Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Warga Israel Dituduh Jadi Mata-mata Iran

Pria  berusia 30 tahun itu didakwa karena melakukan tugas dan menerima pembayaran mata uang kripto dari agen asing Iran.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Warga Israel Dituduh Jadi Mata-mata Iran
JOE KLAMAR / AFP
Bendera nasional Iran terlihat di luar markas Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) selama pertemuan Dewan Gubernur badan tersebut di Wina pada 1 Maret 2021. 

TRIBUNNEWS.COM, ISRAEL -  Kantor kejaksaan negara Israel mengajukan dakwaan pada Senin (19/8/2024) terhadap Eden Debs, seorang warga Kota Ramat Gan, Israel tengah.

Pria  berusia 30 tahun itu didakwa karena melakukan tugas dan menerima pembayaran mata uang kripto dari agen asing Iran.

Diantaranya, Debs mencetak dan menggantung poster yang mendorong kudeta militer dan membantu mempromosikan grup Telegram yang bertujuan merekrut lebih banyak warga negara Israel.

Menurut dakwaan yang diajukan oleh Jaksa Nathaniel Bojo dari Kantor Kejaksaan Distrik Pusat, terdakwa berhubungan dengan suatu badan yang bertindak atas nama badan intelijen Iran.

Dikutip dari Jerusalem Post, para agen tersebut menghubunginya melalui jaringan Telegram .

Agen tersebut meminta terdakwa untuk melakukan berbagai tugas untuknya dengan bayaran tinggi.

Beberapa diantaranya dilakukan terdakwa meskipun mengetahui bahwa agen tersebut bertindak atas nama negara musuh.

BERITA TERKAIT

Di antara hal-hal lainnya, terdakwa, atas permintaan agen tersebut, mencetak dan menggantungkan poster-poster di seluruh negeri yang mendorong kudeta militer dan juga membantu mempromosikan grup Telegram yang disebut "Tentara Rakyat,".

Tujuannya adalah untuk menjalin kontak dengan penduduk tambahan di Israel untuk merekrut mereka, meminta mereka untuk mengambil gambar, mengirim parsel, dan terlibat dalam aktivitas-aktivitas lainnya.

Dalam beberapa kasus, terdakwa mendokumentasikan tindakan tersebut sebagai "bukti" telah melakukannya agar ia menerima pembayaran.

Agen tersebut juga memerintahkan terdakwa untuk membeli telepon bisnis dan kartu SIM khusus, wig, sarung tangan, dan topi, dan, pada titik tertentu, menghapus semua korespondensi di antara mereka.

Terdakwa menjalin hubungan jangka panjang dengan agen tersebut.

Keduanya menanggapi permintaan langsung dari agen dan juga menawarkan diri untuk melakukan aktivitas atas inisiatifnya sendiri.

Terdakwa menerima total $12.000 dalam mata uang kripto.

Rincian dakwaan

Dakwaan tersebut mencakup tuduhan tambahan atas kepemilikan berbagai jenis narkoba, termasuk MDMA, kokain, dan lainnya.

Bersamaan dengan dakwaan tersebut, kejaksaan juga mengajukan permintaan penahanan terhadap Debs hingga proses hukum terhadapnya berakhir.

Permintaan tersebut berbunyi sebagai berikut "Terdakwa menjalin kontak dengan badan intelijen dari negara musuh, dan dalam kerangka kontak ini, ia membantu badan intelijen tersebut dalam perang melawan Negara Israel".

Di antaranya, terdakwa menggantung poster yang mendorong hasutan di ruang publik Israel dan membantu mempromosikan grup Telegram yang didedikasikan untuk merekrut agen tambahan.

Tingkat keparahan tindakan terdakwa diperkuat oleh fakta bahwa tindakan tersebut dilakukan dalam perang, dengan segala implikasinya."

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas