Jepang Serius Pelajari Ancaman UFO, Ada Fenomena Anomali Berbahaya Tapi Tak Teridentifikasi
Jepang serius mempelajari ancaman UFO yang mengancam negaranya setelah negara itu mendapati adanya fenomena anomali berbahaya.
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM - Jepang kini sedang serius mempelajari ancaman unidentified flying object atau UFO yang mengancam negaranya setelah negara itu mendapati adanya fenomena anomali berbahaya namun belum teridentifikasi.
Terkait hal ini, DPR Jepang berencana membentuk panel lintas partai untuk menyelidiki fenomena tersebut.
Anggota parlemen Jepang berencana membentuk kelompok bipartisan di dalam parlemen negara tersebut (Diet) untuk mengubah pendekatan pemerintah dalam menyelidiki penampakan fenomena anomali tak dikenal (UAP).
UAP merupakan istilah formal untuk apa yang sebelumnya digambarkan sebagai UFO, media Jepang melaporkan minggu ini .
Menurut laporan yang mengutip pernyataan pendiri panel, organisasi tersebut akan disebut 'Liga Anggota Diet' untuk Klarifikasi Fenomena Anomali Tak Dikenal dari Perspektif Keamanan Nasional.'
Para anggota kelompok tersebut percaya bahwa beberapa UAP bisa menjadi senjata atau drone mata-mata yang menggunakan teknologi canggih dan dapat menimbulkan ancaman terhadap keamanan nasional, kata media lokal.
Kelompok tersebut dilaporkan berencana untuk mendorong undang-undang parlemen yang bertujuan untuk melacak dan menyelidiki UAP.
Baca juga: Heboh, CIA Amankan Sembilan Kendaraan UFO, Dua Masih Sangat Utuh
Pada konferensi pers hari Jumat, Kepala Sekretaris Kabinet Jepang Yoshimasa Hayashi membenarkan rencana anggota parlemen untuk membentuk panel tersebut.
Pekerjaan kelompok ini secara resmi akan dimulai pada tanggal 6 Juni, tanggal pertemuan pendiriannya.
Panel tersebut dilaporkan akan mencakup sejumlah politisi senior Jepang, termasuk Yasukazu Hamada, kepala urusan parlemen untuk Partai Demokrat Liberal yang berkuasa, Shinjiro Koizumi, mantan menteri lingkungan hidup, dan mantan Menteri Pertahanan Shigeru Ishiba.
Baca juga: NASA Rilis Laporan soal UFO dan Alien, Sebut Data dan Bukti Masih Kurang
Pada konferensi pers yang mengumumkan pembentukan kelompok tersebut pada tanggal 28 Mei, dua anggotanya, anggota parlemen Kei Endo dan Yoshiharu Asakawa, dilaporkan mengaku telah melihat sendiri UAP.
Kelompok ini dilaporkan berencana untuk mendasarkan pekerjaannya pada Kantor Resolusi Anomali Seluruh Domain (AARO).
AARO merupakan sebuah badan AS yang didirikan untuk menyelidiki UAP sebagai bagian dari rancangan undang-undang kebijakan pertahanan Kongres tahun 2021, dan mempromosikan kerja sama antar pemerintah dalam pelacakan UAP antara Tokyo dan Washington.
Jepang menarik perhatian global sebagai pusat UFO pada tahun 2020, setelah Pentagon merilis rekaman yang diambil oleh pilot Angkatan Laut AS di Jepang utara yang menggambarkan benda terbang berperilaku aneh.
Menteri Pertahanan saat itu, Taro Kono, mengatakan pada saat itu bahwa dia tidak percaya pada UFO, namun memerintahkan militer untuk mencatat semua fenomena udara yang mereka temui di negara tersebut.
Laporan penampakan UFO berdasarkan keterangan saksi mata sering muncul di media Jepang, dengan fenomena yang tidak dapat dijelaskan paling sering terlihat di dekat wilayah sekitar Hiroshima dan Nagasaki, dua kota yang dihancurkan oleh bom nuklir AS pada tahun 1945.
Fenomena serupa juga ditemukan di wilayah dekat pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima yang rusak.
Sumber: Russia Today