Poros Perlawanan Memuji Pilihan Yahya Sinwar Sebagai Pemimpin Baru Hamas

TRIBUNNEWS.COM- Poros Perlawanan memuji pilihan Yahya Sinwar sebagai pemimpin baru Hamas.

Para pejabat Israel memperbarui sumpah mereka untuk ‘menghilangkan’ Sinwar setelah dia terpilih sebagai kepala biro politik Hamas.

Ansarallah Yaman, Hizbullah Lebanon, dan lainnya telah mengucapkan selamat kepada Yahya Sinwar atas terpilihnya dia menjadi pemimpin biro politik gerakan Hamas, setelah pembunuhan Ismail Haniyeh oleh Israel di Teheran pada akhir bulan lalu.

Juru bicara Ansarallah dan ketua delegasi Sanaa di PBB, Mohammad Abdulsalam, mengucapkan selamat kepada Sinwar dalam sebuah pernyataan pada 7 Agustus.

“Kami memohon kepada Tuhan Yang Maha Kuasa untuk memberikan dukungan dan bimbingan kepada pemimpin Sinwar untuk melaksanakan tanggung jawab ini dalam fase bersejarah konfrontasi dengan musuh Israel,” kata Abdulsalam dalam sebuah pernyataan pada 7 Agustus.

Hizbullah mengatakan pada tanggal 6 Agustus bahwa “pemilihan saudara laki-laki Yahya Sinwar, dari jantung Jalur Gaza yang terkepung, yang bersama saudara-saudara Mujahidnya berada di garis depan perlawanan dan di antara rakyatnya yang berada di bawah reruntuhan, pengepungan, pembunuhan dan kelaparan, adalah sebuah konfirmasi bahwa tujuan yang diinginkan musuh dalam membunuh para pemimpin dan pejabat telah gagal mencapai tujuan mereka.”

“Ini adalah pesan yang kuat kepada musuh Zionis dan di belakangnya Amerika Serikat serta sekutunya bahwa gerakan Hamas bersatu dalam keputusannya, teguh dalam prinsip-prinsipnya, teguh dalam pilihan-pilihan utama, dan bertekad untuk terus [berjuang],” Hizbullah menambahkan.

Gerakan Jihad Islam Palestina (PIJ) dan kelompok perlawanan Palestina lainnya mengucapkan selamat kepada Sinwar pada hari Selasa.

Setelah pengumuman Hamas, para pejabat Israel memperbarui sumpah mereka untuk membunuh kepala biro politik kelompok perlawanan yang baru diangkat – yang mereka sebut sebagai “dalang” Operasi Banjir Al-Aqsa yang diluncurkan pada 7 Oktober.

Menteri Luar Negeri Israel Israel Katz mengatakan keputusan itu adalah “satu lagi alasan kuat untuk segera melenyapkannya dan menghapus organisasi keji ini dari muka bumi.”

Juru bicara tentara Israel, Daniel Hagari, mengatakan “hanya ada satu tempat untuk Yahya Sinwar dan itu adalah di sebelah Muhammad Deif dan semua teroris yang bertanggung jawab atas 7 Oktober. Ini adalah satu-satunya tempat yang kami persiapkan dan tunjuk untuknya. ,” menambahkan bahwa “perburuan Sinwar tidak akan berhenti sampai kita menangkapnya, hidup atau mati.”

Menteri Luar Negeri AS Anthony Blinken mengatakan Sinwar “telah dan tetap menjadi penentu utama dalam mencapai gencatan senjata. Jadi, saya pikir ini hanya menggarisbawahi fakta bahwa dialah yang memutuskan apakah akan melanjutkan gencatan senjata yang secara nyata akan membantu begitu banyak warga Palestina yang sangat membutuhkan.”

Hamas mengumumkan keputusannya untuk memilih Sinwar sebagai kepala biro politik baru pada Selasa pagi.

“Gerakan Perlawanan Islam Hamas mengumumkan terpilihnya Komandan Yahya Sinwar sebagai kepala biro politik gerakan tersebut, menggantikan Komandan syahid Ismail Haniyeh, semoga [Tuhan] mengampuni dia,” kata Hamas dalam sebuah pernyataan.

Sinwar saat ini berada di Jalur Gaza yang terkepung dan, saat melarikan diri dari pasukan Israel, ia tetap melakukan kontak dengan pejuang perlawanan di lapangan.

SUMBER: THE CRADLE