Pasukan Akhmat Klaim Hancurkan Tank M1 Abrams Buatan AS di Kursk
Dalam dua minggu belakangan, Ukraina melakukan invasi ke Kursk Rusia. Pasukan Kiev mampu menduduki hingga wilayah Sudza, 30 kilometer dari perbatasan.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM -- Pihak Rusia mengklaim melakukan pembersihan di wilayah Oblast Kursk, provinsi yang berbatasan dengan Ukraina.
Dalam dua minggu belakangan, Ukraina melakukan invasi ke Kursk Rusia. Pasukan Kiev mampu menduduki hingga wilayah Sudza, 30 kilometer dari perbatasan.
Namun pada Kamis (22/8/2024) Ukraina disebut tidak melakukan perlawanan berarti dan mengalami banyak kerugian di Kursk.
Wakil Kepala Departemen Militer-Politik Utama Angkatan Bersenjata Rusia, Komandan Pasukan Khusus Akhmat Mayor Jenderal Apty Alaudinov mengatakan pihaknya terus melakukan sweeping.
Baca juga: Rusia: 3 Negara Bantu Ukraina Menginvasi Kursk, Jerman Beri Pelatihan Khusus
Bahkan pasukan Chechen disebutnya berhasil menghancurkan tank buatan Amerika Serikat, M1 Abrams yang diturunkan untuk menyerang Rusia.
"Sejauh ini, semuanya berjalan sangat baik bagi kami di garis depan dan semuanya terkendali. Musuh tidak berupaya melakukan operasi tempur aktif hari ini sementara kami telah menghancurkan sekitar sepuluh peralatan, termasuk truk pikap dan juga tank Abrams hari ini," kata komandan Akhmat dalam sebuah video yang diunggah di saluran Telegramnya pada malam hari hingga 22 Agustus.
Alaudinov menambahkan anak buahnya juga telah menghancurkan sejumlah senjata artileri dengan berbagai kaliber dan juga beberapa pos komando.
"Itulah sebabnya, situasinya sangat baik bagi kami di sektor garis depan kami," tambahnya.
Sementara itu Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengklaim pihaknya terus menguasai wilayah-wilayah lain di Kursk.
Pihaknya juga terus mengangkapi pasukan Rusia yang berada di wilayah tersebut.
Baca juga: Parlemen Rusia Akan Larang Siaran Deutsche Welle
"Pemukiman lain di wilayah Kursk sekarang berada di bawah kendali Ukraina, dan kami telah mengisi kembali dana pertukaran," kata Zelensky dikutip dari Ukrinform.
Kepala administrasi Sumy, Volodymyr Artiukh melaporkan kepada Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky bahwa serangan Rusia di wilayah Kursk justru berkurang.
"Telah terjadi penurunan penembakan musuh yang melibatkan artileri laras dan penurunan korban sipil," ujarnya. (TASS/Ukrinform)