Gerebek Ramallah, IDF Tembakkan Gas Air Mata ke Kamp Pengungsi, Warga Palestina Alami Sesak Napas
Tentara Israel (IDF) melakukan penggerebakan di wilayah Ramallah pada Kamis (18/7/2024).
Penulis: Farrah Putri Affifah
Editor: Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Pasukan Pertahanan Israel (IDF) melakukan penggerebakan di wilayah Ramallah, Kamis (18/7/2024).
Para tentara ini tiba-tiba menerobos masuk ke pinggiran kamp pengungsi Jalazone, utara kota Ramallah di Tepi Barat.
Tidak hanya itu, mereka juga menempatkan penembak jitu di atap beberapa rumah sehingga memicu konfrontasi.
Kemudian, tentara yang bersenjata lengkap melepaskan tembakan gas air mata ke arah kampkamp pengungsi.
Tembakan gas air mata ini mengakibatkan beberapa warga Palestina yang berada di kamp mengalami sesak napas.
Tidak hanya hari itu, penggerebekan terus dilakukan oleh IDF sebelumnya.
Mereka menyerbu rumah-rumah warga Palestina di seluruh Tepi Barat, dikutip dari Wafa.
Saat ditanya apa alasan mereka, IDF hanya menjawab ingin mencari 'warga Palestina yang dicari'.
Namun, ketidakjelasan IDF menyerbu rumah-rumah warga ini memicu bentrokan dengan warga.
Penggerebekan ini juga terjadi di wilayah yang sepenuhnya berada di bawah kendali Otoritas Palestina.
Mereka melakukan penggeledahan tanpa menggunakan surat perintah.
Baca juga: Putus Hubungan dengan PM Israel Benjamin Netanyahu, Kolombia Buka Kedubes di Ramallah Palestina
Kapan dan di mana pun IDF memilih sesuai kewenangannya.
Berdasarkan hukum militer Israel, komandan angkatan darat memiliki kewenangan penuh atas eksekutif, legislatif, dan yudikatif atas 3 juta warga Palestina yang tinggal di Tepi Barat.
Palestina tidak memiliki suara dalam bagaimana kewenangan ini dilaksanakan.
Pemuda Palestina Ditahan IDF
Pada hari yang sama, IDF menghentikan paksa seorang warga Palestina yang sedang bepergian menggunakan kendaraan pribadi.
Mereka menghentikan pemudia berusia 29 tahun ini saat berada di pos pemeriksaan acak di jembatan Atara, utara kota Ramallah, Tepi Barat.
Setelah melakukan pengecekan, pasukan tentara Israel menahan warga Atara ini.
Dalam sehari, IDF telah menangkap total 18 orang di Tepi Barat.
Mereka di antaranya, dua pelajar dan seorang di bawah umur.
Menurut angka terbaru dari Addameer, Asosiasi Dukungan Tahanan Palestina dan Hak Asasi Manusia, saat ini ada 9.700 tahanan politik Palestina di penjara dan pusat penahanan Israel.
Jumlah ini termasuk 250 anak-anak dan 79 tahanan wanita.
Penangkapan massal warga Palestina bukanlah hal baru.
Menurut laporan Addameer tahun 2017, selama 50 tahun terakhir, lebih dari 800.000 warga Palestina telah dipenjara atau ditahan oleh Israel.
Jumlah saat ini diyakini mendekati 1 juta.
Konflik Palestina vs Israel
Israel telah melancarkan serangan mematikan di jalur Gaza pada 7 Oktober 2023.
Meski telah mendapat kecaman Internasional lantaran sudah mengabaikan resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata, Israel tetap nekat melancarkan serangan brutal di Gaza.
Lebih dari 38.800 warga Palestina telah terbunuh.
Sebagian besar korban adalah wanita dan anak.
Sementara, korban luka akibat serangan Israel telah mencapai 89.400 warga Palestina
(Tribunnews.com/Farrah Putri)
Artikel Lain Terkait Ramallah, Tepi Barat dan Konflik Palestina vs Israel
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.