Israel Serang Hodeidah, Ansarallah Yaman Tak akan Tinggal Diam, Janji akan Ganggu Operasi Israel
Kelompok Ansarallah Yaman mengecam serangan Israel yang menargetkan pelabuhan Hodeidah pada Sabtu (20/7/2024).
Penulis: Farrah Putri Affifah
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Kelompok Ansarallah Yaman mengecam serangan Israel yang menargetkan pelabuhan Hodeidah pada Sabtu (20/7/2024).
Juru bicara Ansarallah, Mohammed Abdulsalam mengatakan Israel sengaja menyerang Yaman agar Yaman berhenti membela Gaza.
"Serangan Israel bertujuan untuk memperburuk penderitaan rakyat dan menekan Yaman agar berhenti mendukung Gaza,” kata Mohammed Abulsalam, dikutip dari Palestine Chronicle.
Namun Abdulsalam menegaskan bahwa serangan Israel ini justru meningkatkan dukungan terhadap rakyat Gaza.
Mereka tetap tegas membela Gaza dan berjanji tidak akan mengurangi dukungan terhadap warga Gaza.
"Kami menegaskan bahwa agresi brutal ini hanya akan meningkatkan tekad dan keteguhan rakyat Yaman dan pasukan bersenjata mereka yang berani, melanjutkan dan meningkatkan dukungan mereka terhadap Gaza," tegas Abdulsalam.
Anggota Dewan Politik kelompok tersebut berjanji akan membalas serangan udara Israel.
"Kami akan melakukan operasi yang akan menganggu Israel sebagai respons atas serangan di Hodeidah," tegasnya.
Sebagai informasi, Israel telah melancarkan serangan di Pelabuhan Hodeidah pada Sabtu (20/7/2024).
Dua puluh jet tempur F-15 diluncurkan Israel dari gurun Naqab (Negev).
Jet tempur ini menempuh jarak sekitar 1.900 kilometer sebelum mencapai kota Hodeidah di Laut Merah Yaman.
Sebelum mencapai Hodeidah, jet tempur Israel melintasi wilayah udara teritorial Mesir, Sudan, dan Arab Saudi, seperti yang ditunjukkan oleh rute Laut Merah mereka.
Baca juga: Israel Sebut Perbarui Sekutu Sebelum Bombardir Yaman, Arab Saudi Tak Mau Dikaitkan
Serangan tersebut dilaporkan menargetkan fasilitas penyimpanan minyak, serta pembangkit listrik di Hodeidah.
Banyak depot minyak tampaknya telah dibom karena ada kebakaran yang sangat besar di pelabuhan tersebut.
Pengeboman itu juga memengaruhi kantor-kantor di pelabuhan milik Perusahaan Minyak Yaman.
Seorang koresponden AFP di Hodeida melaporkan mendengar beberapa ledakan besar dan melihat asap di atas pelabuhan.
Akibat serangan ini, kementerian kesehatan Yaman mengatakan bahwa 80 orang mengalami luka bakar.
Seorang pria yang berada di lokasi kejadian mengatakan mayoritas korban luka adalah karyawan pelabuhan.
Ia juga menjelaskan bahwa saat kebakaran terjadi, kota itu berubah gelap seketika.
"Kota ini gelap, orang-orang berada di jalan, pom bensin tutup, dan antrean panjang terlihat," kata seorang warga Hodeida, dikutip dari The New Arab.
Perusahaan keamanan maritim Ambrey mengatakan pihaknya mengamati empat kapal dagang di pelabuhan dan 8 kapal lainnya di tempat berlabuh saat terjadi serangan udara.
"Tidak ada kerusakan pada kapal niaga yang dilaporkan saat ini," katanya.
Ini adalah pertama kalinya Israel melancarkan serangan langsung terhadap Houthi sejak dimulainya perang di Gaza.
Serangan Israel ini terjadi sehari setelah Houthi mengaku bertanggung jawab atas serangan drone yang menewaskan satu orang di Tel Aviv dan melukai 10 lainnya.
Pada hari Jumat, serangan drone oleh kelompok Ansarallah di kota Tel Aviv mengakibatkan kematian satu warga Israel dan cedera pada sembilan lainnya.
Ansarallah diketahui telah bergabung dengan kelompok perlawanan Arab lainnya untuk mendukung Gaza sejak November 2023.
(Tribunnews.com/Farrah Putri)
Artikel Lain Terkait Hodeidah, Ansarallah dan Israel