Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

PM Israel Netanyahu: Hamas Dapat Senjata dari Mesir Lewat Koridor Philadelphia

Perdana Menteri Israel Netanyahu bersikeras untuk tetap menduduki koridor Philadelphia dengan alasan membatasi pergerakan Hamas di luar Jalur Gaza.

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Whiesa Daniswara
zoom-in PM Israel Netanyahu: Hamas Dapat Senjata dari Mesir Lewat Koridor Philadelphia
X
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, dalam konferensi pers pada Senin (2/9/2024), menunjukkan peta Israel tanpa Tepi Barat, yang telah diduduki Israel selama 57 tahun. 

TRIBUNNEWS.COM - Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menuduh gerakan Hamas mendapatkan senjata dari Mesir melalui Koridor Philadelphia, perbatasan Rafah di Jalur Gaza dan Sinai di Mesir.

Ia bersikeras untuk tetap menduduki koridor sepanjang perbatasan Mesir dan Jalur Gaza dengan alasan mencegah Hamas mendapatkan sumber senjata.

"Kita semua ingin memulangkan para tahanan, tapi kita tidak boleh meninggalkan poros Philadelphia karena ini adalah jalur hidup dan jalan keluar Hamas," kata Netanyahu yang dikutip oleh Israel Hayom, Senin (2/9/2024).

“Kami berhati-hati untuk tidak membiarkan apa pun memasuki Gaza dari pihak kami, namun mereka mempersenjatai diri melalui Poros Philadelphia-Mesir,” lanjutnya.

Netanyahu mengecam pihak yang menentang keputusannya untuk tetap menduduki perbatasan itu.

"Mereka memberi tahu kami: Tinggalkan Poros Philadelphia selama 42 hari, dan saya katakan jika kami melakukan itu, kami tidak akan kembali ke sana bahkan setelah 42 tahun," katanya.

"Poros kejahatan yang dipimpin oleh Iran masih melekat ke Koridor Philadelphia, dan kami tidak akan menyerahkan kendali atasnya," tambahnya.

BERITA TERKAIT

Kantor Perdana Menteri Israel berulang kali mengatakan Netanyahu bersikeras bahwa Israel akan secara efektif tetap berada di Koridor Philadelphia, mulai dari penyeberangan Kerem Shalom hingga laut, seperti diberitakan Sky News.

Koridor tersebut, yang panjangnya sekitar 14 kilometer dan terletak di perbatasan antara Jalur Gaza dan Mesir, merupakan titik perdebatan utama dalam negosiasi gencatan senjata, karena Israel mengerahkan pasukannya di sana sejak Mei lalu dan menolak untuk mundur.

Sementara itu, sumber Mesir menolak keputusan Netanyahu untuk tetap menduduki Koridor Philadelphia, yang sebelumnya dikendalikan oleh Mesir.

"Mesir menegaskan kembali jaminannya kepada semua pihak terkait bahwa mereka tidak menerima kehadiran Israel di penyeberangan Rafah atau Koridor Philadelphia,” kata Cairo News Channel mengutip sumber senior Mesir.

Baca juga: Mesir Tak Sudi jika Israel Tetap Kuasai Perbatasan Gaza-Sinai di Koridor Philadelphia

Jumlah Korban di Jalur Gaza

Saat ini, Israel masih melancarkan agresinya di Jalur Gaza, jumlah kematian warga Palestina meningkat menjadi lebih dari 40.786 jiwa dan 94.224 lainnya terluka sejak Sabtu (7/10/2023) hingga Selasa (3/9/2024), dan 1.147 kematian di wilayah Israel, dikutip dari Al Quds.

Sebelumnya, Israel mulai membombardir Jalur Gaza setelah gerakan perlawanan Palestina, Hamas, meluncurkan Operasi Banjir Al-Aqsa pada Sabtu (7/10/2023) untuk melawan pendudukan Israel dan kekerasan di Al-Aqsa sejak tahun 1948.

Israel memperkirakan kurang lebih ada 109 sandera yang hidup atau tewas dan masih ditahan Hamas di Jalur Gaza, setelah pertukaran 105 sandera dengan 240 tahanan Palestina pada akhir November 2023.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas