Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pemuda Palestina Jadi Martir dalam Serangan Israel di Ramallah

Seorang pemuda Palestina bernama Moataz Sarsour, menjadi martir pada Selasa (12/8/2024) dini hari. Ia meninggal karena luka-luka setelah ditembak IDF

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in Pemuda Palestina Jadi Martir dalam Serangan Israel di Ramallah
Medsos
Seorang pemuda Palestina bernama Moataz Sarsour, menjadi martir pada Selasa (12/8/2024) dini hari. Ia meninggal karena luka-luka setelah ditembak IDF 

TRIBUNNEWS.COM - Seorang pemuda Palestina bernama Moataz Sarsour, menjadi martir pada Selasa (12/8/2024) dini hari.

Ia meninggal karena luka-luka yang diakibatkan oleh pasukan Israel selama serangan di kota Ramallah dan Al-Bireh saat fajar.

Sumber media lokal melaporkan bahwa Sarsour, yang berasal dari kamp pengungsi al-Amari, terluka parah akibat tembakan Israel di dada.

Pemuda itu dilarikan ke Kompleks Medis Palestina, di mana dokter kemudian menyatakan ia meninggal.

Dilansir Wafa, serangan itu dimulai ketika pasukan Israel menyerbu lingkungan al-Tira di Ramallah dan menyerbu sebuah apartemen milik Dr Aysar Barghouti, seorang tahanan yang ditahan oleh pasukan pendudukan Israel.

Pada saat yang sama, penggerebekan lain terjadi di lingkungan Umm al-Sharayet di al-Bireh, yang menargetkan apartemen Dr Khaled al-Kharouf, seorang tahanan lainnya.

Kedua apartemen tersebut kemudian dihancurkan oleh pasukan Israel.

Berita Rekomendasi

Serangan tersebut memicu konfrontasi dengan kekerasan di lingkungan al-Tira dan Umm al-Sharayet, di mana tentara Israel melepaskan tembakan dan gas air mata.

Empat pemuda terluka akibat tembakan, termasuk Sarsour, sementara seorang pemuda lainnya tertabrak kendaraan militer.

Sumber lapangan di Tepi Barat yang diduduki juga melaporkan bahwa pasukan Israel mengepung sebuah rumah di kamp pengungsi Askar di sebelah timur Nablus tempat para pejuang perlawanan dilaporkan terlibat dalam bentrokan dengan tentara.

Insiden terbaru ini merupakan bagian dari eskalasi kekerasan yang lebih luas di Tepi Barat, yang telah menyaksikan peningkatan konfrontasi sejak dimulainya agresi Israel di Jalur Gaza.

Baca juga: Penyerbuan Besar-besaran Israel di Tepi Barat: Bawa Buldoser Militer, Jenin Sampai Ramallah Membara

Kota-kota di seluruh Tepi Barat telah menjadi sasaran serangan harian oleh para pemukim dan pasukan pendudukan, yang sering kali mengakibatkan penangkapan yang meluas, serta kematian dan cedera.  

Tentara pendudukan Israel, kata juru bicara Sekretaris Jenderal PBB, membunuh 16 warga Palestina antara 30 Juli dan 5 Agustus, termasuk dua anak-anak, dan melukai 56 lainnya di Tepi Barat yang diduduki.

Juru bicara Farhan Haq menekankan bahwa warga Palestina terus dibunuh dan diusir oleh  pasukan pendudukan Israel di Tepi Barat.

Ia menekankan bahwa selama periode yang sama, "Israel" juga melancarkan lebih dari 20 serangan terhadap warga Palestina, yang mengakibatkan cedera dan kerusakan properti. 

Dengan gugurnya Sarsour, jumlah warga Palestina yang terbunuh di Tepi Barat sejak 7 Oktober 2023 telah meningkat menjadi 624 orang.

Di antara korban terdapat 145 anak-anak dan 9 perempuan, Al Mayadeen melaporkan.

Sejumlah peristiwa dalam Perang Israel-Hamas

*) Pasukan Israel telah menewaskan 42 warga Palestina di Jalur Gaza dalam 24 jam terakhir, termasuk 10 orang di selatan Khan Younis, tempat operasi militer baru telah memaksa puluhan ribu warga Palestina meninggalkan rumah mereka.

*) Sayap bersenjata Hamas, Brigade Qassam, mengatakan bahwa seorang tawanan Israel tewas di Gaza dan dua tawanan wanita lainnya menderita luka serius dalam insiden terpisah.

*) Dewan Keamanan PBB akan mengadakan sesi darurat untuk membahas perang Israel menyusul serangan Israel terhadap sekolah di Kota Gaza yang menewaskan lebih dari 100 warga Palestina.

Ini akan menjadi sesi khusus DK PBB yang ke-24 sejak perang di Gaza dimulai pada 7 Oktober.

*) Presiden AS Joe Biden dan para pemimpin Prancis, Jerman, Italia, dan Inggris telah mendesak Iran untuk "menghentikan" ancaman tindakan pembalasan terhadap Israel, menyusul pembunuhan pemimpin politik Hamas Ismail Haniyeh di Teheran dan komandan Hizbullah Fuad Shukr di Beirut.

*) Presiden Iran Masoud Pezeshkian, dalam panggilan telepon dengan Kanselir Jerman Olaf Scholz, menegaskan kembali “hak Iran untuk menanggapi agresor” dan mengatakan negaranya “tidak akan pernah menyerah pada tekanan, sanksi, dan intimidasi”.

*) Yordania telah menepis klaim Israel bahwa Korps Garda Revolusi Iran dan pejuang Hamas di Lebanon menggunakan wilayahnya untuk menyelundupkan senjata ke Tepi Barat yang diduduki, dengan mengatakan bahwa "tidak ada disinformasi" yang disampaikan oleh pejabat Israel yang dapat mengubah fakta bahwa perangnya di Gaza adalah "ancaman terbesar bagi keamanan regional".

(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas