Benny Gantz
Profil Menteri Kabinet Perang Israel, Benny Gantz, yang mengundurkan diri dari pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu pada Minggu (9/6/2024).
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Bobby Wiratama
TRIBUNNEWS.COM - Menteri Kabinet Perang Israel, Benny Gantz mengundurkan diri dari pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu pada Minggu (9/6/2024).
Berdasarkan laporan koresponden Haaretz untuk The New York Times, Gantz merupakan veteran Pasukan Pertahanan Israel (IDF).
Ia menjabat sebagai Kepala Staf Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dari tahun 2011 hingga 2015.
Pada tahun 2018 Gantz menantang Netanyahu, namun gagal.
Selengkapnya inilah profil Benny Gantz, yang dikutip dari berbagai sumber:
Kehidupan awal
Dikutip dari Britannica, Benny Gantz lahir pada tahun 1959 di Kfar Ahim, sebuah komunitas pertanian koperasi di Israel tengah.
Desa tersebut, yang dibangun di atas desa Palestina yang hancur dalam Perang Arab-Israel tahun 1948, didirikan oleh imigran Yahudi berbahasa Hongaria yang selamat dari Holocaust.
Malka dan Nahum Gantz, orang tua Gantz, termasuk di antara pendirinya.
Gantz mendaftar di IDF pada tahun 1977 dan bergabung dengan Brigade Pasukan Terjun Payung.
Dia lulus dua tahun kemudian dari sekolah perwira IDF dan menjadi komandan kompi di brigade tersebut, Jewishvirtuallibrary melaporkan.
Baca juga: Dulu Sesumbar Israel Kalahkan Palestina dalam Waktu Sebulan, Benny Gantz Kini Diisukan Bakal Mundur
Karir militer
Gantz naik pangkat di militer dan memainkan peran penting dalam kampanye militer besar.
Pada tahun 1991, misalnya, ia memimpin Operasi Solomon, yang menerbangkan 14.500 orang Yahudi Etiopia ke Israel, menyelamatkan mereka dari kelaparan dan perang pada saat pemerintah Etiopia melarang mereka beremigrasi.
Pada tahun 1994 Gantz bertugas memulihkan keamanan kota Hebron setelah Baruch Goldstein, seorang ekstremis Yahudi, membunuh 29 jamaah Palestina di sebuah tempat suci yang sering dikunjungi oleh orang Yahudi dan Muslim.
Pada tahun 1999, pada tahun terakhir pendudukan Israel di Lebanon selatan, Gantz menjadi komandan di Unit Penghubung, yang berkoordinasi dengan pasukan asing dalam operasi di luar Israel.
Dia mengawasi penarikan pasukan Israel dari Lebanon pada tahun berikutnya, dan pada tanggal 24 Mei dia berada dalam konvoi terakhir yang melintasi perbatasan, memberikan perintah agar gerbang ditutup dan dikunci.
Dia segera diangkat menjadi komandan Divisi IDF Yudea dan Samaria, yang mengawasi aktivitas IDF di Tepi Barat, hanya beberapa hari sebelum pecahnya intifada kedua.
Pada tahun 2002 ia menjadi komandan Komando Wilayah Utara, yang mengawasi aktivitas IDF di sepanjang perbatasan Israel dengan Lebanon dan Suriah.
Sebagai komandan Angkatan Darat IDF, posisi yang diambilnya pada tahun 2005, Gantz masuk kembali ke Lebanon selama Perang Lebanon 2006 untuk memulihkan dua tentara yang ditangkap oleh Hizbullah.
Pada tahun 2007 ia bertugas di Washington, DC, sebagai atase militer Israel.
Ia kembali ke Israel pada tahun 2009 sebagai Wakil Kepala Staf IDF dan menjadi Kepala Staf pada tahun 2011.
Baca juga: Benny Gantz Peringatkan Para Pemukim Israel di Utara Bersiap untuk Perang dengan Hizbullah Lebanon
Karir Politik
Gantz pensiun dari militer pada tahun 2015.
Ia sempat memicu kemarahan partai sayap kanan Likud Netanyahu pada bulan Maret ketika melakukan kunjungan resmi ke Washington.
Gantz melanjutkan manuver politiknya pada minggu-minggu berikutnya, dengan menyerukan pemilihan legislatif lebih awal dan mengeluarkan ultimatum kepada Netanyahu: menyetujui rencana untuk Gaza pascaperang pada tanggal 8 Juni, atau Gantz akan mundur dari pemerintahan.
Saat berbicara pada konferensi pers di Tel Aviv, Gantz mengatakan Netanyahu gagal dalam peperangan di Gaza, sehingga membuat ia memutuskan untuk mundur dari jabatan.
"Netanyahu menghalangi kita untuk maju menuju kemenangan sejati. Itulah sebabnya kami meninggalkan pemerintahan darurat hari ini, dengan berat hati tetapi dengan penuh keyakinan," kata Gantz, dikutip dari Al Jazeera.
Gantz menganggap Netanyahu menghambat tujuan Israel.
Sehingga, ia meminta Netanyahu untuk segera mengadakan pemilu demi warga Israel.
Bulan lalu, partainya mengatakan telah mengajukan rancangan undang-undang untuk membubarkan parlemen dan mengadakan pemilu dini.
Biodata Benny Gantz
Tanggal lahir: 9 Juni 1959
Tempat Lahir : Kfar Ahim, Israel
Peran saat ini: Pemimpin partai oposisi di Knesset; mantan anggota Kabinet Perang Benjamin Netanyahu
Peristiwa penting:
- Operasi Sulaiman (1991)
- Penarikan Israel dari Lebanon selatan (2000)
- Intifada kedua (2000–20005; sebagai komandan Pasukan Pertahanan Israel di Tepi Barat
- Perang Lebanon 2006
- Operasi Pilar Pertahanan (2012; di Jalur Gaza)
- Operasi Protective Edge (2014; di Jalur Gaza)
- Perang Israel-Hamas (2023– )
(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)