Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Komentar Trump usai Biden Mundur dari Pilpres AS 2024, Benarkah Demokrat Bakal Usung Kamala Harris?

Pada Minggu (21/7/2024), Presiden AS, Joe BIden mengundurkan diri dari Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024, apakah Kamala Harris diusung jadi Capres?

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
zoom-in Komentar Trump usai Biden Mundur dari Pilpres AS 2024, Benarkah Demokrat Bakal Usung Kamala Harris?
AFP/JIM WATSON
(FILE) Wakil Presiden Kamala Harris berbicara saat Presiden Joe Biden menyaksikan acara untuk menandai pengesahan Undang-Undang Hari Kemerdekaan Nasional Juneteenth, di Ruang Timur Gedung Putih, 17 Juni 2021, di Washington. - Pada Minggu (21/7/2024), Presiden AS, Joe BIden mengundurkan diri dari Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024, apakah Kamala Harris diusung jadi Capres? (Photo by Jim WATSON / AFP) 

TRIBUNNEWS.COM - Pada Minggu (21/7/2024), Presiden Amerika Serikat (AS), Joe BIden mengundurkan diri dari Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Biden menyatakan dukungannya kepada Wakil Presiden (Wapres) Kamala Harris untuk menghadapi Donald Trump dari Partai Republik, November mendatang.

Pengumuman ini keluar kurang dari empat bulan sebelum hari pemilu Amerika Serikat pada 5 November 2024 mendatang, VOA melaporkan.

Sepanjang sejarah AS, belum pernah ada kandidat yang mengundurkan diri sedekat ini jelang pemilu.⁣

Keputusan Joe Biden dipuji oleh rekan-rekan Partai Demokrat-nya, termasuk pihak yang menuntut Biden mengundurkan diri sejak debat capres dengan Trump Juni lalu.⁣

Mantan presiden AS Barack Obama menyebut Biden, yang merupakan mantan wapresnya, sebagai salah satu presiden Amerika paling berpengaruh, sekaligus sahabat baiknya.⁣

Tanggapan Trump terhadap pengunduran diri Biden

Tak lama setelah Presiden AS Joe Biden mengumumkan ia tidak akan mencalonkan diri untuk masa jabatan kedua, Donald Trump mengatakan bahwa "Biden yang korup tidak layak mencalonkan diri" sebagai presiden.

"Semua orang di sekitarnya, termasuk 'Dokternya dan Media', tahu bahwa dia tidak mampu menjadi Presiden, dan dia memang tidak mampu," tulis Trump di jejaring sosial Truth Social miliknya pada hari Minggu (21/7/2024), dikutip dari Al Jazeera.

"Kita akan sangat menderita karena masa jabatan presidennya, tetapi kita akan segera memperbaiki kerusakan yang telah dilakukannya. JADIKAN AMERIKA HEBAT LAGI!", imbuhnya.

BERITA TERKAIT

Dalam reaksi pertamanya terhadap pengumuman Biden, Trump, dalam wawancara dengan jaringan CNN, mengatakan Harris akan lebih mudah dikalahkan dalam pemilu.

Baca juga: Drama Poltik Jelang Pengunduran Joe Biden Sebagai Capres AS, Joe Biden Kesal kepada Obama

"Wakil Presiden Kamala Harris akan lebih mudah dikalahkan," kata Trump.

Secara terbuka, penasihat dan sekutu kampanye Trump mengatakan kepada wartawan bahwa mereka tidak khawatir menghadapi Harris.

Mereka sangat optimis dapat dengan mudah menghubungkannya dengan rekam jejak Biden selama menjabat, khususnya pada imigrasi dan inflasi.

Putra tertua Trump, Donald Trump Jr, mengatakan di media sosial setelah Biden keluar bahwa Harris "memiliki seluruh catatan kebijakan sayap kiri Joe Biden".

"Satu-satunya perbedaan adalah dia bahkan lebih liberal dan kurang kompeten daripada Joe, yang benar-benar menunjukkan sesuatu. Dia ditugaskan untuk menjaga perbatasan dan kami menyaksikan invasi imigran ilegal terburuk dalam sejarah kami!!!," tulisnya di X.

Anggota Partai Republik lainnya, termasuk Ketua DPR, juga menyebut prospek Partai Demokrat tidak lebih baik di bawah Harris.⁣

Benarkah Kamala Harris bakal gantikan Biden?

Meski Biden langsung menyampaikan dukungannya kepada Kamala Harris, wakil presidennya saat ini setelah mengumumkan mundur, dukungan itu tak semerta-merta membuat Kamala Harris otomatis menjadi calon presiden baru dari Partai Demokrat.

Hal ini diutarakan oleh ketua Partai Demokrat, Jamie Harrison menyusul kebutuhan akan kandidat calon presiden setelah mundurnya Joe Biden.

Partai Demokrat sendiri akan meresmikan capres mereka pada Konvensi Nasional Partai Demokrat yang akan diadakan di Chicago bulan Agustus mendatang.⁣

Dikutip dari The Guardian, Harrison mengakui bahwa partainya berada dalam situasi "belum pernah terjadi sebelumnya".

Baca juga: Joe Biden Dukung Kamala Harris Jadi Capres setelah Umumkan Mundur dari Pencalonan

Dia bekerja dengan keras untuk menunjuk kader Partai Demokrat lainnya sebagai pengganti, tanpa menyebutkan nama atau memberikan detail lebih lanjut.

Dalam pernyataannya, Harrison menjelaskan bahwa sosok Kamala Harris selaku cawapres tak serta-merta bakal maju menjadi capres meskipun Joe Biden resmi mendukungnya.

"Dalam beberapa hari mendatang, Partai akan melakukan proses terbuka dan tertib untuk menentukan siapa yang maju sebagai capres dari Partai Demokrat" terang Harrison.

Harrison secara tersirat menyatakan bahwa peluang dari kandidat selain Kamala Harris masih tetap terbuka untuk tampil menggantikan Joe Biden.

"Fokus kami saat ini adalah untuk tetap bersatu guna memilih seorang kandidat yang dapat mengalahkan Donald Trump pada bulan November mendatang dan proses ini akan diatur oleh aturan dan prosedur yang telah ditetapkan oleh Partai," papar Harrison.

Harrison juga menyatakan bahwa penunjukkan pengganti Joe Biden ini nantinya tidak bakal berlangsung secara bertele-tele mengingat Pilpres AS bakal digelar dalam kurun waktu empat bulan lagi.

"Dalam waktu singkat, rakyat Amerika akan mendengar dari Partai Demokrat mengenai langkah-langkah berikutnya dan jalur yang akan diambil dalam proses penominasian." pungkasnya.

(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas