Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Versi Lain Penyebab Ismail Haniyeh Tewas Ada Peran Mossad, si Agen Ledakkan Bom dari Luar Negeri

Seorang pejabat Korps Garda Revolusi Iran (IRGC) menduga ada keterlibatan Badan Intelijen Israel yakni Mossad dalam upaya pembunuhan Ismail Haniyeh

Penulis: Facundo Chrysnha Pradipha
Editor: Garudea Prabawati
zoom-in Versi Lain Penyebab Ismail Haniyeh Tewas Ada Peran Mossad, si Agen Ledakkan Bom dari Luar Negeri
grid.id
Mossad Kidon. Seorang pejabat Korps Garda Revolusi Iran (IRGC) menduga ada keterlibatan Badan Intelijen Israel yakni Mossad dalam upaya pembunuhan Ismail Haniyeh 

TRIBUNNEWS.COM - Seorang pejabat Korps Garda Revolusi Iran (IRGC) menduga ada keterlibatan Badan Intelijen Israel yakni Mossad dalam upaya pembunuhan Pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh.

Ia meyakini, Mossad menyewa agen keamanan Iran untuk menanam bahan peledak di gedung tempat Haniyeh menginap.

Bahan peledak tersebut ditanam di tiga ruangan terpisah di sebuah gedung di Teheran, Iran.




Telegraph menuliskan, rencana awalnya adalah membunuh Haniyeh pada bulan Mei ketia pemakaman mantan Presiden Iran Ebrahim Raisi.

Namun misi terebut batal karena banyaknya kerumunan di dalam gedung yang berpotensi gagal.

Sebaliknya, kedua agen Iran tersebut menempatkan alat peledak di tiga kamar wisma tamu IRGC di Teheran utara tempat Haniyeh mungkin tinggal.

Para agen terlihat bergerak secara diam-diam saat mereka memasuki dan keluar beberapa ruangan dalam hitungan menit, menurut pejabat yang memiliki rekaman CCTV gedung tersebut.

BERITA TERKAIT

Agen-agen itu kemudian dikatakan telah keluar dari iran namun masih memiliki sumber informasi di Iran.

Pada pukul 2 pagi hari Rabu, mereka meledakkan bahan peledak dari luar negeri di kamar tempat Haniyeh menginap.

Ledakan itu menewaskan Haniyeh, yang berada di Teheran untuk pelantikan Presiden Masoud Pezeshkian.

"Mereka kini yakin bahwa Mossad menyewa agen dari unit perlindungan Ansar al-Mahdi," kata seorang pejabat di IRGC.

Baca juga: Hamas Kembali Berduka Komandan Brigade Qassam Terbunuh, Mobil Berisi 5 Orang Dimatikan Drone Israel

Lantas penyelidikan setelahnya menghasilkan temuan alat peledak tambahan di dua ruangan lainnya.

Seorang pejabat kedua dalam pasukan militer elit IRGC mengatakan kepada Telegraph, tindakan ini merupakan penghinaan bagi Iran dan pelanggaran keamanan.

Pihak yang Bocorkan Lokasi Haniyeh

Penyebab kematian pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh masih menjadi sorotan belakangan ini.

Tuduhan dilayangkan oleh pihak yang memasangkan spyware ke dalam ponsel Haniyeh melalui sebuah aplikasi.

Sputnik menuliskan, laporan yang belum dikonfirmasi menunjukkan serangan tersebut difasilitasi oleh WhatsApp.

Spyware diduga dipasang di ponsel Haniyeh melalui akun WhatsApp miliknya.

Demikian menyebabkan mudahnya pelacakan lokasi tempat Haniyeh berada saat itu juga.

Teheran, Iran
Teheran, Iran (Instagram/delkash_sasani)

Laporan awal yang dibuat oleh jurnalis yang berkantor di Brussels, Elijah J Mangier, menyatakan Haniyeh dibunuh setelah melakukan percakapan dengan putranya.

"Kala itu lokasi Haniyeh terlacak," ungkap jurnalis di wilayah tersebut meski tidak menyebutkan sumber informasinya.

Perangkat lunak mata-mata yang dimaksud diduga mirip dengan perangkat lunak Pegasus terkenal yang dikembangkan oleh firma intelijen dunia maya Israel NSO Group.

Namun, belum ada sumber lain yang menguatkan klaim Mangier.

Hingga kini, Meta, induk perusahaan yang menaungi WhatsApp, belum mengomentari masalah ini.

Kabarnya, pihak Meta telah meningkatkan upaya untuk menghapus referensi ke Hamas dari platformnya.

Baca juga: 30 Menit Bicara Hasilkan Militer Gabungan AS-Israel Lawan Iran, Biden dan Netanyahu Mulai Was-was 

Yang terbaru adalah penghapusan postingan Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim, Times of Israel melaporkan pada tanggal 1 Agustus.

“Biarlah ini menjadi pesan yang jelas dan tegas kepada Meta: Hentikan tindakan pengecut ini,” tulis Anwar di laman media sosialnya.

Tembus Pengamanan VIP

Seperti diberitakan, Haniyeh yang awalnya berdiam di pengasingan di Qatar dikabarkan tewas dalam ledakan di Teheran dini hari 31 Juli 2024 waktu setempat menurut Korps Pasukan Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran.

Haniyeh sedang mengunjungi Iran untuk pelantikan Presiden Masoud Pezeshkian, dilaporkan menginap di sebuah wisma di kompleks Al-Zahra di distrik Zafaraniyeh, Teheran.

Di tempatnya menginap, siaga tindakan pengamanan tingkat tinggi, termasuk pengawalan keamanan dari unit polisi khusus Iran untuk perlindungan VIP.

Kemudian sekitar pukul 01.45 waktu setempat,  sebuah pesawat kecil tak berawak menargetkan kamar Haniyeh dengan tepat.

Serangan tersebut juga mengakibatkan tewasnya pengawal Haniyeh.

Baca juga: Takut Ketegangan Israel vs Hizbullah, Maskapai Enggan Mendarat di Tel Aviv Buat Zionis Terjebak

Pejabat keamanan Iran sebelumnya telah memperingatkan potensi ancaman terhadap Haniyeh dari Israel.

Bukti visual setelah kematian Haniyeh menunjukkan bangunan Al-Zahra di sisi barat bekas kompleks istana kerajaan Saadabad mengalami kerusakan yang sangat kecil sehingga lantai atasnya tetap utuh, hanya kerusakan ringan di lantai tempat ia menginap.

Sebuah infografis berjudul Kompleks tempat Ismail Haniyeh dibunuh sedang dalam pemeriksaan. Infografis ini dibuat di Ankara, Turki pada 1 Agustus 2024. Berdasarkan pemeriksaan citra satelit, dikatakan bahwa foto yang diduga kediaman tempat kepala biro politik Hamas Ismail Haniyeh dibunuh adalah citra yang terbaru.
Sebuah infografis berjudul Kompleks tempat Ismail Haniyeh dibunuh sedang dalam pemeriksaan. Infografis ini dibuat di Ankara, Turki pada 1 Agustus 2024. Berdasarkan pemeriksaan citra satelit, dikatakan bahwa foto yang diduga kediaman tempat kepala biro politik Hamas Ismail Haniyeh dibunuh adalah citra yang terbaru. (Yasin Demirci – Anadolu Agency)

Sumber-sumber keamanan setempat menyatakan, tidak seperti laporan awal mengenai serangan yang dilakukan dari luar perbatasan Iran, operasi tersebut dilakukan secara lokal dalam lingkup yang dekat dengan kompleks istana sebagaimana ditunjukkan oleh radius ledakan.

Bangunan tinggi terdekat yang dapat dilihat secara langsung dari kompleks Al-Zahra adalah gedung Senator Palace di dekatnya.

Tidak ada indikasi dari kepolisian atau keamanan setempat bahwa peluncuran lokal direncanakan dari gedung kondominium mewah tersebut.

Pemimpin Hamas tiba di Teheran awal minggu ini dan menghadiri acara di parlemen dan pameran di dekat Menara Milad sebelum kembali ke kediamannya.

Baik Hamas maupun pejabat Iran belum memberikan komentar publik mengenai insiden tersebut.

Pihak berwenang Israel pun belum membuat pernyataan.

Setelah kematian Haniyeh, Pemimpin Iran Ali Khamenei menegaskan, waktunya untuk membalas dendam atas pembunuhan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh di wilayahnya.

“Rezim Zionis kriminal dan teroris telah membunuh tamu terkasih kami di dalam rumah kami dan membuat kami berduka, namun hal itu membuka jalan bagi hukuman berat yang akan dijatuhkan kepadanya,” kata Ali Khamenei dalam pesannya.

Israel telah meningkatkan upayanya dalam beberapa minggu terakhir untuk menyingkirkan musuh-musuhnya, dengan serangan di beberapa negara di Lebanon yang menewaskan orang nomor dua di kelompok Syiah Hizbullah dan Yaman pada tanggal 20 Juli.

Serangan terhadap terminal minyak Hodeidah menimbulkan kepulan asap dan api.

Sementara penduduk kota melaporkan ledakan besar yang datang dari area pelabuhan menyusul serangan udara Israel terhadap kota itu.

Serangan itu terjadi sehari setelah rezim Yaman yang tidak diakui menyerang negara itu dengan pesawat tak berawak rancangan Iran di dekat kedutaan besar AS di pusat Tel Aviv , menewaskan satu orang dan melukai beberapa lainnya.

Pasukan Gabungan

Presiden AS Joe Biden dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berbicara melalui telepon selama sekitar 30 menit pada Kamis (2/8/2024) malam waktu setempat.

Keduanya membahas antisipasi kemungkinan serangan balas dendam yang diancam oleh Iran dan Hizbullah setelah pembunuhan dua pemimpin kelombpok militan di Beirut dan Teheran beberapa hari terakhir ini.

AS yakin Iran akan membalas pembunuhan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh di ibu kotanya, dikutip dari AllIsrael.

Menurut pernyataan Gedung Putih, Biden menegaskan kembali komitmennya terhadap keamanan Israel terhadap semua ancaman dari Iran.

Termasuk ancaman dari kelompok teroris proksinya yakni Hamas, Hizbullah, dan Houthi.

Presiden AS Joe Biden (kiri) dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu (kanan).
Presiden AS Joe Biden (kiri) dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu (kanan). (X/@netanyahu)

Disebutkan, Biden dan Netanyahu juga membahas upaya untuk mendukung pertahanan Israel terhadap berbagai ancaman, termasuk rudal balistik dan pesawat tanpa awak, termasuk penempatan militer defensif baru AS di Israel.

Rezim Iran meluncurkan serangan gabungan rudal, roket, dan pesawat tak berawak besar-besaran terhadap Israel pada bulan April, yang hampir seluruhnya dicegat oleh upaya gabungan Israel, AS, dan beberapa negara sekutu di kawasan tersebut.

Di antara mereka adalah Kerajaan Yordania, yang Menteri Luar Negerinya Ayman al-Safadi, dikenal sebagai kritikus vokal Israel.

Ia mengatakan pada hari Kamis bahwa Yordania akan sekali lagi mencegat setiap proyektil yang memasuki wilayahnya, yang membentang di hampir seluruh perbatasan timur Israel.

Gedung Putih juga mencatat, Wakil Presiden Kamala Harris, yang baru-baru ini menggantikan Joe Biden sebagai calon presiden, bergabung dalam panggilan tersebut.

Selain itu, Biden juga menegaskan kembali pentingnya upaya berkelanjutan untuk meredakan ketegangan yang lebih luas di kawasan tersebut.

Baca juga: Murka Iran Gegara Israel Tuduh Hizbullah Ngebom Golan, Ultimatum 3 Hal: Kami Tak Takut

Sebuah pesan yang digarisbawahi oleh komentar yang ia buat pada hari yang sama di pangkalan udara AS, tempat ia menerima pesawat yang membawa tahanan yang dibebaskan oleh Rusia.

Presiden mengatakan dia telah memberi tahu Netanyahu bahwa pembunuhan Haniyeh, yang belum dikomentari secara resmi oleh Israel, telah merusak peluang gencatan senjata dengan Hamas, dan mendesaknya untuk segera mencapai pertukaran sandera dan kesepakatan gencatan senjata.

"Kami memiliki dasar untuk gencatan senjata. Dia harus melanjutkannya dan mereka harus melanjutkannya sekarang," kata Biden.

Biden juga mengaku khawatir atas ketegangan baru-baru ini di kawasan tersebut.

Selain itu, pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah bersumpah membalas dendam atas serangan Israel yang menewaskan wakilnya sekaligus kepala militer Hizbullah, Fuad Shukr di Beirut selatan.

Berbicara dari jarak jauh di pemakaman Shukr pada hari Kamis, Nasrallah juga memperkirakan Iran, serta proksi lainnya di Irak dan Yaman, akan membalas Israel atas kematian Haniyeh.

"Kita tidak lagi berbicara tentang front yang terpisah. Ini adalah kampanye terbuka di semua front, dan tidak diragukan lagi perang telah memasuki fase baru," kata Nasrallah.

Nasrallah mengatakan Israel harus bersiap menghadapi kemarahan semua pihak yang mendukung Gaza.

"Warga Israel akan menangis tersedu-sedu dalam beberapa hari mendatang," tegasnya.

Hizbullah Serang Israel

Hizbullah mengatakan pihaknya meluncurkan roket ke Israel utara pada Kamis (1/8/2024).

Serangan itu sebagai tanggapan atas serangan mematikan Israel di Lebanon selatan.

Serangan ini adalah yang pertama dilakukan Hizbullah sejak serangan udara Israel menewaskan komandan utamanya, Fuad Shukr, Selasa (30/7/2024) malam.

Kelompok yang didukung Iran itu mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka "meluncurkan puluhan roket Katyusha sebagai tanggapan atas serangan musuh Israel di desa selatan Shama yang menewaskan sejumlah warga sipil."

Diberitakan Arab News, militer Israel mengatakan bahwa tak lama setelah tembakan roket, angkatan udara "menyerang peluncur Hizbullah dari mana proyektil diluncurkan."

Pada Kamis, kementerian kesehatan Lebanon mengatakan empat warga Suriah tewas dalam serangan Israel di selatan, tempat Hizbullah dan Israel telah bertukar tembakan hampir setiap hari sejak perang Gaza dimulai pada Oktober 2023.

"Kementerian kesehatan mengumumkan empat warga negara Suriah menjadi martir dalam serangan Israel di desa selatan Shama," katanya dalam sebuah pernyataan.

Kementerian tersebut mengatakan jumlah korban mungkin bertambah setelah tes DNA dilakukan.

Serangan itu juga melukai lima warga negara Lebanon.

Layanan darurat mengatakan kepada AFP bahwa korban tewas adalah pekerja tani dan bagian dari keluarga yang sama.

Baca juga: Hizbullah, Houthi, Hamas, dan Irak Kirim Utusan, Proksi-proksi Iran Bahas Serangan ke Israel

Asap mengepul dari lokasi serangan, yang merusak parah dua bangunan di dekatnya dan membakar sebuah kendaraan hingga hangus, lapor seorang fotografer yang berkontribusi pada AFP.

Komandan Hizbullah Tewas

Israel telah mengonfirmasi bahwa mereka melancarkan serangan pada hari Selasa di Beirut yang menewaskan komandan Hizbullah, bersama dengan seorang penasihat militer Iran dan lima warga sipil.

Israel mengatakan, Fuad Shukr berada di balik serangan roket beberapa hari sebelumnya yang menghantam lapangan sepak bola di Dataran Tinggi Golan yang dikuasai Israel, menewaskan 12 anak.

Hizbullah membantah berada di balik serangan itu, sebuah penyangkalan yang ditegaskan kembali oleh Nasrallah.

Dalam pidatonya melalui tautan video kepada para pelayat yang berkumpul dengan peti jenazah Shukr di sebuah auditorium di pinggiran kota Beirut, pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah berkata, “Kita telah memasuki fase baru yang berbeda dari periode sebelumnya.”

"Apakah mereka berharap Haji Ismail Haniyeh akan terbunuh di Iran dan Iran akan tetap bungkam?" katanya tentang Israel, Kamis, dikutip dari AP News.

Nasrallah bersumpah akan melakukan "balasan yang sangat terencana" tanpa mengatakan bentuk balasan seperti apa yang akan diambil.

Ia hanya mengatakan bahwa Israel "harus menunggu kemarahan rakyat terhormat di kawasan itu."

“Musuh dan orang yang berada di belakang musuh” — yang tampaknya merujuk pada sekutu utama Israel, Amerika Serikat — “harus menunggu tanggapan kami selanjutnya,” katanya.

Baca juga: Netanyahu Mengatakan Israel Siap Hadapi Skenario Apa Pun Setelah Pembunuhan Komandan Hizbullah

Para pejabat internasional telah berusaha keras untuk mencegah siklus pembalasan sebelum berubah menjadi perang yang lebih besar.

Sejak perang Gaza dimulai pada Oktober 2023, Hizbullah dan Israel telah saling tembak hampir setiap hari di perbatasan dalam pertukaran yang telah menyebabkan kematian dan evakuasi puluhan ribu orang dari rumah mereka.

Asap mengepul di dekat kamp darurat bagi pengungsi Palestina di daerah Tel al-Sultan di Rafah di Jalur Gaza selatan pada 30 Mei 2024, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok militan Hamas.
Asap mengepul di dekat kamp darurat bagi pengungsi Palestina di daerah Tel al-Sultan di Rafah di Jalur Gaza selatan pada 30 Mei 2024, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok militan Hamas. (AFP/EYAD BABA)

Update Perang Israel-Hamas

Pemimpin Turki Recep Tayyip Erdogan dalam panggilan telepon dengan Presiden AS Joe Biden mengatakan pembunuhan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh oleh Israel "memberikan pukulan berat bagi perundingan gencatan senjata", menunjukkan pemerintah Netanyahu ingin "api di Gaza" menyebar secara regional.

Pertahanan sipil Gaza mengatakan 15 orang tewas dalam serangan Israel terhadap sebuah sekolah yang melindungi warga Palestina yang mengungsi.

Pemimpin Hizbullah di Lebanon Hassan Nasrallah mengatakan konflik dengan Israel memasuki "fase baru" setelah terbunuhnya komandan gerakan tersebut Fuad Shukr dan Ismail Haniyeh dari Hamas.

Netanyahu dari Israel mengatakan negaranya "berada pada tingkat kesiapan yang sangat tinggi untuk skenario apa pun".

Baca juga: Israel Bantah Bunuh Ismail Haniyeh, tapi Akui Serang Deif dan Komandan Hizbullah Fuad Shukr

Wartawan Al Jazeera berkumpul di kantor pusat jaringan media yang berbasis di Qatar itu untuk mengutuk pembunuhan rekannya Ismail al-Ghoul dan Rami al-Rifi di Gaza oleh Israel.

Setidaknya 15 warga Palestina tewas dan 40 lainnya terluka akibat serangan Israel terhadap sebuah sekolah yang menampung puluhan keluarga terlantar di lingkungan Shujayea, Kota Gaza.

Al Jazeera dengan tegas menolak tuduhan “tak berdasar” Israel bahwa koresponden Ismail al-Ghoul, yang tewas bersama seorang rekannya dalam serangan Israel di Gaza, terlibat dengan Hamas.

Setidaknya 39.480 orang, termasuk 16.314 anak-anak, telah tewas dan 91.128 orang terluka dalam perang Israel di Gaza.

Diperkirakan 1.139 orang tewas di Israel selama serangan yang dipimpin Hamas pada tanggal 7 Oktober dan lebih dari 200 orang ditawan.

(Tribunnews.com/ Chrysnha, Nuryanti)

Berita lain terkait Konflik Palestina Vs Israel

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Terkait

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas