Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Israel Tidak Temukan Terowongan di Koridor Philadelphi di Perbatasan Gaza-Mesir, Kata Analis Israel

Tentara Israel belum menemukan terowongan bawah tanah yang beroperasi di bawah Koridor Philadelphi di perbatasan Gaza-Mesir,

Penulis: Muhammad Barir
zoom-in Israel Tidak Temukan Terowongan di Koridor Philadelphi di Perbatasan Gaza-Mesir, Kata Analis Israel
X
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, dalam konferensi pers pada Senin (2/9/2024), menunjukkan peta Israel tanpa Tepi Barat, yang telah diduduki Israel selama 57 tahun. 

Israel Tidak Temukan Terowongan di Sepanjang Koridor Perbatasan Gaza-Mesir, Kata Analis Israel

TRIBUNNEWS.COM- Tentara Israel belum menemukan terowongan bawah tanah yang beroperasi di bawah Koridor Philadelphi di perbatasan Gaza-Mesir, kata seorang analis militer Israel, Anadolu Agency melaporkan.

"Tidak ada satu pun terowongan terbuka yang ditemukan di wilayah Mesir. Tidak ada satu pun terowongan yang dapat digunakan yang ditemukan di bawah Koridor Philadelphia," kata Alon Ben-David kepada Channel 13 Israel .

Koridor, wilayah demiliterisasi di sepanjang perbatasan Mesir dengan Gaza, telah menjadi titik kritis dalam gencatan senjata Gaza dan negosiasi pertukaran tahanan antara Israel dan Hamas.

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, bersikeras mempertahankan kehadiran militer di wilayah poros tersebut, dengan mengklaim bahwa Koridor tersebut merupakan “jalur hidup” bagi Hamas untuk mempersenjatai diri kembali.

Mesir menolak kehadiran militer Israel di Koridor dan mengecam klaim Netanyahu tentang penyelundupan senjata ke Gaza melalui wilayahnya.

“Sekitar 80 persen senjata diproduksi sendiri di Gaza,” kata Ben-David, menyebut klaim Netanyahu tentang penyelundupan senjata melalui Koridor “tidak akurat”.

Berita Rekomendasi

Minggu lalu, Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant, mengatakan bahwa penarikan militer Israel dari Koridor Philadelphia tidak menimbulkan masalah keamanan bagi Israel.

Selama berbulan-bulan, AS, Qatar, dan Mesir telah berupaya mencapai kesepakatan antara Israel dan Hamas untuk memastikan pertukaran tahanan dan gencatan senjata serta mengizinkan bantuan kemanusiaan memasuki Gaza. Namun, upaya mediasi terhenti karena Netanyahu menolak memenuhi tuntutan Hamas untuk menghentikan perang.

Israel terus melanjutkan serangan brutalnya di Jalur Gaza sejak serangan Hamas pada 7 Oktober, meskipun ada resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata segera.

Lebih dari 40.800 warga Palestina, sebagian besar wanita dan anak-anak, telah terbunuh dan hampir 94.300 lainnya terluka, menurut otoritas kesehatan setempat.

Blokade yang terus berlanjut di daerah kantong itu telah mengakibatkan kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan yang parah, sehingga sebagian besar wilayah hancur.

Israel menghadapi tuduhan genosida atas tindakannya di Gaza di Mahkamah Internasional.

SUMBER: MIDDLE EAST MONITOR

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas