Perang Rusia-Ukraina Hari Ke-867, Kyiv Kibarkan Bendera Setengah Tiang setelah Rusia Serang RS Anak
Ibu Kota Ukraina, Kyiv mendeklarasikan hari berkabung pasca serangan rudal Rusia ke wilayah tersebut, menyasar rumah sakit anak-anak pada Senin.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Febri Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini rangkuman peristiwa yang terjadi dalam perang Rusia-Ukraina hari ke-867 pada Selasa (9/7/2024).
Ibu Kota Ukraina, Kyiv mendeklarasikan hari berkabung setelah serangan rudal Rusia ke wilayah tersebut, menyasar rumah sakit anak-anak pada Senin (8/7/2024) siang.
Selengkapnya inilah peristiwa lainnya:
* Rentetan rudal Rusia menghujani ibu kota dilaporkan menewaskan puluhan orang.
22 orang tewas di ibu kota, termasuk dua anggota staf di rumah sakit, tempat tiga anak terluka.
Setidaknya 36 orang tewas di seluruh Ukraina.
"Semua bendera akan dikibarkan setengah tiang di gedung-gedung di seluruh kota," kata Wali Kota Kyiv, Vitali Klitschko dalam sebuah unggahan Telegram.
Selain itu, sejumlah acara hiburan yang sudah dijadwalkan bakal dibatalkan.
Serangan itu merupakan salah satu serangan terberat di ibu kota sejak invasi Rusia Februari 2022.
Presiden Ukraina memposting di aplikasi pesan Telegram: "Rusia tidak dapat tidak mengetahui ke mana rudalnya terbang, dan harus sepenuhnya bertanggung jawab atas semua kejahatannya: terhadap orang-orang, terhadap anak-anak, terhadap kemanusiaan secara umum."
* Setelah serangan itu, Presiden AS Joe Biden menjanjikan "tindakan baru" untuk meningkatkan pertahanan udara Ukraina.
Baca juga: RS Anak di Kyiv Rata dengan Tanah seusai Rentetan Rudal Rusia Hujani Ibu Kota Ukraina
"Serangan rudal Rusia yang hari ini menewaskan puluhan warga sipil Ukraina dan menyebabkan kerusakan dan korban di rumah sakit anak-anak terbesar di Kyiv adalah pengingat mengerikan akan kebrutalan Rusia," kata Biden dalam sebuah pernyataan yang dirilis oleh Gedung Putih.
Dia berbicara pada malam sebelum pertemuan puncak NATO di Washington.
* Para pemimpin Barat dan PBB mengutuk serangan terhadap rumah sakit anak di Kyiv.
- Perdana Menteri Inggris Keir Starmer mengutuknya.