Tamparan untuk Putin, Pasukan Ukraina Semakin Maju ke Wilayah Rusia, Moskow Kirim Bala Bantuan
Serangan mendadak Ukraina ke wilayah Rusia itu merupakan tamparan bagi Presiden Vladimir Putin.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Rusia mengerahkan lebih banyak tank, artileri, dan sistem roket tambahan ke wilayah selatan Kursk pada hari Jumat (9/8/2024) untuk menghadapi serangan mendadak militer Ukraina.
Sebuah video yang diunggah di media sosial dan diverifikasi oleh Reuters, menunjukkan sekitar 15 truk militer Rusia yang terbakar di sepanjang jalan raya wilayah Kursk.
Serangan mendadak Ukraina ke wilayah Rusia itu merupakan tamparan bagi Presiden Vladimir Putin, ujar empat pejabat Rusia kepada jurnalis politik Pyotr Kozlov.
"Pimpinan (Putin) sedang dalam suasana hati yang buruk. Dia mungkin belum pernah terlihat seperti ini sejak tentara Rusia kami dipaksa mundur dari Kherson pada musim gugur tahun 2022,” kata seorang pejabat kepada wartawan, mengutip The Sydney Morning Herald.
Gubernur sementara wilayah Kursk, Alexei Smirnov, mengatakan serpihan pesawat nirawak jatuh di gardu listrik dekat Kurchatov, yang merupakan tempat salah satu stasiun tenaga nuklir terbesar Rusia dengan empat reaktor.
Listrik di wilayah itu sempat padam untuk sementara waktu.
Kepala Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) PBB mendesak kedua belah pihak untuk menahan diri mengingat dekatnya konflik dengan stasiun nuklir tersebut.
Diplomat Rusia di Wina mengatakan kepada IAEA bahwa pecahan-pecahan, mungkin dari rudal yang jatuh, telah ditemukan.
Namun tidak ada bukti adanya serangan langsung terhadap stasiun nuklir tersebut.
Dilaporkan sebelumnya, pasukan Ukraina menerobos perbatasan pada hari Selasa (6/8/2024).
Serangan itu mengejutkan militer Rusia karena selama berbulan-bulan, mereka lah yang maju secara bertahap ke wilayah Ukraina timur.
Baca juga: Perang Rusia-Ukraina Hari ke-899: Rudal Kh-38 Moskow Hantam Mal di Kostiantynivk, 14 Orang Tewas
Politisi dan pakar militer menyebut pergerakan Ukraina itu adalah sebuah "invasi", yang terjadi hampir dua setengah tahun setelah Rusia melancarkan perang ke negara tetangganya itu.
Keadaan Darurat Federal di Kursk
Pihak berwenang telah mengumumkan keadaan darurat federal di Kursk.
Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan pasukannya terus menangkis upaya invasi oleh angkatan bersenjata Ukraina ke wilayah Federasi Rusia.
Kantor berita Interfax, mengutip pernyataan kementerian tersebut, mengatakan bahwa Rusia mengirimkan pasukan tambahan dengan sistem roket peluncur ganda Grad, artileri, dan tank.
Sebuah video beredar di media sosial, menunjukkan pasukan Ukraina berhasil menguasai fasilitas pengukuran gas yang dijalankan oleh raksasa energi Rusia Gazprom di kota Sudzha di wilayah Kursk.
Video itu adalah pengakuan pertama Ukraina atas kemajuan pasukannya di wilayah Rusia.
“Kota ini dikuasai oleh angkatan bersenjata Ukraina, kotanya tenang, semua bangunan masih utuh,” kata seorang tentara dalam video tersebut.
Tentara itu menambahkan bahwa fasilitas strategis Gazprom berada di bawah kendali satu batalion Ukraina.
Namun Reuters tidak dapat memverifikasi video tersebut, dan staf umum militer Ukraina belum memberikan komentarnya.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky bungkam mengenai operasi tersebut.
Namun ia memberikan beberapa bocoran minggu lalu tanpa secara langsung menyebut Kursk.
Zelensky memuji kemampuan tentaranya yang bisa untuk "memberikan kejutan".
Ia berterima kasih kepada unit-unit tentara yang telah menangkap prajurit Rusia yang bisa dimanfaatkan dalam negosiasi selanjutnya.
"Ini sangat penting dan telah terbukti efektif selama tiga hari terakhir," katanya.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)