Superyacht Miliarder Inggris Tenggelam di Sisilia, Bos Kapal Heran Kru Tak Bisa Antisipasi Badai
Peristiwa tenggelamnya superyacht Bayesian di perairan Sisilia dan menewaskan miliarder Inggris, Mike Lynch dan putrinya, Hannah, sangat mengherankan.
Penulis: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM - Peristiwa tenggelamnya kapal super mewah alias superyacht Bayesian d perairan Sisilia, Italia, dan menewaskan miliarder Inggris, Mike Lynch dan putrinya, Hannah, serta sejumlah kolega sang miliarder benar-benar mengherankan.
Giovanni Costantino, seorang bos perusahaan kapal yang memproduksi dan menjual superyacht seperti Bayesian - mengatakan, kapal-kapal mewah seperti Bayesian yang tenggelam di Sisilia dirancang "benar-benar aman."
Menurut dia, jika superyacht Bayesian sampai bisa tenggelam, dia menduga hal itu kemungkinan besar karena faktor human error alias kekeliruan kapten kapal dan kru kapal dalam mengoperasikan superyacht tersebut.
Misalnya, Givanni heran, mengapa kapten dan kru kapal tidak bisa mengantisipasi akan datangnya badai yang kemudian menenggelamkan superyach tersebut.
Sementara, faktanya, superyacht tersebut sudah dilengkapi dengan teknologi navigasi dan prediksi cuaca canggih.
Giovanni Costantino sehari-harinya adalah CEO The Italian Sea Group, perusahaan pembuat kapal Perini.
Dalam wawancara dengan Sky News dia bilang kapal tersebut "benar-benar aman", dan menunjukkan bahwa kesalahan manusia adalah penyebab tenggelam dan hancurnya kapal tersebut saat dihajar badai.
Dia mengatakan, "peristiwa" yang menenggelamkan kapal pesiar mewah berbendera Inggris di lepas pantai Porticello, Sisilia, pada hari Senin lalu tersebut sebenarnya bisa diatasi "dengan perhatian yang cukup".
Baca juga: Mayat Miliarder Inggris Mike Lynch dan Putrinya Ditemukan di Reruntuhan Superyacht yang Tenggelam
“Ada serangkaian operasi yang menyoroti serangkaian kejadian negatif yang dikelola secara negatif di kapal,” kata dia.
“Yang pertama adalah mengapa kapal dan awak kapal tidak dalam keadaan waspada, mengingat badai dari grafik cuaca yang dapat dibaca semua orang dan khususnya harus dibaca oleh penjaga anjungan kapal, kejadian tersebut benar-benar dapat dibaca dan diharapkan," tuturnya.
Dia mengatakan awak kapal pesiar seharusnya berada dalam kondisi "manajemen waspada", yang berarti semua orang di kapal harus berada di ruang tunggu utama, yang merupakan titik berkumpul, bukan di kabin mereka.
Seharusnya tidak ada seorang pun di dek, sementara kapten James Cutfield seharusnya berada di dalam dengan mesin untuk mengendalikan kapal, katanya.
“Kapal, baik lambung maupun quarterdeck, semua bukaannya harusnya ditutup,” imbuhnya.
Baca juga: Taipan Inggris Mike Lynch Belum Ditemukan Setelah Superyacht yang Ditumpanginya Tenggelam di Sisilia
Tidak ada penjelasan resmi mengapa kapal tersebut tenggelam ketika angin kencang menerjang daerah tersebut dalam semalam dan laporan terjadinya puting beliung, yaitu seperti tornado yang terbentuk di atas air.
Beberapa ahli berspekulasi bahwa kapal tersebut mungkin terkena air dari gelombang aneh melalui lubang atau pintu yang terbuka atau terbalik ketika hembusan angin menghantam tiang besar.
Jaksa yang menyelidiki tenggelamnya kapal tersebut terus menanyai para korban yang selamat, dan kapten kapal termasuk di antara mereka yang akan diwawancarai.
"Mengapa kapal berada dalam situasi seperti itu? Badai dapat dibaca… Kita harus bertanya pada diri sendiri mengapa tidak ada nelayan di pelabuhan Porticello yang melaut malam itu? Mengapa tidak ada yang melaut?" kata Costantino.
"Semua orang tahu tentang badai itu. Dan kemudian, jika seorang nelayan tahu, mengapa komandan sebuah kapal begitu penting, dengan tamu-tamu yang begitu penting, dengan 12 tamu di dalamnya... Mengapa dia tidak berada dalam situasi waspada?" imbuhnya.
Superyacht Bayesian tenggelam hanya dalam waktu 60 detik dengan 22 orang di dalamnya, 12 penumpang dan 10 awak, menurut penjaga pantai Italia.
Enam mayat telah ditemukan, termasuk taipan teknologi Inggris Mr Lynch, sementara putrinya yang berusia 18 tahun, Hannah, masih hilang.
Costantino menegaskan tidak ada cacat pada desain dan konstruksi kapal pesiar tersebut dan bahwa kapal Perini "adalah yang paling aman dalam arti yang paling absolut", dengan struktur dan lunasnya yang menjadikannya apa yang disebutnya sebagai "benda yang tidak dapat tenggelam".
Dia mengatakan berita tentang tenggelamnya kapal tersebut "menempatkan saya dalam keadaan sedih di satu sisi dan tidak percaya di sisi lain".
Empat inspektur Inggris juga berada di Porticello dan telah memulai penilaian awal atas kejadian tersebut.
Dapat dipahami bahwa mereka akan melihat semua aspek yang relevan dengan tenggelamnya kapal, termasuk desain, stabilitas, dan pengoperasian kapal. Mereka juga akan mengkaji dampak kondisi cuaca yang dialami.
Juru bicara Cabang Investigasi Kecelakaan Laut (MAIB) Inggris mengatakan: "MAIB sedang menyelidiki tenggelamnya kapal pesiar besar Bayesian yang terdaftar di Inggris di lepas pantai utara Sisilia pada 19 Agustus 2024.
“Tidak pantas bagi MAIB untuk berkomentar lebih jauh saat penyelidikan sedang berlangsung," kata dia.
Sumber: Sky News