Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Balas Dendam, Hizbullah Lancarkan Serangan Drone ke Israel Utara, Targetkan Pangkalan Militer

Hizbullah yang didukung Iran mengatakan, pihaknya menargetkan pangkalan militer di Israel utara.

Penulis: Nuryanti
Editor: Garudea Prabawati
zoom-in Balas Dendam, Hizbullah Lancarkan Serangan Drone ke Israel Utara, Targetkan Pangkalan Militer
X
Ilustrasi - Serangan drone Hizbullah hantam Dataran Tinggi Golan. Hizbullah yang didukung Iran mengatakan, pihaknya menargetkan pangkalan militer di Israel utara. 

TRIBUNNEWS.COM - Kelompok militan Lebanon, Hizbullah, mengatakan pihaknya melancarkan serangan pesawat nirawak atau drone di Israel utara, Senin (5/8/2024) pagi waktu setempat.

Menurut militer Israel, serangan itu telah melukai dua tentara Israel.

Kekerasan itu terjadi di tengah kekhawatiran akan terjadinya perang regional besar-besaran menyusul tewasnya seorang komandan senior Hizbullah di Lebanon dan pemimpin politik Hamas di Iran minggu lalu.

Hizbullah yang didukung Iran mengatakan, pihaknya menargetkan pangkalan militer di Israel utara sebagai tanggapan atas "serangan dan pembunuhan" oleh Israel di beberapa desa di Lebanon selatan.

Serangan itu tampaknya bukan pembalasan yang lebih intens yang diharapkan dari Iran dan milisi sekutunya.

Kepala Garda Revolusi paramiliter Iran, Jenderal Hossein Salami, mengancam Israel atas pembunuhan Ismail Haniyeh.

Ia memperingatkan bahwa Israel “menggali kuburnya sendiri” dengan tindakannya terhadap Hamas.

BERITA TERKAIT

"Mereka akan melihat akibat dari kesalahan mereka."

"Mereka akan melihat kapan, bagaimana, dan di mana mereka akan mendapatkan tanggapan," kata Jenderal Hossein Salami dalam sebuah pidato, Senin, dikutip dari AP News.

Israel dan Hizbullah telah saling serang hampir setiap hari selama 10 bulan terakhir selama perang di Gaza.

Namun, pembunuhan pemimpin politik Hamas Ismail Haniyeh di ibu kota Iran dan komandan Hizbullah Fouad Shukur di Beirut minggu lalu telah meningkatkan ketegangan regional.

Baca juga: Iran Tak Mau Perang, Ngaku Hanya Ingin Hukum Israel usai Bunuh Ismail Haniyeh

Iran-Hizbullah Balas Dendam

Pembunuhan komandan utama Hizbullah, Fuad Shukr, terjadi pada Selasa (30/7/2024) di pinggiran kota Beirut.

Sementara, pembunuhan kepala politik Hamas, Ismail Haniyeh, terjadi pada hari berikutnya di Teheran.

Iran dan sekutunya di Lebanon, Hizbullah, telah bersumpah untuk membalas kematian yang mereka salahkan kepada Israel.

Israel telah mengklaim bertanggung jawab atas pembunuhan Shukr, tetapi tetap bungkam atas kematian Haniyeh.

Di sisi lain, militer Israel mengatakan, mereka belum mengubah "sampai saat ini" kebijakannya untuk melindungi warga sipil, Minggu (4/8/2024).

"Saya ingin merujuk malam ini pada berbagai laporan dan rumor bahwa kami waspada terhadap tanggapan musuh terhadap wilayah Negara Israel," kata juru bicara militer Laksamana Muda Daniel Hagari, dilansir Arab News.

"Saya tegaskan bahwa sampai saat ini tidak ada perubahan dalam kebijakan pertahanan Komando Front Dalam Negeri," jelasnya tentang cabang militer yang menangani perlindungan warga sipil di masa perang dan keadaan darurat, termasuk bencana alam.

Hagari dan pejabat tinggi militer serta pemerintah Israel lainnya, termasuk Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, telah berulang kali mengatakan bahwa negara itu siap menghadapi serangan apa pun.

