TRIBUNNEWS.COM -- Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyerukan kepada pasukannya untuk terus menyasar pangkalan dan logistik Rusia untuk dimusnahkan.

Ia juga memerintahkan kepada bala tentaranya untuk terus mengganggu dan menghancurkan pasukan Moskow yang masih menguasai wilayah di Donbass.

Ukraina telah memiliki senjata mematikan yaitu drone yang bisa beroperasi hingga jarakribuan kilometer menghancurkan targetnya.

"Saya berterimakasih ke semua orang yang bekerja di industri pertahanan Ukraina karena telah menyerang lapangan udara, kilang minyak, dan logistik Rusia," kata Zdelensky dalam pidatonya, Sabtu (3/8/2024) dikutip dari Ukrinform.

Baca juga: Gelar Karpet Merah, Putin Sambut Warga Rusia yang Ditahan Amerika Bagai Pahlawan

Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata Ukraina Oleksandr Syrskyi telah melaporkan serangan yang dilakukan drone-drone mereka di wilayah perbatasn Rusia.

Serangan Ukraina terbaru di Ruia dilakukan di Morozovk wilayah Rostov di mana pesawat tak berawak berhasil sampai ke sebuah pangkalan udara yang diduga menyimpan jet tempur Su-34.

Penyerbuan tersebut menyebabkan sebuah gudang senjata mengalami kebakaran hebat. Diduga senjata-senjata tersebut ikut terbakar.

Sejumlah drone Ukraina yang tidak disebutkan jumlahnya juga menghantam depot minyak Gubkinskaya di wilayah Belgorod, Rusia.

Hal ini dilaporkan kepada Ukrinform oleh seorang sumber di Dinas Keamanan Ukraina.

"Pesawat nirawak menghantam depot minyak Gubkinskaya di wilayah Belgorod. Di media sosial, Rusia melaporkan serangkaian ledakan dan kebakaran di depot tersebut, serta mengaktifkan pertahanan udara," kata sumber

Selain itu, penjaga perbatasan Ukraina dilaporkan telah menghancurkan stasiun komunikasi penjajah Rusia di garis depan selatan, menggunakan pesawat nirawak FPV.

Layanan Penjaga Perbatasan Negara menerbitkan video yang relevan di situs webnya, Ukrinform melaporkan.

Unit pengintaian udara dari Layanan Penjaga Perbatasan Negara terus mendeteksi dan menghancurkan target Rusia di garis depan selatan.

Baca juga: Mengapa Putin Ngotot Pulangkan Pembunuh Bayaran Dalam Pertukaran Tawanan Terbesar Rusia-Barat?

"Penggunaan pesawat nirawak FPV yang berhasil memberikan status 'hancur' pada stasiun komunikasi musuh," bunyi pernyataan tersebut.

Zelensky mencatat bahwa serangan ini paling efektif ketika konsekuensi perang Rusia dibawa pulang ke Rusia, dan ketika musuh tidak memiliki tempat yang aman di wilayah pendudukan Ukraina.

"Dan setiap serangan yang secara akurat menanggapi bom udara Rusia, yang menghancurkan logistik dan pangkalan Rusia, yang membuat penjajah semakin sulit untuk tetap berada di tanah kami. Yang adil bagi kami, bagi dunia, bagi Ukraina. Bagi semua yang menghargai kehidupan," kata Zelensky.