas tanah kami dan mendirikan negara Palestina merdeka dengan Yerusalem sebagai ibu kotanya," kata Hamas dalam pernyataannya, Rabu (22/5/2024) malam.
"Kami menyerukan negara-negara di seluruh dunia untuk mengakui hak-hak nasional kami yang sah, mendukung perjuangan rakyat Palestina untuk pembebasan dan kemerdekaan, dan mengakhiri pendudukan Zionis di tanah kami," lanjutnya.
Sementara itu, seorang warga Palestina, Ahmed Ziyad (35) di Rafah, Jalur Gaza selatan, mengatakan pengakuan ini harus diikuti dengan penerapan di lapangan.
"Jika tidak (diterapkan di lapangan), maka tidak akan ada manfaatnya," katanya.
Warga Palestina lainnya, Ismail Hassouna (46), mengatakan ini adalah langkah yang luar biasa.
"Ini adalah langkah yang luas biasa dari kesadaran global yang sangat terbengkalai mengenai isu yang sudah berusia lebih dari 77 tahun," katanya kepada Swissinfo, Rabu (22/5/2024).
Israel Marah
Israel menanggapi keputusan Spanyol, Norwegia, dan Irlandia dengan mengungkapkan kemarahannya.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menentang pengakuan tersebut.
Pemimpin Israel tersebut adalah salah satu orang di pemerintahan Israel yang paling vokal untuk menentang pembentukan negara Palestina yang hidup berdampingan dengan Israel.
Baca juga: 3 Negara Barat Mulai Akui Negara Palestina, Israel Murka, Ancam Hentikan Transfer Dana Pajak
"Mengakui negara Palestina adalah hadiah bagi mereka. Kami tidak dapat memberikannya," kata Netanyahu, Rabu (22/5/2024).
Menteri Luar Negeri rezim Israel, Israel Katz, menuduh bahwa tindakan tersebut adalah dukungan terhadap Hamas.
Ia juga langsung memanggil duta besar Spanyol, Irlandia dan Norwegia serta duta besar Israe dari tiga negara tersebut untuk berkonsultasi.
"Israel tidak akan tinggal diam mengenai masalah ini," katanya.