Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Cegah 'Musuh Dalam Selimut', Ukraina Copot Kepala Staf Pasukan Pesawat Nirawak

Ukraina mencopot sementara seorang pejabat tinggi militernya. Roman Gladky, Kepala Staf Pasukan Sistem Tak Berawak (USF) ditangguhkan dari jabatannya

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Cegah 'Musuh Dalam Selimut', Ukraina Copot Kepala Staf Pasukan Pesawat Nirawak
UAWire
Roman Gladky, Kepala Staf Pasukan Sistem Tak Berawak Ukraina (USF) 

TRIBUNNEWS.COM -- Ukraina mencopot sementara seorang pejabat tinggi militernya. Roman Gladky, Kepala Staf Pasukan Sistem Tak Berawak (USF) ditangguhkan dari jabatannya pada Selasa (3/9/2024).

Pencopotan tersebut terhitung astu pekan dari pemecatan Kepala Staf Angkatan Udara Ukraina Letnan Jenderal Mykola Oleshchuk setelah jatuhnya pesawat F-16 Ukraina saat menghalau serangan Rusia pada akhir Agustus lalu.

Pencopotan tersebut diumumkan oleh Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina, Selasa malam setelah rapat Komite Keamanan Verkhovna Rada (DPR-nya Ukraina).

Baca juga: Perang Rusia-Ukraina Hari ke-924: Para Menteri Mundur, Zelensky Rombak Kabinet Lagi

Panglima Angkatan Bersenjata Ukraina Jenderal Oleksandr Syrsky meminta Dinas Keamanan Ukraina (SBU) untuk melakukan pemeriksaan khusus tambahan.

Pencopotan tersebut dilakukan setelah Gladky disinyalir memiliki keluarga yang berkewarganegaraan Rusia.

Ukraina telah menangguhkan kepala staf pasukan pesawat nirawaknya menyusul laporan bahwa keluarganya tinggal di Rusia.

"Gladky akan ditangguhkan dari tugas resminya selama pemeriksaan," tambah Staf Umum.

Berita Rekomendasi

Pencopotan ini dilakukan setelah Ukraina mengalami tekanan bahwa keluarga Gladky merupakan warga negara Rusia.

Media-media di negara itu yang sebelumnya meragukan kemampuan Gladky dalam mengembangkan drone militer, kini menambah tekanan dengan menuding Ukraina memelihara 'musuh dalam selimut'.

Presiden Volodymyr Zelensky membentuk USF dibentuk sebagai cabang militer terpisah dari staf angkatan darat, laut dan udara pada bulan Februari.

Baca juga: Setelah Ejek Main Bareng Reporter Lebih Baik, Stadion Vietnam Jadi Bahan Ledekan Rusia Selanjutnya

Gladky merupakan seorang perwira militer karier, ditugaskan untuk merencanakan USF sejak staf tersebut dibentuk.

Militer Ukraina melakukan penyelidikan setelah media Ukraina melaporkan bahwa istri Gladky memiliki paspor Rusia dan tinggal di Krimea setelah semenanjung itu dianeksasi Rusia pada tahun 2014.

Bahkan pihak penyelidik menemukan bukti bahwa anak perempuan Gladky telah berpartisipasi dalam kompetisi renang di bawah bendera Rusia.

Kiev menganggap Krimea berada di bawah pendudukan ilegal dan melarang kunjungan tidak sah ke semenanjung itu.

Beberapa blogger militer ternama mengkritik pengangkatan Gladky, dengan proyek Deep State menggambarkannya sebagai "seseorang yang tidak pernah ada hubungannya dengan pesawat tanpa awak."

Seorang blogger dan aktivis populer Ukraina, Sergey Sternenko menuding penunjukan Gladky sebagai kepala staf drone adalah untuk menghancurkan USF dari dalam.

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky.
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky. (Facebook/Volodymyr Zelenskyi)

Perombakan Besar-besaran Ukraina

Ukraina melakukan perombakan besar-besaran terhadap kabinetnya. Sejumlah pejabat senior mulai dicopot. Zelensky memecat wakil kepala kantornya pada hari Selasa dan menerima surat pengunduran diri dari tiga menteri, serta wakil perdana menteri negara itu.

Wakil kepala kantor Zelensky, Rostislav Shurma, dipecat pada hari Selasa, menurut sebuah dekrit yang diunggah di situs web kantor tersebut. Tidak ada alasan yang diberikan untuk pemecatannya.

Menulis di Facebook tak lama setelah itu, juru bicara parlemen Ukraina, Ruslan Stefanchuk, mengatakan bahwa Wakil Perdana Menteri untuk Integrasi Eropa Olga Stefanishina, Menteri Industri Strategis Aleksandr Kamyshin, Menteri Kehakiman Denis Maliuski, dan Menteri Perlindungan Lingkungan Ruslan Strilets semuanya telah menyerahkan surat pengunduran diri.

Zelensky juga mempertimbangkan untuk memecat Menteri Luar Negeri Dmitry Kuleba dan beberapa pejabat lainnya, media Ukraina melaporkan, mengutip sumber anonim.

Panglima angkatan bersenjata Ukraina Jenderal Oleksandr Syrsky
Panglima angkatan bersenjata Ukraina Jenderal Oleksandr Syrsky (Kementerian Pertahanan Ukraina)

September lalu, Menteri Pertahanan Aleksey Reznikov dipecat atas dugaan perannya dalam skandal korupsi besar yang diyakini telah menghambat serangan.

Zelensky juga memecat Kepala Staf Angkatan Udaranya setelah jatuhnya pesawat tempur F-16 pada akhir Agustus lalu.

Teranyar, Stefanchuk melaporkan bahwa Rada menerima surat pengunduran diri dari Wakil Perdana Menteri – Menteri Reintegrasi Wilayah yang Diduduki Sementara Iryna Vereshchuk.

Sebelumnya hari ini, David Arakhamia melaporkan bahwa lebih dari separuh Kabinet Menteri direncanakan akan diganti.

"Sesuai janji, perombakan besar-besaran pemerintahan sudah dapat diharapkan minggu ini. Lebih dari 50 persen staf Kabinet Menteri sedang mengalami perubahan. Besok kita akan menghadapi hari pemecatan, dan lusa akan menjadi hari pengangkatan. Daftar akhir akan ditentukan pada rapat fraksi pada tanggal 4 September," tulisnya.

Sementara itu, hari ini Rostislav Shurma diberhentikan dari jabatan Wakil Kepala Kantor Kepresidenan. (Strana/Russia Today)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas