Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Populer Internasional: Aksi Robek Piagam PBB oleh Dubes Israel - 2 Alasan Iran Belum Menyerang

Rangkuman berita populer internasional, di antaranya aksi robek Piagam PBB oleh dubes Israel.

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Endra Kurniawan
zoom-in Populer Internasional: Aksi Robek Piagam PBB oleh Dubes Israel - 2 Alasan Iran Belum Menyerang
Kolase Tribunnews
Rangkuman berita populer internasional, di antaranya aksi robek Piagam PBB oleh dubes Israel. 

TRIBUNNEWS.COM - Perang antara Israel dan Hamas masih mendominasi kanal berita internasional Tribunnews.

Setelah kematian pejabat tinggi Hizbullah dan Hamas, Iran belum juga melancarkan serangan balasannya terhadap Israel.

Sementara itu, dubes Israel meminta gedung PBB untuk ditutup setelah aksi robek piagam PBB di depan para anggota.

Selengkapnya, berikut rangkuman berita populer Internasional dalam 24 jam terakhir.

1. Setelah Pertunjukan Robek Piagam PBB, Dubes Israel Kini Minta Gedung PBB Ditutup

Kolase foto gedung PBB (kiri) dan (kanan) cuplikan video Duta Besar Israel untuk PBB, Gilad Erdan, merobek Piagam PBB di hadapan anggota PBB, Jumat (10/5/2024).
Kolase foto gedung PBB (kiri) dan (kanan) cuplikan video Duta Besar Israel untuk PBB, Gilad Erdan, merobek Piagam PBB di hadapan anggota PBB, Jumat (10/5/2024). (UnitedNations/X)

Duta Besar Israel untuk PBB, Gilad Erdan, menyerukan agar Gedung PBB di New York, Amerika Serikat (AS), ditutup dan dihapuskan dari muka bumi.

Ia berpendapat PBB bersikap tidak adil dengan Israel karena masih menjalankan Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA), yang dituduh berafiliasi dengan Hamas.

Wakil Israel itu juga marah dengan rencana PBB untuk memasukkan Israel ke dalam daftar hitam sebagai pembunuh anak-anak.

BERITA TERKAIT

“Bangunan ini mungkin terlihat indah dari luar, namun bengkok dan menyimpang,” kata Gilad Erdan kepada wartawan, seperti diberitakan Maariv, Rabu (21/8/2024).

Pada Juli lalu, Gilad Erdan juga menyerukan penutupan kantor PBB di Yerusalem untuk menyampaikan protes Israel.

“Kita harus mengambil tindakan yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap PBB, seperti menutup kompleks PBB di Yerusalem dan mendeportasi kepala badan-badan yang ditempatkan di Israel, untuk menyampaikan pesan yang jelas bahwa bias dan eksploitasi yang terus berlanjut yang dilakukan PBB terhadap Israel ada konsekuensinya," katanya bulan lalu.

BACA SELENGKAPNYA >>>

Baca juga: Peringatan 55 Tahun Kebakaran Masjid Al-Aqsa, Hamas-PIJ: Upaya Yahudisasi oleh Israel akan Gagal

2. Mobilnya Diserang Israel, Jenderal Palestina Khalil Al-Maqdah Tewas di Lebanon

Panglima Brigade Syuhada Al-Aqsa, Brigjen Khalil Al-Maqdah, dilaporkan tewas karena serangan Israel yang menargetkan sebuah mobil di Sidon, Lebanon selatan, pada hari Rabu, (20/8/2024).

Brigade Syuhada Al-Aqsa adalah sayap militer yang berbasis Tepi Barat dan memiliki hubungan dekat dengan kelompok Fatah.

Menurut Shafaq News, mobil itu sedang berada di dekat kamp Ain Al-Hilweh yang digunakan sebagai tempat mengungsi warga Palestina.

Serangan itu memicu asap tebal yang menutupi area sekitar.

“Layanan darurat, termasuk ambulans, tim pertahanan sipil, dan pasukan keamanan segera tiba di lokasi. Di sana ada jasad yang ditemukan dari sebuah mobil di tengah kerumunan orang," demikian pernyataan Kantor Berita Nasional Lebanon.

Pihak Otoritas Palestina juga mengonfirmasi tewasnya Khalil.

BACA SELENGKAPNYA >>>

3. Ahli Bingung Mengapa Kapal Pesiar Bayesian Bisa Tenggelam, Ada Hubungannya dengan Teori Angsa Hitam?

Kapal Bayesian berlayar santai di sekitar pantai selatan Italia pada suatu hari yang cerah di akhir Juli.

Kapal pesiar super mewah itu, membawa awak kapal yang terdiri dari para maestro bisnis, termasuk taipan teknologi Inggris Mike Lynch dan keluarganya serta pimpinan Morgan Stanley.

Mereka berlayar dari Pantai Amalfi, menuju Sisilia.

Kurang dari sebulan kemudian, tepatnya pada Senin (19/8/2024), kapal tersebut tenggelam sekitar 50 meter di bawah air.

Juru masaknya tewas dan enam penumpangnya, termasuk sedikitnya dua warga Amerika, hilang.

Insiden ini memicu pencarian besar-besaran yang telah menarik perhatian internasional.

Kini, para ahli mencoba mencari tahu mengapa kapal Bayesian dengan cepat terseret ke bawah ombak di tengah badai yang menyebabkan sedikitnya satu tornado berputar di atas air.

BACA SELENGKAPNYA >>>

Baca juga: Sulitnya Pencarian 6 Korban Hilang Kapal Pesiar Tenggelam di Pantai Sisilia, Akses Terbatas

4. 2 Penyebab Utama Iran Belum Serang Israel: Diantaranya Terkait Arbain

Didorong oleh laporan intelijen dari badan-badan Amerika dan Israel, media Barat dan Israel, awalnya meramalkan bahwa Iran akan menyerang Israel dalam waktu 24 hingga 72 jam setelah pembunuhan pemimpin politik Hamas Ismail Haniyeh pada 31 Juli 2024 lalu.

Namun tiga minggu setelah kematian Haniyeh, belum ada tanda-tanda Iran akan menyerang Israel.

Belum ada yang tahu kapan dan bagaimana Iran akan menanggapi Israel.

Banyak orang bertanya-tanya apakah Iran akan berani menyerang Israel atau cuma gertakan?

"Jika kita mencermati apa yang dikatakan warga Iran kepada media atau rekan-rekan mereka, jawabannya adalah ya," demikian media yang berbasis di Iran, Tehran Times, melaporkan pada Rabu (21/8/2024).

Sejumlah pejabat tinggi Iran telah mengulangi janji Pemimpin Revolusi Islam untuk membalas dendam atas kematian Haniyeh, yang dibunuh di Teheran beberapa jam setelah menghadiri upacara pelantikan Presiden Masoud Pezeshkian.

BACA SELENGKAPNYA >>>

(Tribunnews.com)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas