TRIBUNNEWS.COM - Kepolisian Negara Bagian Pennsylvania telah merilis nama tiga korban yang tertembak saat terjadi percobaan pembunuhan terhadap mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump saat kampanye di Butler County, Minggu (14/7/2024).

Korban yang meninggal diidentifikasi sebagai Corey Comperatore, pria 50 tahun, dari Sarver, PA. 

Corey Comperatore, merupakan mantan kepala pemadam kebakaran dari daerah tersebut.

Menurut laporan, Corey tewas tertembak, menggunakan tubuhnya untuk melindungi keluarganya, mengutip AP.

Setidaknya dua orang lainnya terluka, mereka adalah David Dutch (57) dari New Kensington, Pennsylvania dan James Copenhaver (74), dari Moon Township, Pennsylvania. 

Keduanya tercatat dalam kondisi stabil hingga Minggu.

Sementara itu Kolonel Christopher Paris, Komisaris Polisi Negara Bagian Pennsylvania mengatakan para korban dan keluarga mereka tentu sangat berduka.

"Polisi Negara Bagian Pennsylvania terus bekerja tanpa lelah bersama mitra federal, negara bagian, dan lokal kami selama penyelidikan ini berlangsung," ujarnya.

Gubernur Shapiro  memerintahkan  bendera AS dan Persemakmuran di semua fasilitas Persemakmuran, gedung publik, dan lahan di seluruh Persemakmuran Pennsylvania untuk segera dikibarkan setengah tiang untuk menghormati Corey Comperatore. 

Gubernur juga  menyampaikan doa dari semua warga Pennsylvania  kepada dua warga Pennsylvania yang masih dirawat di rumah sakit dan keluarga mereka, mengutip Commonwealth of Pennsylvania.

Hingga kini penegak hukum tengah berupaya untuk mempelajari lebih lanjut soal upaya pemuda berusia 20 tahun yang mencoba membunuh Trump di sebuah rapat umum di Butler, Pennsylvania, pada hari Sabtu.

Baca juga: Penembak Donald Trump Seorang Penyendiri, Saat SMA Dibully Setiap Hari

FBI menyebut Thomas Matthew Crooks , 20 tahun, dari Bethel Park, Pennsylvania, sebagai tersangka di balik percobaan pembunuhan tersebut.

Crooks lantas ditembak mati oleh Secret Service. 

Di sisi lain FBI yakin penembak bertindak sendiri.

Diberitakan oleh AP, dalam pengarahannya, pejabat FBI mengatakan kepada wartawan bahwa mereka belum menentukan apa yang memotivasi Crooks untuk melepaskan tembakan dari atap gedung di dekatnya.

Dalam jumpa pers dengan wartawan, pejabat FBI mengatakan senapan jenis AR yang digunakan dalam serangan itu dibeli secara sah oleh ayah pelaku penembakan.

(Tribunnews.com/Garudea Prabawati)