Namun Hagari mengatakan bahwa perlindungan Israel tidak "kedap udara."

"Kami berusaha memberi Anda peringatan yang diperlukan untuk bersiap menghadapi ancaman apa pun," katanya.

"Perlindungan itu tidak kedap udara. Oleh karena itu, setiap warga negara wajib mengetahui apa saja instruksinya, di mana pun ia berada dan untuk selalu waspada," jelas Hagari.

Baca juga: Tentara Israel Tak Pernah Belajar, Meledak Kena Bom Al-Qassam Saat Sembunyi di Gedung di Khan Yunis

Hagari juga mengumumkan, Komando Front Dalam Negeri telah meluncurkan sistem baru untuk memperingatkan warga negara jika terjadi keadaan darurat.

“Peringatan akan dikirimkan ke telepon seluler di area yang terancam,” katanya.

“Ini dilakukan tanpa perlu aplikasi dan tanpa tindakan apa pun dari pihak warga negara," tambah dia.

Ilustrasi - Rudal yang ditembakkan dari Lebanon selatan dicegat oleh sistem pertahanan udara Iron Dome Israel di wilayah Galilea Atas di Israel utara, pada 15 Juli 2024.
Ilustrasi - Rudal yang ditembakkan dari Lebanon selatan dicegat oleh sistem pertahanan udara Iron Dome Israel di wilayah Galilea Atas di Israel utara, pada 15 Juli 2024. (Jalaa MAREY / AFP)

Update Perang Israel-Hamas

Diberitakan Al Jazeera, pasukan Israel mengebom dua sekolah lagi di Kota Gaza, menewaskan 30 warga Palestina yang mengungsi.

Paramedis mengatakan 80 persen dari mereka yang tewas dan terluka di sekolah Hassan Salama dan Nassr adalah anak-anak.

Presiden Iran Masoud Pezeshkian kembali berjanji akan membalas pembunuhan Ismail Haniyeh, dengan mengatakan kepada menteri luar negeri Yordania yang sedang berkunjung bahwa Israel membuat “kesalahan besar” dalam membunuh Pemimpin Hamas tersebut.

Italia dan Turki bergabung dengan sejumlah negara yang mendesak warganya untuk meninggalkan Lebanon karena kekhawatiran akan perang regional meningkat dan Israel serta Hizbullah terus saling tembak.

Para saksi di sekolah Hassan Salama dan Nassr di Kota Gaza menggambarkan "mayat-mayat berserakan di mana-mana" setelah pasukan Israel mengebom gedung-gedung yang menampung ratusan warga Palestina yang mengungsi.

Setidaknya 30 orang tewas, sebagian besar anak-anak, dan banyak yang masih terjebak di bawah reruntuhan.

Militer Israel terus melancarkan serangan bom tanpa henti di Jalur Gaza, menghantam Kota Gaza bagian utara, pusat kota Deir el-Balah, dan kamp pengungsi Nuseirat di dekatnya.

Belum ada laporan korban jiwa.

Baca juga: Antisipasi Perang Iran vs Israel 32 Ton Bantuan Medis Korban Perang Tiba di Beirut

Hizbullah mengatakan telah meluncurkan satu skuadron pesawat tanpa awak ke barak Divisi ke-91 militer Israel di Ayelet HaShahar.

Militer Israel mengatakan dua tentara "terluka sedang" dalam serangan itu.

Presiden AS Joe Biden diperkirakan akan berbicara dengan Raja Yordania Abdullah dan mengumpulkan tim keamanan nasionalnya untuk membahas meningkatnya ketegangan di Timur Tengah.

Sementara, Iran menegaskan kembali janjinya untuk membalas Israel atas pembunuhan Haniyeh dari Hamas di ibu kotanya, Teheran.

Setidaknya 39.583 orang tewas dan 91.398 orang terluka dalam perang Israel di Gaza.

Diperkirakan 1.139 orang tewas di Israel selama serangan yang dipimpin Hamas pada tanggal 7 Oktober dan lebih dari 200 orang ditawan.

(Tribunnews.com/Nuryanti)

Berita lain terkait Konflik Palestina Vs Israel

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas