Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jejak Kekejaman Tentara Israel pada Tahanan Palestina di Sde Teiman, Terbaru Dugaan Rudapaksa

Sepuluh tentara Israel diduga melakukan rudapaksa ramai-ramai terhadap seorang tahanan Palestina di penjara Sde Teiman.

Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Nuryanti
zoom-in Jejak Kekejaman Tentara Israel pada Tahanan Palestina di Sde Teiman, Terbaru Dugaan Rudapaksa
JACK GUEZ / AFP
Tentara Israel berkumpul di sisi Israel di sepanjang wilayah perbatasan Gaza Israel di Israel selatan pada 12 Desember 2023 di tengah pertempuran yang sedang berlangsung dengan gerakan Hamas Palestina - Sepuluh tentara Israel diduga melakukan rudapaksa ramai-ramai terhadap seorang tahanan Palestina di penjara Sde Teiman. 

TRIBUNNEWS.com - Sebanyak 10 tentara Israel ditahan, buntut dugaan rudapaksa terhadap seorang tahanan Palestina yang ditahan di penjara Sde Teiman, Gurun Negev, Israel selatan.

Media Israel, KAN, pada Senin (29/7/2024), mengutip sumber keamanan, mengatakan tahanan Palestina yang diduga menjadi korban rudapaksa, dibawa ke rumah sakit.

Korban mengalami luka parah di bagian vitalnya, yang membuatnya tidak bisa berjalan, dikutip dari Anadolu Ajansi.

KAN mengatakan penyidik kepolisian Israel tiba di Sde Teiman dan langsung mengamankan ke-10 tentara itu, untuk kemudian ditahan.

Para terduga pelaku juga menjalani interogasi sebagai bagian dari penyelidikan.

Saat ini, Mahkamah Agung (MA) Israel sedang mempertimbangkan petisi yang diajukan oleh organisasi hak asasi manusia (HAM) Israel untuk menutup penjara Sde Teiman, tempat para tahanan Palestina di Gaza menghadapi penyiksaan.

Pasca-penangkapan terhadap 10 tentara Israel, aktivis sayap kanan menerobos masuk pengadilan militer Israel di pangkalan militer Beit Leid, Israel tengah.

Berita Rekomendasi

Radio Angkatan Dara Israel menyebut terjadi "kekacauan" di gedung pengadilan militer, setelah aktivis sayap kanan menyerbu.

Diketahui, beberapa laporan soal pelanggaran berar terhadap tahanan Palestina oleh tentara Israel, telah muncul sejak awal serangan Zionis di Jalur Gaza.

Tentara Israel diyakini telah menahan ribuan warga Palestina, termasuk perempuan, anak-anak, dan tenaga medis, sejak 7 Oktober 2023.

Dalam beberapa bulan terakhir, tentara Israel telah membebaskan puluhan tahanan Palestina dalam kondisi kesehatan yang memburuk.

Baca juga: Seniman Asal Inggris Pasang Poster Spesial untuk Israel di Olimpiade: Juara Satu Olahraga Membunuh

Tahanan-tahanan itu memiliki bekas luka penyiksaan di sejumlah bagian tubuhnya.

Perlakuan Tentara Israel pada Tahanan Palestina di Sde Teiman

Pada awal Juni 2024, seorang dokter Israel yang tidak disebutkan namanya, menyampaikan laporan soal kondisi tahanan Palestina yang diculik pasukan Israel dari Gaza.

Kondisi ini diketahui dokter tersebut saat diminta Pasukan Pertahanan Israel (IDF) datang ke kamp militer Sde Teiman di gurun al-Naqab.

Ia dikirim ke kamp militer itu untuk mengoperasi seorang warga Palestina yang diculik dari Gaza dan menderita luka tembak.

Berdasarkan keterangan dokter tersebut, pasien itu tidak memiliki nama.

Semua tahanan Palestina yang ada di kamp militer Sde Teiman, diikat di tempat tidur sehingga tidak bisa bergerak.

Mereka ditutup matanya dan tak diberi pakaian, hanya mengenakan pakaian dalam dan popok.

"Ini jelas merupakan pelanggaran terhadap Konvensi Jenewa dan Kode Etik WHO. Ini lebih dari sekedar penyiksaan fisik dan psikologis," kata dia, dikutip dari Al Mayadeen.

Sebelumnya, laporan pelecehan di Sde Teiman telah muncul di media Israel dan Arab, menyusul protes dari kelompok hak asasi manusia Israel dan Palestina mengenai kondisi tahanan di sana.

Baca juga: Pesan Al-Qassam pada Hizbullah, Yakin Pejuang Lebanon Bisa Selesaikan Pekerjaannya Habisi Israel

Tapi, kesaksian langka dari seorang dokter Israel yang bekerja di fasilitas tersebut memberikan "wawasan tambahan mengenai kebijakan Israel" yang melakukan penyiksaan dan pelecehan sistematis di tengah genosida di Gaza.

Hal ini lebih lanjut membantah klaim pemimpin Israel, yang mengatakan mereka bertindak sesuai praktik dan hukum internasional.

Diketahui, rincian kesaksian sang dokter sejalan dengan informasi yang dikumpulkan CNN dari berbagai sumber tentang kondisi mengerikan tahanan Palestina.

Dalam laporan CNN, tiga pengungkap fakta (whistleblower) Israel yang bekerja di kamp militer Sde Teiman, memberikan kesaksian mereka mengenai pelanggaran sistematis yang dilakukan militer Israel.

Pelanggaran itu termasuk para tahanan yang ditutup matanya dan terpaksa memakai popok.

Mereka menggambarkan kondisi suram yang dihadapi tahanan Palestina di Sde Teiman, di mana menurut mereka, para tahanan tidak diperbolehkan bergerak, berbicara, atau bahkan mengintip lewat penutup mata.

"Kami diberi tahu, mereka (para tahanan) tidak diperbolehkan bergerak. Mereka harus duduk tegak. Mereka tidak diperbolehkan bicara. Tidak diperbolehkan mengintip melalui penutup mata," ujar seorang pelapor kepada CNN.

Penjaga diperintahkan untuk tetap menjaga keheningan menggunakan perintah dalam bahasa Arab, seperti uskot yang berarti diam.

Penjaga juga ditugaskan mengidentifikasi dan menghukum individu yang diberi label "bermasalah".

Mereka, para pelapor, menggambarkan "penggeledahan rutin ketika para penjaga melepaskan anjing-anjing besar ke arah tahanan yang sedang tidur, melemparkan granat suara saat pasukan menerobos masuk."

Menurut pelapor, pemukulan terhadap tahanan kerap dilakukan karena rasa dendam, bukan bermaksud untuk mendapatkan informasi.

Foto kamp militer Sde Teiman yang memperlihatkan kondisi tahanan Palestina. Foto ini diambil oleh tiga pelapor fakta (whistleblower) yang kemudian dirilis CNN pada awal Mei 2024.
Foto kamp militer Sde Teiman yang memperlihatkan kondisi tahanan Palestina. Foto ini diambil oleh tiga pelapor fakta (whistleblower) yang kemudian dirilis CNN pada awal Mei 2024. (Dok. CNN)

Salah satu dari pelapor menceritakan bagaimana dia menyaksikan amputasi yang dilakukan terhadap tahanan pria.

Tahanan itu diamputasi karena menderita luka-luka di pergelangan tangannya yang diikat terus-menerus.

Sebagai informasi, Sde Teiman terletak sekitar 18 mil dari pagar pemisah Gaza.

Fasilitas itu dibagi menjadi dua bagian, ruang tertutup di mana sekitar 70 tahanan Palestina harus menjalani pengekangan fisik yang ekstrem dan rumah sakit lapangan di mana tahanan yang terluka tidak dapat bergerak, hanya mengenakan popok, serta diberi makan menggunakan sedotan.

(Tribunnews.com/Pravitri Retno W)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas