Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Amnesty Internasional Desak ICC Selidiki 3 Serangan Mematikan Israel di Gaza

Amnesty Internasional pada hari Senin (27/5/2024) mendesak Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) untuk menyelidiki serangan Israel baru-baru ini.

Penulis: Farrah Putri Affifah
Editor: Pravitri Retno W
zoom-in Amnesty Internasional Desak ICC Selidiki 3 Serangan Mematikan Israel di Gaza
AFP/-
Warga Palestina memeriksa kerusakan sebuah bangunan di kota Nuseirat di Jalur Gaza tengah pada 18 April 2024, di tengah pertempuran yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok militan Hamas. (Photo by AFP) 

TRIBUNNEWS.COM - Amnesty Internasional pada hari Senin (27/5/2024) mendesak Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) untuk menyelidiki serangan Israel baru-baru ini.

Tiga serangan mematikan ini terjadi pada April 2024.

Di antaranya, serangan di kamp pengungsi al-Maghazi di Gaza tengah pada 16 April dan dua lainnya serangan berturut-turut di Rafah selama 2 hari tepatnya pada 19 dan 20 April 2024.

Amnesty Internasional menganggap serangan Israel baru-baru ini sangatlah kejam dan menilai ini sebagai kejahatan perang.

"Ini adalah bukti lebih lanjut dari pola kejahatan perang yang lebih luas yang dilakukan oleh Israel," kata Amnesty Internasional, dikutip dari Al-Arabiya.

Semakin lama, serangan Israel telah menewaskan banyak warga sipil di Gaza dan ini telah melanggar hukum Internasional.

Ini menunjukkan Israel tidak peduli dengan nyawa manusia yang berada di Gaza.

BERITA REKOMENDASI

"Kasus-kasus yang didokumentasikan di sini menggambarkan pola serangan yang jelas selama tujuh bulan terakhir di mana militer Israel telah melanggar hukum internasional, membunuh warga sipil Palestina dengan impunitas total dan menunjukkan sikap tidak peduli terhadap nyawa manusia," kaya direktur senior di Amnesty, Erika Guevara-Rosas.

Menurut Erika, Amnesty Internasional telah melakukan penyeldikan mandiri terhadap tiga serangan tersebut.

Ia mengaku untuk mendapatkan informasi terkait serangan ini dengan mewawancarai 17 orang yang selamat dan saksi.

Amnesty Internasional juga mengunjungi rumah sakit di mana korban dari serangan Israel dirawat.

Baca juga: Amnesty Internasional Minta Joe Biden Hormati Leluhurnya dari Irlandia Setop Kirim Senjata ke Israel

Tak hanya orang dewasa, korban akibat tiga serangan Israel ini telah menewaskan puluhan anak di Gaza.

"Pada tanggal 16 April, serangan udara Israel terhadap kamp pengungsi al-Maghazi menewaskan 10 anak berusia empat hingga 15 tahun, dan lima pria," jelasnya.

Menurut mereka, Israel secara sengaja menargetkan anak-anak saat bermain.

“Amunisi tersebut mendarat di tengah jalan pasar di mana anak-anak sedang bermain di sekitar meja foosball," kata Amnesty.

Serangan di Rafah

Dari tiga serangan mematikan yang dimaksud, dua di antaranya terjadi di Rafah.

Serangan di Rafah selama 2 hari berturut-turut ini menewaskan 29 warga sipil.

Amnesty menjelaskan Israel menembakkan bom yang menghantam rumah-rumah warga di Rafah pada 19 April 2024.

Salah satunya adalah rumah keluarga Abu Radwan di Rafah Barat yang menewaskan sembilan anggota keluarga, enam di antaranya merupakan anak-anak.

Kemudian serangan pada 20 April 2024, menghancurkan rumah keluarga Abdelal di Rafah timur.

Di dalam rumah tersbut, terdapat 20 anggota keluarga Abdelal.

Adapun 16 di antaranya merupakan anak-anak.

Rafah telah menampung lebih dari 1,2 juta orang dari wilayah utara yang terpaksa mengungsi sejak 13 Oktober 2023

Pekan lalu, Amnesty International meminta Israel untuk mematuhi perintah Mahkamah Internasional yang menyerukan agar Israel segera menghentikan operasi militer di Rafah.

Jaksa ICC, Karim Khan juga mengajukan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, dan para pemimpin Hamas atas dugaan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan.

Konflik Palestina vs Israel

Israel telah melancarkan serangan mematikan sejak 7 Oktober 2023.

Hampir 36.000 warga Palestina tewas di Gaza akibat serangan Israel.

Sebagian besar korban tewas merupakan perempuan dan anak-anak.

Serangan Israel juga telah membuat lebih dari 80.600 warga Gaza mengalami luka-luka.

Hampir delapan bulan setelah perang Israel, sebagian besar wilayah Gaza hancur.

Sementara itu, 85 persen warga sipil kehilangan tempat tinggal akibat serangan ini.

(Tribunnews.com/Farrah Putri)

Artikel Lain Terkait Amnesty Internasional, Pengadilan Kriminal Internasional dan Konflik Palestina vs Israel

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas