Kecelakaan Bus di Iran, 28 Peziarah dari Pakistan Menuju Irak Tewas, 23 Orang Luka-luka
Kecelakaan bus di Iran menewaskan 28 peziarah Pakistan dalam perjalanan ke Irak, 23 lainnya terluka
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Sebuah bus yang membawa peziarah Syiah dari Pakistan ke Irak, mengalami kecelakaan di Iran, pada Selasa (20/8/2024) malam.
Dilaporkan kantor berita IRNA, setidaknya 28 orang tewas dalam kecelakaan itu.
Sebanyak 23 orang lainnya mengalami luka-luka, 14 di antaranya menderita luka serius, ujar Mohammad Ali Malekzadeh, pejabat lokal Provinsi Yazd.
Ada sekitar 51 orang yang berada di dalam bus tersebut menurut AP, sedangkan 53 orang menurut BBC.
Televisi pemerintah Iran menampilkan gambar bus yang terbalik di jalan raya, dengan atap yang remuk dan semua pintu bus terbuka.
Tim penyelamat melangkah hati-hati melewati pecahan kaca dan puing-puing yang berserakan di jalan.
Dalam laporan TV pemerintah, Malekzadeh menyebut kecelakaan terjadi kemungkinan karena rem bus yang blong dan kurangnya perhatian dari pengemudinya.
Di Pakistan, laporan media mengutip seorang pemimpin Syiah setempat, Qamar Abbas, yang mengatakan sebanyak 35 orang tewas dalam kecelakaan itu.
Abbas menyebut orang-orang di dalam bus itu berasal dari kota Larkana di provinsi Sindh di Pakistan selatan.
Presiden Pakistan, Asif Ali Zardari, mengatakan dia sedang mengerahkan Kementerian Luar Negeri untuk memulangkan jenazah korban tewas dalam kecelakaan itu dan memberikan bantuan kepada korban luka.
Menteri Dalam Negeri Pakistan, Mohsin Naqvi, menyampaikan belasungkawa atas kematian para korban.
Baca juga: IRGC: Bagi Israel, Menunggu Tanggapan Iran Lebih Sulit daripada Kematian
"Kami sangat berduka atas hilangnya nyawa manusia yang berharga dalam kecelakaan bus di Iran," katanya.
Mengutip BBC, konsulat Pakistan di Iran juga telah diminta untuk membantu upaya pemulihan.
Duta besar Pakistan untuk Teheran, Muhammad Mudassir Tipu, mengatakan dia telah berhubungan dengan pemerintah Iran dan otoritas setempat di Yazd.
Menurut AP, Iran memiliki salah satu catatan keselamatan lalu lintas terburuk di dunia dengan sekitar 17.000 kematian setiap tahunnya.
Jumlah korban tewas yang sangat banyak ini disebabkan oleh ketidakpedulian yang meluas terhadap undang-undang lalu lintas, kendaraan yang tidak aman, dan layanan darurat yang tidak memadai di daerah pedesaannya yang luas.
Sementara itu, kecelakaan bus lainnya terjadi di Iran pada Rabu dini hari.
Kecelakaan itu terjadi di provinsi Sistan dan Baluchestan di tenggara Iran, menewaskan enam orang dan melukai 18 orang, kata pihak berwenang.
Arba'in
Para peziarah itu sedang dalam perjalanan menuju Irak untuk memperingati Arba'in.
Arba'in— bahasa Arab untuk angka 40 — menandai 40 hari kematian cucu Nabi Muhammad, Hussein, di tangan pasukan Umayyah dalam Pertempuran Karbala, yang terjadi selama abad pertama sejarah Islam yang penuh gejolak.
Hussein dipandang oleh para pengikutnya sebagai pewaris sah Nabi Muhammad.
Ketika Hussein menolak untuk bersumpah setia kepada kekhalifahan Umayyah, ia terbunuh dalam pertempuran itu, yang semakin memperpecah antara Islam Sunni dan Syiah.
Para peziarah berkumpul di Karbala, Irak, dalam acara yang dianggap sebagai pertemuan publik tahunan terbesar di dunia.
Acara ini menarik puluhan juta orang setiap tahunnya.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)