Waspada Serangan Iran-Lebanon, RS di Utara Israel Siaga Tinggi, Siap Beroperasi di Bawah Tanah
Rumah sakit di Israel mempersiapkan diri untuk menghadapi serangan balas dendam Iran dan Lebanon.
Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Sri Juliati
Jika dalam keadaan darurat, 700 pasien dari lantai atas bisa dipindahkan ke bawah tanah.
Tak hanya itu, ada 250 tempat tidur tambahan di tempat "teraman" rumah sakit tersebut.
Persiapan serupa juga dilakukan Sheba Medical Center di Tel Aviv.
Sheba Medical Center memiliki generator cadangan darurat untuk menjaga rumah sakit tetap beroperasi bersama dengan "monitor pasien dan alat pacu jantung."
"Kami melakukan persiapan dan latihan sepanjang waktu, sepanjang tahun," ungkap juru bicara Sheba Medical Center.
"Kami selalu waspada 24/7, tetapi tidak ada yang tidak biasa," pungkasnya.
Baca juga: Teka-teki Keberadaan 2 Anggota IRGC yang Bantu Israel Bunuh Haniyeh, Dievakuasi usai Pasang Bom
IDF dan Lembaga Keamanan Israel Juga Siaga Tinggi
Di sisi lain, dalam pernyataan publik, Juru Bicara Pasukan Pertahanan ISrael (IDF) memastikan tidak ada perubahan dalam arahan dari Komando Front Dalam Negeri, meski belum diketahui secara pasti kapan Iran dan Lebanon melakukan serangan balasan.
Tetapi, IDF dan lembaga keamanan Israel lainnya saat ini masih dalam situasi waspada tinggi.
Dikutip dari IRNA, mereka memantau secara seksama perkembangan di Iran dan Hizbullah di Lebanon.
Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant, saat berbicara kepada pasukan IDF baru, mengeluarkan peringatan keras pada Minggu (11/8/2024), "Siapa pun yang akan menyakiti kita dengan cara yang belum pernah dilakukannya di masa lalu, kemungkinan besar juga akan dipukul oleh kita dengan cara yang belum pernah kita lakukan di masa lalu."
"Ini adalah hal-hal yang tidak kita inginkan tetapi kita perlu bersiap untuk itu, dan itu mungkin terjadi."
Ketegangan di Timur Tengah terjadi menyusul pernyataan Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, yang menjanjikan "hukuman keras" bagi Israel sebagai balasan atas kematian Haniyeh.
"Rezim Zionis kriminal dan teroris telah membunuh tamu kami yang terkasih di rumah kami (Iran) dan membuat kami berduka," kata Khamenei dalam sebuah pernyataan, Rabu (31/7/2024), dilansir Al Jazeera.
Ia menambahkan, "rezim Zionis juga menyiapkan dasar untuk hukuman keras bagi dirinya sendiri."