Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jenderal Iran: Serangan ke Israel Tidak Bisa Diprediksi dan Akan Mengejutkan

Mantan Kepala Intelijen IRGC ini menekankan bahwa balas dendam terhadap Israel akan dilaksanakan melalui perancangan skenario baru dan mengejutkan.

Penulis: Hasanudin Aco
zoom-in Jenderal Iran: Serangan ke Israel Tidak Bisa Diprediksi dan Akan Mengejutkan
Tehran News
Jenderal Hossein Taeb, yang saat ini menjadi penasihat panglima tertinggi Garda Revolusi Iran (IRGC)., 

Jenderal Iran: Serangan ke Israel Tidak Bisa Diprediksi dan akan Mengejutkan

TRIBUNNEWS.COM, IRAN - Jenderal Hossein Taeb, yang saat ini menjadi penasihat panglima tertinggi Garda Revolusi Iran (IRGC), mengatakan bentuk balas dendam atas pembunuhan pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh, tidak akan dapat diprediksi dan mengejutkan.

Hossein Taeb menyampaikan pernyataan tersebut selama pertemuan dengan pejabat dan anggota pasukan Basij di kota suci Mashhad, pada Minggu (4/8/2024) seperti dikutip dari TehranTimes.

Mantan Kepala Intelijen IRGC ini menekankan bahwa balas dendam terhadap Israel akan dilaksanakan melalui perancangan skenario baru dan mengejutkan.

Menurut dia musuh-musuh Revolusi Islam Iran harus memahami bahwa Iran selalu siap menghadapi ancaman dan mempertahankan hak-haknya.

Terkait upaya Netanyahu untuk mendapatkan dukungan Amerika Serikat (AS) dengan menekankan ancaman militer yang melibatkan Lebanon dan Iran, Taeb menekankan “Setiap konflik baru di kawasan tersebut hanya akan memperburuk tekanan dan tantangan internal bagi Amerika Serikat.”

Baca juga: Shin Bet Siapkan Bunker Persembunyian untuk Netanyahu di Tengah Ancaman Perang Iran

Karena alasan ini, menurut dia, upaya Presiden AS Joe Biden untuk membujuk Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menuju solusi diplomatik sejauh ini tidak membuahkan hasil.

Berita Rekomendasi

“Meskipun Netanyahu yakin ia dapat menyeret AS ke dalam perang, Amerika tidak mengizinkannya melakukannya. Politisi Amerika hanya memberikan lampu hijau terbatas untuk menargetkan komandan Hizbullah dan Hamas. Namun, Netanyahu berusaha mengubah tindakan terbatas ini menjadi perang regional, yang menghadapi pertentangan keras dari AS”

Ta'eb menegaskan Netanyahu dan para penentangnya sama-sama meyakini bahwa Israel berada di ambang kehancuran dan jika situasi terus berlanjut maka pemerintahan Netanyahu mungkin akan berakhir pada tahun 2028.

"Netanyahu dan faksi-faksi sayap kanan dan konservatif semuanya memiliki pandangan yang sama bahwa Israel tidak akan mampu bertahan hingga ulang tahunnya yang ke-80 dan harus mencari solusi baru untuk mengatasi tantangan-tantangan yang ada di depan.”

Netanyahu Siap Hadapi Skenario Perang Iran

Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menyatakan bahwa negaranya siap untuk apa pun dan akan membalas dengan keras jika diserang Iran.

"Kami siap menghadapi skenario apa pun,  baik secara ofensif maupun defensif," kata Netanyahu, Minggu (4/8/2024), mengawali  pertemuan kabinet mingguan di Kantor Perdana Menteri di Yerusalem.

Seperti diketahui, Iran mengancam akan menyerang Israel sebagai balasan setelah pemimpin Hamas Ismail Haniyeh dibunuh di Teheran pada hari Rabu, sehari setelah komandan senior Hizbullah Fuad Shukr terbunuh di Beirut.

Israel mengaku bertanggung jawab atas pembunuhan Shukr tetapi belum memberikan komentar resmi tentang Haniyeh, yang kematiannya disalahkan kepada Israel.

"Negara Israel tengah berperang melawan poros kejahatan Iran," kata Netanyahu dikutip dari Times of Israel.

"Kami menyerang setiap lengannya dengan kekuatan besar."

"Saya tegaskan dan katakan kepada musuh-musuh kami. Kami akan membalas dan akan menuntut harga yang mahal atas setiap tindakan agresi terhadap kami, dari pihak mana pun," kata Netanyahu.

Menlu AS: Serangan dalam waktu dekat

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan kepada rekan-rekannya dari negara-negara G7 bahwa Washington yakin serangan Iran terhadap Israel dapat dimulai dalam 24 hingga 48 jam ke depan, demikian Axios melaporkan mengutip sumber yang ikut dalam pertemuan menteri-menteri G7.

Menurut laporan itu, Blinken berbicara dengan rekan-rekannya di tengah upaya AS untuk meredakan ketegangan di kawasan dan mencegah meletusnya perang habis-habisan.

Karena AS yakin serangan Iran tidak dapat dihindari setelah terbunuhnya pejabat tinggi Hizbullah dan Hamas minggu lalu.

Blinken mengatakan kepada para pejabat dalam panggilan tersebut bahwa menekan Teheran untuk membatasi serangannya adalah cara terbaik untuk menghindari perang regional.

Blinken mengatakan bahwa AS tidak mengetahui waktu pasti serangan Iran yang direncanakan, Axios menambahkan, tetapi meyakini serangan itu dapat dimulai paling cepat pada hari Senin hari ini.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas