Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

CAIR: Dalam 6 Bulan, Serangan dan Diskriminasi terhadap Muslim AS dan Warga Palestina Naik 70 Persen

Serangan dan kasus diskriminasi terhadap Muslim dan warga Palestina di AS meningkat sekitar 70 persen dari Januari hingga Juni 2024

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Wahyu Gilang Putranto
zoom-in CAIR: Dalam 6 Bulan, Serangan dan Diskriminasi terhadap Muslim AS dan Warga Palestina Naik 70 Persen
Getty Images via AFP/ALEX WONG
Aktivis berpartisipasi dalam protes pro-Palestina di dekat Gedung Capitol AS pada 24 Juli 2024 di Washington, DC. Aktivis menggelar beberapa demonstrasi di dekat Gedung Capitol untuk memprotes kunjungan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu ke Washington DC dan perang Israel di Gaza. - Serangan dan kasus diskriminasi terhadap Muslim dan warga Palestina di Amerika Serikat (AS) meningkat sekitar 70 persen dari Januari hingga Juni 2024, menurut Dewan Hubungan Amerika-Islam (CAIR). 

TRIBUNNEWS.COM - Serangan dan kasus diskriminasi terhadap Muslim dan warga Palestina di Amerika Serikat (AS) meningkat sekitar 70 persen dari Januari hingga Juni 2024, menurut Dewan Hubungan Amerika-Islam (Council on American–Islamic Relations/CAIR).

CAIR mengatakan telah menerima 4.951 pengaduan terkait insiden anti-Muslim dan anti-Palestina.

Jumlah laporan ini merupakan peningkatan tajam bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, Reuters melaporkan.

Sepanjang tahun 2023, CAIR mendokumentasikan 8.061 pengaduan.

Kelompok advokasi tersebut mengatakan pengaduan terbagi menjadi empat kategori.

Sebagian besar pengaduan masuk kategori imigrasi dan suaka, diskriminasi pekerjaan, diskriminasi pendidikan, dan kejahatan kebencian.

Insiden serius terhadap Muslim dan warga Palestina di AS dalam sembilan bulan sejak perang Israel di Gaza dimulai, termasuk penusukan fatal seorang anak Palestina-Amerika berusia enam tahun di Illinois pada bulan Oktober.

Berita Rekomendasi

Kemudian, kasus penusukan pada bulan Februari terhadap seorang pria Palestina-Amerika di Texas.

Penembakan terhadap tiga siswa keturunan Palestina di Vermont pada bulan November.

Tak berhenti di situ, ada upaya penenggelaman seorang gadis Palestina-Amerika berusia tiga tahun pada bulan Mei kemarin.

Sekilas perkembangan terkini perang Israel-Hamas

Baca juga: Ismail Haniyeh

-- Upacara pemakaman sedang berlangsung di Teheran untuk pemimpin politik Hamas yang terbunuh, Ismail Haniyeh.

Kepala Biro Politik Hamas, Ismail Haniyeh meninggalkan Jalur Gaza pada tahun 2019, lalu menetap di Qatar.

Pada Rabu (31/7/2024), Ismail Haniyeh terbunuh oleh serangan rudal Israel di Ibu Kota Iran, Teheran.

Pernyataan Hamas menjelaskan kalau Haniyeh dan salah satu pengawalnya tewas di rumah yang mereka tempati.

"Pagi ini, kediaman Ismail Haniyeh di Teheran diserang, yang mengakibatkan dia dan salah satu pengawalnya tewas. Penyebabnya masih diselidiki dan akan segera diumumkan," kata Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) dalam sebuah pernyataan.

Ismail Haniyeh dipandang sebagai adalah pemimpin negosiasi, yang diharapkan dapat membuahkan gencatan senjata segera.

-- Serangan militer Israel terus berlanjut di Gaza.

Sedikitnya delapan orang tewas setelah penembakan di kamp Maghazi dan tiga orang tewas dalam serangan terhadap sebuah rumah di kamp pengungsi Nuseirat.

-- Seorang penasihat militer Iran di Lebanon juga tewas dalam serangan Israel di Beirut pada Selasa malam, kantor berita Iran IRNA melaporkan.

-- Wakil perwakilan Jepang di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah mendorong peningkatan upaya untuk mencegah konflik di Timur Tengah.

Ia memperingatkan di Dewan Keamanan PBB bahwa “wilayah tersebut berada di ambang perang habis-habisan”.

-- Perdana Menteri Australia, Anthony Albanese dan Menteri Luar Negeri Penny Wong baru saja menginstruksikan semua warga negara Australia di Lebanon segera meninggalkan negara tersebut.

Australia juga menarik kembali pernyataannya dan menegaskan bahwa mereka tidak mengubah posisinya terkait Dataran Tinggi Golan yang diduduki, setelah Wong menggambarkan Majdal Shams sebagai “kota Israel”.

Sebuah proyektil jatuh di lapangan sepak bola di wilayah Druze, Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel, menewaskan 12 anak-anak dan remaja, serta melukai 30 lainnya pada Sabtu (27/7/2024).

Israel menyalahkan Hizbullah atas serangan hari Sabtu di kota Majdal Shams, kelompok Lebanon itu membantah bertanggung jawab.

Militer Israel mengklaim telah menemukan bukti di lokasi kejadian yang menunjukkan roket Falaq-1 buatan Iran jatuh di lapangan sepak bola.

Hizbullah dan Israel telah saling serang lintas perbatasan sejak konflik Gaza pada bulan Oktober, yang menimbulkan kekhawatiran akan terjadinya perang habis-habisan.

(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas