TRIBUNNEWS.COM - Presiden Rusia Vladimir Putin bertemu dengan Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas di Moskow, Rusia pada Selasa (13/8/2024).

Dalam pertemuan tersebut, Putin menjelaskan dirinya memperhatikan berbagai peristiwa di Timur Tengah meskipun ada tuntutan perang di Ukraina.

"Semua orang tahu betul bahwa Rusia saat ini, sayangnya, harus membela kepentingannya dan membela rakyatnya dengan senjata di tangan. Namun, apa yang terjadi di Timur Tengah, apa yang terjadi di Palestina, tentu saja, tidak luput dari perhatian kami," kata Putin, dikutip dari Al Jazeera.

Putin juga mengungkapkan keprihatinannya dengan penderitaan warga Gaza.

“Tentu saja, kami menyaksikan dengan penuh kesedihan dan kecemasan bencana kemanusiaan yang terjadi di Palestina,” imbuhnya.

Dengan tegas, Putin mengatakan akan terus mendukung Palestina terhadap solusi dua negara.

Sementara itu, Abbas mengungkapkan bahwa dirinya sudah menganggap Putin sebagai 'sahabat dekat'.

Sehingga Abbas percaya dengan janji Putin untuk selalu mendukung Palestina.

"Kami percaya kepada Anda, kami percaya kepada Anda dan kami merasakan dukungan Anda,” katanya, dikutip dari The Times of Israel.

Sebagai informasi, Abbas tiba di Ibu kota Rusia, Moskow pada Senin (12/8/2024).

Kedatangan Abbas di Rusia merupakan kunjungan resmi atas undangan Putin.

Kunjungan Abbas ke Rusia ini akan berlangsung selama tiga hari.

Baca juga: Tiba di Rusia, Presiden Abbas akan Temui Putin Besok Selasa, Bahas Situasi Gaza

Dalam kunjungan tersebut, Abbas juga dijadwalkan akan bertemu dengan duta besar Arab di Rusia.

Nantinya, Abbas dijadwalkan kembali ke Palestina pada tanggal 14 Agustus 2024.

Ini adalah kunjungan pertama presiden Abbas ke Moskow sejak 2021.

Sebelumnya, pertemuan ini direncanakan pada 15 November 2023.

Namun, kunjungan tersebut ditunda atas permintaan pihak Palestina karena situasi di Gaza.

Pertemuan Abbas dan Putin berlangsung di tengah meningkatnya ketegangan regional.

Di mana Israel bersiap menghadapi serangan balasan yang diantisipasi dari Iran dan Hizbullah menyusul serangkaian pembunuhan terhadap para pemimpin tingkat tinggi Hamas dan Hizbullah.

Sementara itu, Putin selama ini telah berusaha untuk sebagai pembawa perdamaian di Timur Tengah.

Putin menilai munculnya masalah di kawasan itu pada kegagalan kebijakan AS yang sudah berlangsung lama.

Ia tidak mengajukan inisiatif baru apa pun dalam pertemuannya dengan Abbas selain menegaskan kembali dukungannya terhadap negara Palestina.

Baca juga: Ukraina Kuasai 1.000 Km Wilayah Kursk, Vladimir Putin Marah Kirim Artileri ke Selatan

Konflik Palestina vs Israel

Israel telah melancarkan serangan brutal di Jalur Gaza pada 7 Oktober 2023.

Israel juga mengabaikan resolusi DK PBB terkait gencatan senjata dan justru terus-terusan menargetkan warga sipil Palestina di Jalur Gaza.

Serangan Israel hingga saat ini telah menewaskan hampir 40.000 warga Palestina.

Lebih dari 92.000 warga Palestina terluka akibat serangan Israel.

Sebagian besar wilayah Gaza hancur selama lebih dari 10 bulan perang Israel.

(Tribunnews.com/Farrah Putri)

Artikel Lain Terkait Mahmoud Abbas dan Vladimir Putin