Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tak Puas dengan Proposal Biden, Netanyahu Sebut Belum Siap Hentikan Perang di Gaza

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu mengklaim bahwa dirinya merasa tidak puas dengan proposal gencatan senjata yang diumumkan Joe Biden.

Penulis: Farrah Putri Affifah
Editor: Garudea Prabawati
zoom-in Tak Puas dengan Proposal Biden, Netanyahu Sebut Belum Siap Hentikan Perang di Gaza
X @netanyahu
PM Israel Benjamin Netanyahu mengungkapkan ketakutannya ditangkap negara-negara ICC dalam sebuah video di Twitter 

TRIBUNNEWS.COM - Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu mengklaim bahwa dirinya merasa tidak puas dengan proposal gencatan senjata yang diumumkan Presiden Amerika Serikat, Joe Biden.

Ia mengaku belum siap untuk menghentikan perang di Gaza hingga tujuannya berhasil tercapai.

“Saya belum siap menghentikan perang,” kata Netanyahu dalam diskusi rahasia di Komite Urusan Luar Negeri dan Pertahanan Knesset, dikutip dari Anadolu Agency. 

Menurutnya, proposal yang diajukan Biden itu 'tidak akurat'.

Netanyahu menegaskan bahwa dalam proposal tersebut tidak ada gencatan senjata total.

Gencatan senjata hanya untuk pertukaran sandera.

“Garis besar yang disampaikan Biden hanya parsial. Perang akan dihentikan dengan tujuan mengembalikan sandera dan kemudian kita akan berdiskusi,” jelasnya.

BERITA REKOMENDASI

PM Israel ini kemudian menjelaskan bahwa dalam proposal tersebut tidak semuanya disebutkan secara jelas.

Ia mengklaim ada tujuan lain dari proposal tersebut.

“Ada detail lain yang dirahasiakan," jelasnya.

Mengaku kurang puas dengan proposal ini, ia menegaskan bahwa perang di Gaza akan terus berlanjut dan gencatan senjata hanya bersifat sementara.

"Kami dapat berhenti berperang selama 42 hari untuk memfasilitasi kembalinya para sandera, namun kami tidak akan menyerah pada tujuan kami untuk meraih kemenangan penuh," tegasnya.

Baca juga: Rahasia di Balik Pidato Joe Biden Soal Gencatan Senjata di Gaza: Netanyahu Ikut Susun Tapi Kaget

Sekali lagi ia menegaskan akan tetap melanjutkan perang hingga tujuan mereka tercapai.

“Kami tidak akan setuju untuk mengakhiri perang tanpa mencapai tujuannya,” kata Netanyahu.

Sementara itu, ia mengatakan meski tahap pertama adalah pengembalian sandera, namun jumlah sandera yang akan dikembalikan belum disebutkan dalam proposal tersebut.

“Jumlah sandera yang akan dibebaskan pada tahap pertama kesepakatan belum ditentukan," tambahnya.

Sebelumnya, Biden mengatakan Israel telah mengajukan kesepakatan gencatan senjata di Gaza dan dibagi menjadi 3 fase.

Tahap pertama, gencatan senjata enam minggu akan dilaksanakan.

Selama periode ini, pasukan Israel akan mundur dari Gaza dan penukaran sandera dengan tahanan Palestina.

Warga sipil Palestina, termasuk mereka yang berada di Gaza utara, akan dipulangkan.

Sementara untuk bantuan, Israel akan memperbolehkan bantuan kemanusiaan masuk ke Gaza sebanyak 600 truk setiap harinya.

Tahap kedua, perundingan antara Hamas dan Israel akan dimulai.

Perundingan ini nantinya akan merundingkan syarat-syarat untuk mengakhiri permusuhan secara permanen.

Meski perundingan dimulai, gencatan senjata sudah mulai diberlakukan pada tahap ini.

Tahap ketiga, rencana rekonstruksi komprehensif untuk Gaza akan dimulai.

Dengan usulan ini, Biden meminta militan Hamas untuk menerima proposal tersebut.

Sebagai informasi, Israel terus melanjutkan serangan brutalnya di Gaza sejak 7 Oktober 2023.

Lebih dari 36.400 warga Palestina telah terbunuh di Gaza.

Sementara lebih dari 82.600 warga Palestina lainnya mengalami luka-luka akibat serangan Israel.

(Tribunnews.com/Farrah Putri)

Artikel Lain Terkait Joe Biden, Benjamin Netanyahu dan Konflik Palestina vs Israel

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas