Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ali Khamenei Minta Iran Serang Israel usai Bos Hamas Ismail Haniyeh Dibunuh di Teheran

Pemimpin Tertinggi Iran Ali Khamenei dikabarkan memerintahkan Iran serang Israel secara langsung setelah bos Hamas Ismail Haniyeh dibunuh di Teheran.

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Whiesa Daniswara
zoom-in Ali Khamenei Minta Iran Serang Israel usai Bos Hamas Ismail Haniyeh Dibunuh di Teheran
X
Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei (kanan) dan Kepala Biro Politik Hamas, Ismail Haniyeh (kiri). 

TRIBUNNEWS.COM - Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, dikabarkan memerintahkan serangan langsung terhadap Israel sebagai tanggapan atas pembunuhan Ismail Haniyeh, Kepala Biro Politik Gerakan Perlawanan Islam (Hamas), saat mengunjungi Teheran, Iran pada Rabu (31/7/2024).

Kabar ini disampaikan oleh The New York Times mengutip tiga pejabat Iran.

"Ali Khamenei mengeluarkan perintahnya dalam pertemuan darurat Dewan Keamanan Nasional Tertinggi," lapor The New York Times mengutip perkataan tiga pejabat Iran, Rabu.

Ali Khamenei dan para petinggi militer Iran dikabarkan sedang mempertimbangkan untuk melancarkan serangan dengan drone dan rudal terhadap sasaran militer di sekitar Tel Aviv dan Haifa.

"Salah satu pilihannya adalah serangan terkoordinasi dari Iran, Yaman, Suriah, dan Irak untuk mencapai dampak maksimal," kata tiga sumber itu.

Menurut laporan tersebut, Ali Khamenei memerintahkan Garda Revolusi Iran (IRGC) dan tentara Iran untuk mempersiapkan rencana serangan dan pertahanan jika perang meluas.

"Hal ini menunjukkan Iran akan berhati-hati untuk menghindari menyerang sasaran sipil dalam setiap serangan terhadap Israel," tambahnya.

Ali Khamenei: Balas Dendam atas Kematian Ismail Haniyeh di Teheran adalah Tugas Iran

Berita Rekomendasi

Ali Khamenei sebelumnya mengatakan bahwa pembalasan atas kematian Ismail Haniyeh adalah kewajiban Iran karena hal itu terjadi di Teheran, ibu kota Iran.

“Entitas kriminal dan teroris Zionis telah membuka jalan bagi hukuman berat dengan tindakan ini," kata Ali Khamenei.

Sementara itu, IRGC mengatakan pembunuhan Ismail Haniyeh akan mendapat tanggapan yang keras dan menyakitkan.

Baca juga: AS Bantah Terlibat dalam Pembunuhan Bos Hamas Ismail Haniyeh di Iran, Blinken: Tak Tahu

“Iran dan poros perlawanan akan menanggapi kejahatan ini,” kata IRGC, Rabu.

Menyusul kematian Ismail Haniyeh, pemerintah Iran memberlakukan tiga hari berkabung.

Hubungan Israel dan Iran

Hubungan Israel dan Iran memburuk setelah revolusi Iran pada tahun 1979 yang dipimpin oleh Ayatollah Ruhollah Khomenei.

Revolusi tersebut menumbangkan kekuasaan Syah (Raja) Iran, Mohammad Reza Shah Pahlavi, yang merupakan sekutu Amerika Serikat (AS), Inggris, dan mitra Israel.

Setelah revolusi Iran, Israel menuduh Iran yang menerapkan kebijakan anti-Israel, telah mendanai kelompok perlawanan seperti Hamas, Jihad Islam Palestina (PIJ), Hizbullah, Houthi, kelompok perlawanan Irak, Lebanon, dan Suriah untuk melawan Israel, AS, sekutu serta pengaruhnya di Timur Tengah.

Israel, AS, dan sekutunya menyebut mereka sebagai Poros Perlawanan yang didanai dan dikoordinasi oleh Pasukan Quds Iran untuk mempertahankan kekuatan Iran di kawasan tersebut.

Jumlah Korban di Jalur Gaza

Sementara itu, Israel masih melancarkan agresinya di Jalur Gaza, jumlah kematian warga Palestina meningkat menjadi lebih dari 39.400 jiwa dan 90.996 lainnya terluka sejak Sabtu (7/10/2023) hingga Selasa (30/7/2024), dan 1.147 kematian di wilayah Israel, dikutip dari Anadolu Agency.

Sebelumnya, Israel mulai membombardir Jalur Gaza setelah gerakan perlawanan Palestina, Hamas, meluncurkan Operasi Banjir Al-Aqsa pada Sabtu (7/10/2023) untuk melawan pendudukan Israel dan kekerasan di Al-Aqsa sejak tahun 1948.

Israel memperkirakan kurang lebih ada 120 sandera yang hidup atau tewas dan masih ditahan Hamas di Jalur Gaza, setelah pertukaran 105 sandera dengan 240 tahanan Palestina pada akhir November 2023.

Sementara itu, lebih dari 21.000 warga Palestina yang masih berada di penjara-penjara Israel, menurut laporan Yedioth Ahronoth pada awal Juli 2024.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas