Hamas Kecam Kematian Pemimpinnya, Mustafa Muhammad Abu Ara di Penjara Israel: Sama Saja Pembunuhan
Mustafa Muhammad Abu Ara meninggal dalam penahanan Israel. Hamas menyebut kematian itu sama saja seperti pembunuhan.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Endra Kurniawan
TRIBUNNEWS.COM - Kementerian Tahanan Gaza mengutuk kematian seorang pemimpin Hamas, Mustafa Muhammad Abu Ara, di dalam penahanan Israel.
Dilansir PressTV, Kementerian tersebut mengatakan pada hari Jumat (26/7/2024), bahwa kematian Abu Ara merupakan akibat dari penyiksaan dan kelalaian medis yang disengaja.
Kementerian menambahkan bahwa otoritas Israel telah memperlakukan tahanan Palestina dengan kondisi yang tidak manusiawi dan melakukan penyerangan sistematis.
Mereka menggambarkannya sebagai kematian yang buruk dan lambat, kementerian menunjukkan bahwa ini adalah sesuatu yang tidak diperhatikan oleh organisasi internasional.
Hamas juga tidak tinggal diam.
Hamas menyebut kematian Abu Ara sama saja seperti pembunuhan yang dilakukan Israel melalui kelalaian medis yang disengaja.
Kelompok tersebut menambahkan bahwa kejahatan keji itu sama dengan perang pemusnahan dan pembunuhan sistematis Israel terhadap tokoh-tokoh Palestina.
Putra mendiang pemimpin Hamas, Zeid Abu Ara, menyatakan bahwa tidak adanya layanan medis yang diperlukan dan makanan yang layak bagi tahanan yang sakit merupakan bentuk eksekusi.
Warga Palestina telah mengadakan pemakaman untuk mendiang pemimpin Hamas, berduka atas kematiannya.
“Pendudukan sengaja menyebabkan kelaparan di dalam penjara seperti yang terjadi di luar di wilayah Jalur Gaza,” kata Kementerian Tahanan Gaza dalam pernyataan terpisah pada hari Jumat.
“Seorang tahanan yang baru saja dibebaskan dari penjara pendudukan melaporkan bahwa makanan yang disediakan sama sekali tidak mencukupi untuk jumlah tahanan yang sangat besar dan disajikan tanpa garam, menyebabkan setiap tahanan kehilangan lebih dari setengah berat badan mereka di penjara,” tambahnya.
Baca juga: Pemimpin Hamas Tewas di Penjara Israel, Jadi Sasaran Penyiksaan dan Kelaparan Selama Ditahan
“Kementerian juga menuntut penghentian praktik-praktik tersebut sesegera mungkin, pembebasan cepat semua tahanan dari penjara pendudukan, dan penuntutan para pemimpin pendudukan di pengadilan internasional karena melakukan kejahatan terhadap kemanusiaan,” pernyataan itu menambahkan.
Bulan lalu, Israel membebaskan ketua Dewan Legislatif Palestina, Dr. Aziz Dweik, setelah menahannya di penjara selama sekitar 9 bulan.
Dr. Dweik mengatakan kepada wartawan pada tanggal 14 Juni bahwa Israel melakukan pembantaian di penjara.
Tahanan lainnya mengatakan bahwa orang Israel memukuli politisi Palestina yang sudah tua itu dengan kejam selama penahanan.
Kematian Abu Ara
Pemimpin Hamas di Tepi Barat, Mustafa Muhammad Abu Ara (63) meninggal dalam tahanan Israel setelah kondisi kesehatannya memburuk, Reuters melaporkan.
Abu Ara meninggal setelah dipindahkan ke rumah sakit dari penjara Ramon di Israel selatan, kata Komisi Urusan Tahanan Palestina dalam sebuah pernyataan, Jumat (26/7/2024).
"Sebelum penangkapannya, ia menderita masalah kesehatan serius dan membutuhkan tindak lanjut medis intensif," kata komisi tersebut.
"Namun, sejak penangkapannya, Sheikh Abu Ara, seperti semua tahanan, telah menghadapi kejahatan yang belum pernah terjadi sebelumnya, sejak dimulainya perang pemusnahan."
Abu Ara ditangkap pada Oktober tahun lalu.
Ia menjadi sasaran penyiksaan dan tidak diberi perawatan medis.
Komisi tersebut menambahkan bahwa sekitar 5.000 warga Palestina telah ditahan oleh Israel sejak perang dimulai, tanpa informasi apa pun yang diberikan tentang mereka.
Mengutip Middle East Eye, kematian Abu Ara meningkatkan jumlah tahanan Palestina yang tewas dalam tahanan Israel menjadi lebih dari 55 orang sejak serangan Hamas pada 7 Oktober terhadap Israel dan perang berikutnya di Gaza.
Sementara itu jumlah korban tewas di Gaza telah melampaui 39.000 orang, dengan sekitar 90.400 orang terluka, menurut otoritas kesehatan setempat.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)